Hiu Tutul Sepanjang 9 Meter Terdampar dan Mati di Pantai Selatan Jember, Dipakai Warga Buat Selfie

terdamparnya hiu karena pada musim kemarau, air laut di bawah dingin. Akhirnya hiu migrasi ke pinggir pantai sambil cari mangsa.

Editor: Machmud Mubarok
( Kompas.com/istimewa)
Seekor hiu tutul terdampar dalam keadaan mati di pantai selatan Desa Paseban Kecamatan Kencong Kabupaten Jember Minggu (30/8/2020). 

"Posisi hiu berada agak ke tengah sehingga warga pagi itu belum berani mendekat. Karena kondisi ombak yang masih besar," kata Rahmat.

 INI Spesifikasi Oppo Reno 4, Lengkap Dengan Daftar Harga HP Oppo Terbaru Agustus 2020

 Daftar Harga HP Vivo Terbaru Agustus 2020: Vivo X50 Rp 6,9 Juta, Vivo Z1 Pro Rp 3,4 Juta

 Kisah Pahit Cewek PL Karaoke di Bandung, Gak Punya Duit buat Makan, Anak Kelaparan, Diusir dari Kos

Salah satu sirip hiu, lanjut Rahmat terlihat melambai-lambai. Namun saat itu belum diketahui apakah hiu masih hidup atau sudah mati.

"Hingga saat ini belum ada petugas terkait yang datang, dan warga terus berdatangan untuk memanfatkan dagingnya," kata Rahmat. 

Diperkirakan ikan hiu tutul itu masih hidup pada Senin pagi. .

"Mereka bilang kepada saya bahwa saat ditemukan begitu matahari terbit, ikan dalam kondisi masih hidup," ujar Rahmat.

Para nelayan berupaya mendorong-dorong agar ikan bisa kembali ke laut lepas. Namun upaya nelayan tidak berhasil.

"Terlebih kata mereka kondisi ombak saat itu masih besar. Sehingga upaya mendorong tubuh ikan yang besar itu pun terhambat," kata Rahmat. Ikan malang itu pun akhirnya mati.

Lebih malang lagi, tak lama setelah mati, ikan besar itu dicingcang warga. Tubuhnya dipotong-potong dan dagingnya diambil. 

Alasan warga memotong-motong tubuh ikan besar itu karena khawatir tubuh ikan keburu membusuk dan malah nanti merepotkan warga.

Selain karena akan diserang bau busuk, juga warga terpaksa nantinya harus menyingkirkan bangkai ikan itu.

"Ikan itu saat dihampiri warga diduga kuat sudah mati. Makanya warga kemudian berinisiatif memotong-motong ikan, dan dagingnya dibawa ke rumah untuk dimasak," ujar Rahmat.

Hal itu dilakukan, kata Rahmat, untuk menghindari proses pembusukan yang nantinya akan merepotkan warga sendiri.

"Hingga saat ini belum diketahui ikan jenis apa. Namun jika melihat totol-totol di tubuhnya kemungkinan hiu tutul," ujar Rahmat.

Ikan besar itu pertama kali dilihat warga sekitar pukul 07.00. Temuan langka itu lantas dilaporkan ke warga lainnya, hingga warga berbondong-bondong ke lokasi.

"Ternyata sudah banyak yang membawa pisau bahkan golok. Ketika diketahui sudah mati, mereka langsung merecahnya, dan dagingnya dibawa ke rumah masing-masing," ujar Rahmat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved