Human Interest Story
Gagal Berumah Tangga Membuat 3 Bersaudara di Indramayu Depresi, Sering Mengamuk Pertanyakan Ini
Salah seorang keluarga, Rohati (43) mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami kakak dan adik-adiknya tersebut.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
"Tak sadarkan diri gitu, bukan pingsan tapi udah gak karuan tingkahnya, omongannya," ujar dia.
Perusahaan tempat Cainda bekerja pun meminta pihak keluarga segera membawanya pulang.
Rohati mengatakan, Cainda ditinggalkan sang istri pada 2 tahun lalu dan kerap kali mengamuk bahkan sampai dengan sekarang.
"Semuanya tidak punya anak," ujar dia.
• Dua Hari Lagi, Ini Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura Muharram 1442 H atau 29 & 30 Agustus 2020
• Besok Coba Cek Rekening, Bantuan Subsidi 600 Ribu Cair atau Tidak, Kalau Gak Ada, Jangan Kecewa Dulu
Depresi Bertahun-tahun
Nasib tidak mengenakan dialami tiga bersaudara di Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
Ketiganya mengalami depresi parah selama bertahun-tahun dan kerap kali meresahkan warga setempat.
Mereka adalah T (60), C (40), dan S (38). Ketiganya merupakan 3 dari 6 bersaudara.
Salah seorang keluarga, Rohati (43) mengatakan, depresinya ketiga saudaranya itu diketahui pasca mengalami gagal berumah tangga.
Mereka ditinggalkan baik oleh istri maupun suaminya masing-masing dan hingga kini ketiganya juga tidak memiliki anak.
"Ada 6 bersaudara, saya anak keempat. Kalau T anak kesatu, C anak kelima, dan S anak keenam," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (26/8/2020).
Rohati menceritakan, ketiganya kerap kali menganggu masyarakat setempat.
Terlebih kelakuan C yang tidak jarang mengancam membunuh termasuk pada dirinya dan kedua saudaranya lainnya yang mengalami gangguan jiwa.
Ia menyampaikan, kakaknya T yang mengalami depresi lebih dahulu sekitar 10 tahun lalu.
Kemudian disusul dua adiknya S sekitar 5 tahun lalu dan terakhir C pada 2 tahun lalu.