Virus Corona
Kabur dari China ke Amerika, Ilmuwan Ini Berani Ungkap Bukti Virus Corona Ternyata Buatan Manusia
Sang ilmuwan mengungkap fakta bahwa virus corona diciptakan oleh manusia, dia juga mengaku memiliki bukti ilmiahnya dan akan segera menerbitkannya.
TRIBUNCIREBON.COM- Kasus Covid-19 mungkin sudah mulai diabaikan masyarakat Indonesia.
//
Namun, belakangan kabar itu kembali ramai setelah Pemerintah Jakarta kembali melakukan PSBB.
Selain itu, fakta-fakta soal Covid-19 hingga kini masih belum terkuak, termasuk asal usul yang dianggap masih kontroversial.
Bahkan sejumlah ilmuwan China, dianggap banyak yang dibungkam untuk menyembunyikan kebenarannya.
Namun, baru-baru ini seorang ilmuwan asal China yang berhasil melarikan diri ke Amerika mengungkap sesuatu yang cukup menggemparkan dunia.
• Rumah Sakit Malah Jadi Klaster Penyebaran Covid-19, Jokowi Minta Menkes Audit Protokol Kesehatan
Melansir Daily Star pada Jumat (11/9/2020), Dr Li-Meng Yan, seorang ahli virus dari China berhasil melarikan diri dari China ke Amerika.
Dr Li juga mengatakan, bahwa ia memiliki bukti ilmiah bahwa China yang bertanggung jawab karena menciptakan pandemi global ini.
Selain itu, Li mengungkap fakta bahwa virus corona diciptakan oleh manusia, dia juga mengaku memiliki bukti ilmiahnya dan akan segera menerbitkannya.
Virus corona dikatakan sebagai buatan manusia, dan skandal pasar basah di Wuhan ditutup-tutupi oleh China.
• Download Lagu Jodo - Nella Kharisma dan Dory Harsa Baru Dirilis dan Langsung Trending 3 Youtube
• Ada Gejala Covid-19 yang Baru, Happy Hypoxia Disebut Gejala Berat yang Bahaya, Ini Penjelasannya
Pernyataan itu dilontarkan oleh Dr Li-Meng Yan dalam obrolan video di sebuah acara televisi di Amerika.
Ilmuwan itu melarikan diri dari Hong Kong, dan tinggal di lokasi yang aman di Amerika.
Dia berada di lokasi yang kini dirahasiakan, dan mengatakan memiliki bukti kuat yang mendukung teorinya tersebut.
Dalam tayangan itu, dia mengatakan "Urutan genom seperti sidik jari manusia, jadi berdasarkan hal ini Anda bisa mengidentifikasinya."
"Jadi saya menggunakan bukti yang didasarkan pada urutan genom untuk memberi tahu mengapa ini datang dari laboratorium China, dan mengapa mereka membuatnya," katanya.