Virus Corona Indramayu
20 Kecamatan di Indramayu Masuk Zona Merah Covid-19, Semakin Meluas Inilah Daftar Lengkapnya
Atau dengan kata lain, ada peningkatan sebanyak 3 kecamatan zona merah baru dari data sebelumnya yang hanya terdapat 17 kecamatan saja.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Pengetatan aktivitas dan pengetesan masif pun kembali dilakukan di lima kabupaten dan kota tersebut.
"Zona merah di minggu ini adalah Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seusai memimpin rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat di Gedung Sate, Senin (28/9).
Selain di lima kota dan kabupaten tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun tengah fokus terhadap satu klaster penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kuningan, yakni di sejumlah pesantren.
"Sekarang di Jawa Barat ada klaster pesantren di Kuningan, yang minggu ini kita akan melakukan pengetesan massal sesuai pola, yaitu di wilayah Ciayumajakuning. Karena di beberapa wilayah tersebut terjadi yang namanya peningkatan kasus Covid-19," katanya.
Di Kabupaten Kuningan sendiri, katanya, sudah dilakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di tingkat lingkungan pesantren, desa, sampai kecamatan. Pola PSBM, katanya, selama ini dinilai efektif mengatasi Covid-19 di Jawa Barat.
Terkait dengan klaster penyebaran Covid-19 di pesantren, katanya, hal ini disebabkan oleh masih keluar-masuknya santri atau pengajar di lingkungan pesantren. Hal ini disebabkan pesantren tersebut pun memiliki sekolah umum yang santri dan pengajarnya tidak menetap atau bermukim di pesantren.
"Kalau yang sifatnya bermukim, itu relatif menurut laporan lebih terkendali. Tapi ada kasus-kasus, di mana tercampur dengan yang sifatnya sekolah umum, dan orangnya tidak bermukim di wilayah pesantren itu," tutur Emil.
• Ada 9 Kota/Kabupaten di Pantai Selatan Jawa Berpotensi Terdampak Apabila Tsunami Besar Menerjang
• 25 Ribu Jiwa Warga Garut Selatan Terancam Tsunami 20 Meter, Akan Sulit Dievakuasi
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, katanya, sudah memulai koordinasi kembali dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di pesantren bersama para pengelola pesantren dan ratusan kiai. Dalam minggu ini pengetesan melalui swab test pun akan difokuskan di sejumlah pesantren.
Secara keseluruhan, katanya, angka reproduksi Covid-19 di Jabar sebagai salah satu standar membaca epidemologi, masih di kisaran 1,04. Hal ini menandakan tingkat kecepatan penularan masih relatif terkendali.
Akan Dites Swab
Ribuan santri serta seluruh guru dan pegawai di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kuningan, akan mengikuti swab massal pada Selasa 29 September besok.
"Swab massal itu dilakukan setelah sebelumnya 46 orang santri Ponpes Husnul Khotimah dari berbagai daerah terkonfirmasi positif covid-19," kata Sanwani saat ditemui di lingkungan Ponpes tadi, Senin (28/9/2020).
Sanwani sekaligus juru bicara ponpes Husnul Khotimah ini mengatakan, pada hari Minggu kemarin juga sudah dilakukan swab kedua 46 santri yang positif serta 100 orang kontak erat.
"Saat ini 46 orang santri yang positif covid-19 kondisinya terus membaik. Pihak Ponpes Husnul Khotimah sendiri rutin memberikan suplemen untuk menambah kekebalan imun para santri," katanya.
Sanwani berharap dengan pemberian suplemen dan asupan gizi yang cukup, santri yang sehat tidak ikut terpapar covid-19.