Tubuh Ketua RT Direbut dari Mulut Buaya yang Menerkamnya, Kondisi Utuh Tapi Sudah Meninggal
Warga setempat menemukan jasadnya di mulut buaya berukuran besar dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Pencarian hari kedua masih difokuskan di sekitar lokasi kejadian hilangnya bocah itu.
Dalam pencarian hari kedua, hujan turun dengan intensitas rendah, sementara kecepatan angin berkisar 4-10 knot.
Kemudian tim gabungan mendapatkan informasi adanya temuan buaya tak jauh dari lokasi kejadian.
"Posisi buaya berada pada sisi koordinat 3° 4.8' S - 126° 27.3' E atau 150 Meter dari LKP," jelas dia.
Dikutip dari Antara, Kepala Desa Waimangit meminta kepolisian untuk mengeksekusi buaya tersebut karena diduga memakan orang.
"Kepala desa meminta personel Dit Polairud untuk mengeksekusi reptil yang dicurigai telah menelan korban," ujar Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Komisaris Besar Polisi Muhammad Roem Ohoirat di Ambon.
Tim Dit Polairud Polda Maluku kemudian tiba di lokasi dan menembak buaya tersebut dengan senapan serbu SS1 V5 berkaliber 5,56 mm.
• Menteri Agama Fachrul Razi Positif Covid-19, Disebut Tanpa Gejala, Kini Jalani Isolasi
Menurut Ohoirat, polisi menembak predator itu sebanyak lima kali hingga mati.
Buaya kemudian dievakuasi tim menuju ke dekat pemukiman warga.
Membuktikan kecurigaan warga, tim lalu merobek perut buaya untuk melihat apa yang baru saja dia makan.
Ternyata benar jasad korban ditemukan dengan kondisi tanpa kepala di perut buaya.
Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka dan segera dilakukan pemakaman oleh keluarga.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Jasad Pak RT Direbut dari Mulut Buaya yang Menerkamnya, Warga: Tubuh Utuh tapi Sudah Meninggal