Virus Corona
Virus Corona Jadi Lebih Ganas, Bermutasi Jadi Virus D614G dan Q677H, Ini Kata Ridwan Kamil
yang terpenting adalah semua pihak harus berupaya menegakkan kedisiplinan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan mencari solusinya.
Pakar Biomolekular Universitas Airlangga (Unair), Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, strain D614G di Indonesia sebenarnya sudah terdeteksi sejak April.
Namun, karena keterbatasan data, mutasi tersebut waktu itu belum dapat dimaknai apa-apa.
Mutasi korona D614G ini disebutsebut punya kemampuan menyebar 10 kali lebih cepat.
Meski demikian, kata Ni Nyoman, belum ada kesimpulan apakah mutasi virus D614G ini berkaitan atau berdampak terhadap tingginya angka kematian pasien Covid-19 atau tidak.
Keberadaan D614G pertama kali diungkapkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Jumat lalu.
Mereka menyebut telah menemukan tipe mutasi virus korona baru di Indonesia.
Tipe mutasi ini diyakini jauh lebih menular.
• Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Mulai Ditransfer Kamis ke 3 Juta Penerima Karyawan Swasta
• Bocoran Spesifikasi Realme X7 Series, Realme 7 dan Realme 7 Pro yang Segera Dirilis September 2020
Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan, tipe mutasi virus SARS-CoV-2 ini sebelumnya juga terdeteksi di sejumlah negara seperti di Malaysia.
Amin mengatakan, Indonesia terus melakukan kegiatan pengurutan keseluruhan genom (whole genom sequencing/WGS) dari virus SARS-CoV-2 tersebut.
Itu dilakukan untuk memperoleh lebih banyak informasi genetik tentang virus tersebut sehingga bisa memahami karakteristik virus dan mutasi yang temadi.
Data urutan genom juga akan sangat berguna terutama untuk melacak transmisi atau penyebaran virus, mengidentifikasi target untuk terapi dan vaksin, serta memprediksi ancaman pandemi berikutnya.
Wakil Kepala LBM Eijkman bidang Penelitian Fundamental, Herawati Supolo Sudoyo, mengatakan, perubahan atau mutasi pada virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus menjadi lebih menular.
Namun, sebagai catatan, transisi itu berbeda di setiap Wilayah di dunia, mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oceania, hingga Asia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menjadi tujuh tipe, yakni S, V, L, G, GH. GR, dan O. Dari semua tipe itu, GH adalah yang paling agresif.
Menurut Herawati, distribusi tipe yang berkembang di Asia, termasuk di Indonesia, sangat beragam. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/disuntik-vaksin-covid-19-sejak-tiga-hari-lalu-gubernur-jabar-tunduh-wae-ayeuna-mah.jpg)