Program BISA Kemenparekraf Diterapkan di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon
Pembukaan program tersebut ditandai kegiatan bersih-bersih di kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Desa Astana. . .
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Program Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA) diterapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon.
//
Pembukaan program tersebut ditandai kegiatan bersih-bersih di kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (25/9/2020).
Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf RI, Candra Negara, mengatakan, program BISA untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Makam Sunan Gunung Jati.
Karenanya, menurut dia, sudah saatnya menata destinasi wisata agar memberi kesan dan pengalaman yang terbaik bagi para wisatawan.
"Harus diakui seluruh para wisatawan mendambakan kedamaian di tempat wisata," kata Candra Negara saat ditemui usai kegiatan.
Ia mengatakan, kedamaian semacam itu tentunya didapatkan jika tempat wisata yang dikunjungi bersih, indah, sehat dan aman.
Saat ini, seluruh negara di dunia berlomba-lomba untuk bisa menarik wisatawan sebanyak-banyaknya.
Terlebih pandemi Covid-19 seperti sekarang membuat tingkat kunjungan wisata menurun.
"Kehadiran wisatawan berpengaruh dengan peningkatan ekonomi di suatu wilayah," ujar Candra Negara
Sementara Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, berharap, penerapam program BISA di kompleks Makam Sunan Gunung Jati berjalan lancar.
Menurut Imron, program Bisa bukanlah hal yang sulit untuk diterapkan di Makam Sunan Gunung Jati.
Sebab, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaiak program BISA merupakan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan.
"Kalau pelayanan di Makam Sunan Gunung Jati bagus akan berdampak baik untuk Kabupaten Cirebon," kata Imron Rosyadi.
