Covid 19 di Kota Bandung

Hasil Tes Swab, 117 Orang ASN di Pemkot Bandung Positif Covid-19, Sebagian Besar Orang Tanpa Gejala

Tindakan selanjutnya melakukan penyelidikan epidemiologi dan tracing kontak erat.

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Camat Coblong Kota Bnadung Krida Hamidi Pradja Isolasi Mandiri di Rumah belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar , Tiah SM

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Tes swab yang gencar dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bandung kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) menemukan hasil sebanyak 117 orang positif covid-19.

"Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung mencatat sebanyak 117 pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan tes usap," ujar Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara di Balai Kota, Senin (7/9).

Ahyani mengatakan, tes usap secara masif dilakukan sejak 27 Agustus 2020. Berdasarkan catatannya, 80 persen dari 117 pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu tidak menunjukkan gejala apapun atau orang tanpa gejala.

Kemudian menurutnya penambahan kasus ini dikarenakan adanya penularan transmisi lokal. 
ASN yang ditemukan terpapar covid setelah tes usap  kepada 1.900 pegawai yang memiliki mobilitas tinggi sehingga diutamakan untuk dilakukan pemeriksaan.

Ahyani mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Bandung akan memilah 117 pegawai itu karena tidak semuanya berdomisili di Kota Bandung.

Kemudian penyelidikan epidemiologi akan segera dilakukan terhadap ratusan pegawai tersebut.

"Protapnya yang positif tanpa gejala itu isolasi mandiri, kalau ada gejala harus di rumah sakit," ujarnya.

Ahyani memastikan hal ini merupakan upaya Pemkot Bandung dalam memperlambat penyebaran COVID-19 di masyarakat. Sehingga seseorang yang telah terkonfirmasi, tidak berpotensi untuk menularkan.

"Bukan hanya kantor saja, jadi yang utama seluruh masyarakat baik di dalam rumah maupun di luar, melaksanakan protokol kesehatan memakai masker, berjaga jarak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan, ASN yang positif melakukan isolasi mandiri. Tindakan selanjutnya melakukan penyelidikan epidemiologi dan tracing kontak erat.

"ASN yang positif sudah diisolasi mandiri selama 14 hari tempat kerja, kantor sudah didesinfeksi," ujar Rita.

Rita mengatakan tes usap sasarannya 3.100 orang untuk seluruh SKPD dan kewilayahan. Apabila  ditemukan positif langsung ditracing.

Saat ini ada positif aktif 99 orang, sembuh. 688 orang dan meninggal 49 sehingga komulatif Pos 836 orang.

Kepala Dinas Positif

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung terkonfirmasi positif Covid-19.

//

Hasil itu diketahui setelah yang bersangkutan mengikuti tes usap yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.

 Hari Ini 17 Tahun Kematian Aktivis HAM Munir, Komnas HAM Ingatkan Ini

Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, Kepala DPU itu dinyatakan positif pada Minggu 6 September 2020.

"Hasil (positif) diperoleh Minggu 6 September malam. Saya baru tahu hari ini," ujar Ahyani, saat dihubungi, Senin (7/9/2020).

Menurutnya, Kepala DPU itu masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG), sebab sebelum dinyatakan positif Covid-19, yang bersangkutan masih berkegiatan seperti biasanya dengan kondisi sehat.

 Wanita Siksa Anak Tiri Pakai Penggorengan dan Ikat Pinggang Hingga Tewas, Tubuh Korban Penuh Memar

 Resmi Tunda Penyesuaian Tarif Tol Cipularang dan Padaleunyi, Menteri PUPR: Tunda Bukan Batal

Kini, kata Ahyani, Kepala DPU itu sudah melakukan isolasi mandiri di kediamannya bersama seluruh anggota keluarga.

Sementara, Kantor DPU Kota Bandung sendiri, kata dia, bakal ditutup sementara untuk sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan.

Ahyani mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan, karena saat ini jumlah kasus Covid-19 masih terus meningkat.

