Truk Besar Datang dari Arah Bandung Barat Diduga Buang Limbah Berbahaya di Perbatasan Cianjur
Ia mengatakan pernah memergoki truk tersebut membuang di lahan warga pada saat salat Jumat.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Warga Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur dikagetkan dengan truk-truk besar yang membuang sampah diduga mengandung zat berbahaya di beberapa titik perbatasan Cianjur-Kabupaten Bandung Barat.
Limbah yang diduga mengandung zat berbahaya dibawa oleh truk besar dari arah Kabupaten Bandung Barat.
Titik pembuangan limbah di antaranya di rest area Citarum, lahan kosong milik LMDH dan warga di Desa Sukatani dan Desa Haurwangi.
• Masalah Limbah Kotoran Sapi Tak Ditangani Serius, Dampaknya Bisa Ancam Zona Wisata di Kuningan
• Waduh Sehari Limbah Kotoran Sapi di Cipari Capai 60 Ton, Belum Termasuk Limbah Kotoran Babi
• Para Pemuda di Indramayu Ini Sulap Limbah Organik Menjadi Maggot BSF yang Bagus untuk Pakan Ternak
Seorang satpam wilayah rest area, Jajaw (35), mengatakan pihaknya tidak mengetahui bahwa tumpukan tersebut limbah berbahaya, karena dikemas dalam karung.
Karung berisi limbah sengaja ditumpukkan di halaman Masjid Jami Al Muchtar di rest area Haurwangi.
"Saya tidak tahu kalau itu mengandung limbah B3, saya diberitahunya tumpukan karung itu pupuk organik, jumlahnya banyak diturunkan dari tiga truk besar," katanya.
Tidak hanya di halaman Masjid rest area saja, lima truk lainnya membuang limbah di lahan kosong milik LMDH di Kampung Kulina Desa Sukatani.
"Saya baru lihat ada tumpukan limbah ini saat pagi hari. Saya menduga dibuangnya pada malam hari," ujar Rudi (36) warga sekitar.
Menurut Rudi, memang sering ada truk besar membawa limbah melintas di jalan lama Citarum. Ia mengatakan pernah memergoki truk tersebut membuang di lahan warga pada saat salat Jumat.
"Tadinya saya akan salat Jumat namun ada beberapa truk yang sedang membuang limbah di lahan warga, karena truknya lebih dari 3 truk saya berusaha melaporkan ke penjaga PJR. Tetapi saat itu tidak ada orang karena sedang Jumatan, pas saya balik lagi mobil truk sudah tidak ada, hanya ada tumpukan karung yang diduga limbah B3," ujarnya.
Mahram (50) seorang tokoh masyarakat Kecamatan Haurwangi, mengatakan, limbah yang diduga mengandung B3 yang dibuang di wilayah Kecamatan Haurwangi, oleh pihak yang tak bertanggung jawab itu tidak memiliki etika dan mencemari lingkungan.
"Diduga limbah itu dari pabrik kain. Pasalnya pabrik kain biasanya mengandung zat berbahaya atau B3. Karena berbahaya limbah dari Padalarang itu dibuang di Kecamatan Haurwangi Cianjur, diduga mereka berniat mengelabui pemilik lahan dengan berbohong bilang itu pupuk organik," katanya.
Dengan adanya limbah yang dibuang itu, kata mahram, pihaknya akan segera mengadukan kejadian ini ke pemkab Cianjur. Paaalnya warga juga tidak menerima Kecamatan Haurwangi dijadikan gudang pembuangan limbah berbahaya.
"Kalau dibiarkan akan membahayakan warga dan lingkungan di Kecamatan Haurwangi. Kami juga meminta baik aparat setempat maupun pemerintah Kabupaten Cianjur melakukan pengecekan ke lokasi agar tahu bahwa Kecamatan Haurwangi dijadikan gudang pembuangan limbah," katanya.(fam)