 Bareskrim Polri Gelar Barang Bukti Rp 56 M Hasil Penipuan Belanja Ventilator dan Monitor Covid-19

 Rizki DA Hanya Berikan Ucapan Lewat Instagram Kepada Nadya Mustika karena LDR

Sebelumnya, beberapa ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bandung juga dinyatakan positif Covid-19 setelah pemeriksaan tes usap massal dilakukan.

Di Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung ada 12 ASN yang dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian di Dinas Pendidikan Kota Bandung ada empat ASN yang dinyatakan positif Covid-19.

Camat Coblong Juga Positif

Camat Coblong Krida Hamidi Pradja mengaku kaget ketika dinyatakan positif covid 19.
"Saya kaget ketika dinyatakan positif,  karena perasaan, saya selalu taati protokol kesehatan, malahan kata karyawan aku cerewet, suka ngasih sanksi terhadap karyawan yang tidak pakai masker, " ujar Krida melalui sambungan telepon, Senin (6/9).

Krida menuturkan ia ikut swab 31 Agustus 2020 dan divonis positif 3 September 2020. Ia langsung isolasi mandiri di rumah.

Krida mengaku tidak mengetahui terpapar dimana sehingga positif, karena setiap hari selalu berhubungan dengan masyarakat .

"Saya hampir setiap malam giat, patroli, edukasi dan implementasi AKB pedagang Dipatiukur dan penutupan sementara jalan Dago," ujar Krida.

Menurut Krida setelah dinyatakan positif, selain isolasi mandiri, teman dan keluarga yang berhubungan erat melakukan swab.

"Hari ini dilakukan swab, termasuk Kapolse, Keluarga sudah di swab, isolasi mandiri, minggu ini secepatnya ada hasil, mudah-mudahan pada negatif, sehat waalfiat," ujar Krida.

Krida mengatakan, isolasi di rumah di kamar saja melakukan olahraga , jaga jarak dengan keluarga.

"Kebetulan kamar masing-masing, jadi tidur sendiri, makan sendiri, nonton berita juga masing masing ada yang pakai tv, pakai laptop. Memang bete tidak enak sedih tapi harus dijalani dengan ikhlas, " ujar Krida.

Krida mengatakan, walau tak saling bertemu tidak terasa sudah sepekan isolasi karena memiliki, kegiatan masing masing. Istrinya mengajar daring SMPN 43, anak pertama daring polban, anak kedua belajar secara daring di SMA 3. "Ya jadi pada sibuk sendiri-sendiri," katanya.

Kemungkinan WFH

Menyusul munculnya kasus covid-19 di perkantoran pemerintahan,  Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pemkot Bandung Yayan Ahmad Briliana, mengatakan, akan mengkaji kemungkinan WFH (work from home) untuk para ASN di lingkungan Pemkot Bandung.

Menurut Yayan WFH sesuai dengan surat edaran Mentri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 67 tahun 2020 tentang perubahan atas surat edaran Menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi Nomor 58 tahun 2020 tentang sistem kerja pegawai aparatur sipil negara dalam tatanan normal baru.

"BKPP akan meneruskan surat edaran tersebut ke tim gugus tugas covid-19.. Tim Gugus tugas yang akan menentukan langkah apa yang akan diambil," ujar Yayan di Balai Kota, Senin (7/9).

Menurut Yayan, WFH diatur dalam surat edaran dibagi beberapa katagori sesuai dengan kondisi daerah. 
Kabupaten/kota berkategori tidak terdampak/tidak ada kasus, melaksanakan tugas kedinasan di kantor (work from office) 100%. 

Bagi instansi pemerintah yang berada pada zona risiko rendah, Pejabat Pembina Kepegawaian dapat mengatur tugas kedinasan di kantor (work from office) paling banyak 75% .

Bagi instansi pemerintah yang berada pada zona kabupaten/kota berkategori risiko sedang, melaksanakan tugas kedinasan di kantor (workfrom office) paling banyak 50% .

Bagi instansi pemerintah yang berada pada zona risiko tinggi paling banyak 25% work from.office.

Yayan mengatakan, zona oranye dan sebagian masih WFH ditambah ada yang terpapar. Jadi untuk tindakan selanjutnya bergantung keputusan tim gugus tugas, berapa persen pegawai yang harus WFH. (tiah sm)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved