RSUD 45 Kuningan Ditutup
RSUD 45 Kuningan Tutup Selama 5 Hari, Begini Isi Surat Edaran Manajemen
pelayanan Hemodialisa dan Thalasemia tetap akan dibuka seperti biasa dengan protokol kesehatan,
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Alasan penutupan RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kuningan ini berdasarkan surat edaran dengan nomor :499/197X Yanmedik 2020 tentang langkah -langkah RSUD 45 sehubungan dengan pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Pemeriksaan tracking swab COVID-19 yang dilakukan terhadap pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kuningan pada tanggal 10 dan 11 Agustus 2020 dikeluarkan yang hasil swabnya positif.
Direktur RSUD 45 Kuningan dr Deki Saifullah MMKes mengatakan menindaklanjuti keputusan rapat manajemen pada Selasa (25/8/2020), Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kabupaten Kuningan akan menutup pelayanan Rawat Jalan mulai Rabu, 26 Agustus 2020 hingga Minggu 30 Agustus 2020.
"Pelayanan rawat jalan akan buka kembali pada hari Senin, 31 Agustus 2020, dan pelayanan Hemodialisa dan Thalasemia tetap akan dibuka seperti biasa dengan protokol kesehatan," kata Deki dalam isi surat edaran tersebut, Selasa (25/8/2020).
Kemudian, kata Deki, mengenai Instalasi Gawat Darurat (IGD) tetap melakukan pelayanan untuk kasus yang mengancam jiwa.
"Bila tidak mengancam jiwa, pasien akan diarahkan ke Rumah Sakit lain yang terdekat. Dan, RSUD 45 Kuningan tetap akan melayani pasien COVID-19," katanya.
Dia menambahkan, selama RSUD 45 Kabupaten Kuningan ditutup, akan dilakukan dekontaminasi di seluruh area RSUD 45 Kuningan.
"Melakukan pemeriksaan swab COVID-19 ulang terhadap tenaga kesehatan yang positif dan pada tenaga kesehatan yang kontak erat dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif," ujarnya.
Selain itu meniadakan/melarang jam besuk dan untuk pasien rawat inap yang masih dirawat hanya diperbolehkan ditunggu oleh 1 (satu) orang dengan syarat dan ketentuan yang akan diatur oleh Kepala Instalasi Rawat Inap.
"Bagi pegawai RSUD 45 Kabupaten Kuningan yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan kepada pasien, diberlakukan sistim WFH (Work From Home) yang akan diatur oleh masing-masing bidang atau bagian," katanya.
Pelayanan di RSUD 45 Kuningan akan dibuka kembali seperti biasa pada hari Senin, tanggal 31 Agustus 2020.
19 Petugas Positif Covid-19
Diberitakan sebelumnya, Manajeman Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tutup paksa alias tidak menerima pelayanan terhadap masyarakat, seperti pada umumnya. Hal itu menyusul adanya 19 petugas di RSUD terpapar positif Covid -19.
"Informasi itu benar terjadi," kata Direktur RSUD 45 Kuningan, dr Deki Saifullah saat dihubungi ponselnya, Selasa (25/8/2020) malam.
Deki mengatakan, klaster ini lanjutan yang sebelumnya terjadi kepada 19 nakes dan karyawan rumah sakit setempat.
"Iya dulu jumlahnya terpapar positif ada 19 dan sekarang jumlahnya sama," katanya.
Deki mengatakan, penutupan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat umum ini berlangsung selama lima hari ke depan.
"Atas dasar rekomendasi komite gugus tugas percepatan penangan Covid-19, kami sudah keluarkan surat bahwa rumah sakit mulai tanggal 26 -30 Agustus, kita tutup dan mulai 31 Agustus mulai buka kembali," katanya.
• Dedengkot Sunda Empire Jalani Sidang, Hakim Sampai Enggak Kuat Nahan Tawa Dengar Penjelasan Mereka
• Sidang Cerai di Pengadilan Agama Antre, Banyak Istri Tinggalkan Suami Akibat Suami Enggak Punya Duit
• 3 Tersangka Kasus Djoko Tjandra Dicecar dengan Puluhan Pertanyaan, Irjen Napoleon Tak Ditahan
Klaster RSUD
Sebelumnya, muncul klaster RSUD 45 Kuningan. Ketika itu, 19 orang di lingkungan RSUD 45 Kuningan terkonfirmasi Covid-19.
Ke 19 orang itu merupakan tenaga medis dan pegawai rumah sakit.
Hal itu menyusul dengan hasil swab test yang usai dilakukan petugas Dinas Kesehatan Kuningan terhadap ratusan tenga dan karyawan di lingkungan Rumah Sakit Kuningan.
Demikian dikatakan Juru Bicara Tim Crisis Centre Covid-19 Kuningan, Agus Mauludin kepada awak media melalui Whatsapps Group Media Centre Corona, Senin (3/8/2020).
Agus mengatakan, hasil positif itu terjadi sehari sebelum lebaran Idul Adha 1441 H.
“Kemudian kini, kasusnya sudah dilaporakan kepada pimpinan daerah,” ungkapnya.
Sementara untuk update data Covid-19 Kuningan, Senin tanggal 3 Agustus 2020, untuk kasus suspect total sebanyak 1.986 orang.
Dengan jumlah yang selesai pengawasan ada sebanyak 1.963 orang dan masih dalam pengawasan ada sebanyak 23 orang.
“Kemudian untuk total rapid positif ada sebanyak 97 orang dan masih dalam pengawasan ada sebanyak 17 orang. Orang yang dinyatakan sembuh rapid positif ada sebanyak 72 orang dan yang meninggal rapid positif ada sebanyak 8 orang,” katanya.
Untuk kasus terkonfirmasi positif total ada sebanyak 70 orang, dan jumlah kasus sembuh ada sebanyak 41 orang dan masih dalam pengawasan itu sebanyak 27 orang.
“Dalam kasus terkonfirmasi yang meninggal ada 2 orang dan kasus ini juga didominasi berjenis kelamin Laki-laki ada sebanyak 45 orang dan Perempuan ada sebanyak 25 orang,” ujar Agus.
Menyusul munculnya pasien positif dari kalangan pegawai dan tenaga kesehatan, RSUD 45 Kuningan meniadakan jam besuk dan membatasi jumlah penunggu pasien.
“Hal itu dilakukan setelah 19 tenaga kesehatan (nakes) RSUD 45 Kuningan dinyatakan positif terpapar covid-19,” ujar Juru Bicara Tim Crisis Centre Covid-19 Kuningan, Agus Mauludin, Senin (3/8/2020).
Selain meniadakan jam besuk dan membatasi jumlah penunggu pasien, pihak RSUD 45 Kuningan juga menunda melakukan operasi.
“Namun penundaan itu hanya berlaku bagi operasi yang tidak emergensi,” katanya.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Utama RSUD 45 Kuningan membenarkan perihal 19 tenaga kesehatan (nakes) dan pekerja umum di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan positif terpapar covid-19.
“Jumlah 19 terpapar itu diketahui positif setelah mengikuti tes swab massal yang dilakukan pihak rumah sakit beberapa waktu lalu,” ungkap Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan, dr Deki Saifullah saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Senin (3/8/2020).
Mereka yang terpapar positif covid-19, kata Deki, terdiri dari 7 orang dokter daerah dan pusat. “Kemudian ada 11 tenaga kesehatan atau perawat dan 1 orang cleaning service,” katanya.
Klaster ini menimpa tenaga kesehatan yang bertugas di UGD. “Menerima hasil swab tes, seluruh nakes dan karyawan yang positif sudah menjalani isolasi di ruang isolasi RS Citra Ibu Kuningan,” katanya.
Mengenai pelayanan di RSUD 45 Kuningan dampak kluster positif covid-19. “Kami masih memberikan pelayanan dan tetap berjalan. Namun untuk teknik dalam penerimaan calon pasien atau pengunjung, ini akan dib uatkan tempat khusus yang mendapat pengawalam dan petugas covid-19,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan gencar melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan rumah sakit dan sejumlah lembaga pendidikan di Kuningan.
Hal itu dilakukan menyusul munculnya klaster baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan.
“Penyemprotan sejak dulu dilakukan sejak Kuningan berstatus siaga Covid-19, dan ini dilakukan berkala,” kata Kepala BPBD Kuningan Agus Mauludin saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com, Senin (3/8/2020).
Kaitan dengan kasus terkonfirmasi positif, kata Agus ini tidak berdampak terhadap pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar, red) di setiap sekolah yang berada di daerah.
“Untuk teknis penyemprotan yang di lakukan di sejumlah sekolah, jumlah sudah banyak, dan hingga kini tetap berlangsung penyemprotan cairan disinfektan di sekolah yang berada di Kecamatan Kuningan, Cigugur, Darma, Kadugede, Kramatmulya dan daerah kawasan kuningan lainnya,” katanya.
Secara terpisah, Bupati Kuningan, H Acep Purnama mengakui adanya klaster baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan.
Bupati mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 Kuningan sudah menangani dengan baik seluruh pegawai RSUD yang terkonfirmasi positif.
"Sebagian besar dari mereka diisolasi kolektif di Instalasi RSUD 45 Eks RS Citra Ibu,” kata Acep saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Senin (3/8/2020).
Acep mengatakan, untuk mereka yang diisolasi akan menunggu masa inkubasi virus 14 hari. “Rencananya satu-dua hari ini akan kita lakukan tes swab ulang pada mereka," katanya.
Menurut Acep, seluruh pegawai RSUD 45 yang positif Covid-19 tersebut tidak menunjukkan gejala apapun dalam aktivitas sehari – harinya alias mereka semua itu masuk kategori kasus OTG (Orang Tanpa Gejala).
"Dan untuk pelayanan RSUD tidak ditutup, namun masih melakukan pelayanan dengan pembatasan-pembatasan tertentu. Ini juga tetap menggunakan standar kesehatan Covid-19)," katanya.
Setelah Tes Swab
“Jumlah 19 terpapar itu diketahui positif setelah mengikuti tes swab massal yang dilakukan pihak rumah sakit beberapa waktu lalu,” ungkap Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan, dr Deki Saifullah saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Senin (3/8/2020).
Mereka yang terpapar positif covid-19, kata Deki, terdiri dari 7 orang dokter daerah dan pusat. “Kemudian ada 11 tenaga kesehatan atau perawat dan 1 orang cleaning service,” katanya.
Klaster ini menimpa tenaga kesehatan yang bertugas di UGD. “Menerima hasil swab tes, seluruh nakes dan karyawan yang positif sudah menjalani isolasi di ruang isolasi RS Citra Ibu Kuningan,” katanya.
Mengenai pelayanan di RSUD 45 Kuningan dampak kluster positif covid-19. “Kami masih memberikan pelayanan dan tetap berjalan. Namun untuk teknik dalam penerimaan calon pasien atau pengunjung, ini akan dib uatkan tempat khusus yang mendapat pengawalam dan petugas covid-19,” katanya.
Gencar Penyemprotan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan gencar melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan rumah sakit dan sejumlah lembaga pendidikan di Kuningan.
Hal itu dilakukan menyusul munculnya klaster baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan.
“Penyemprotan sejak dulu dilakukan sejak Kuningan berstatus siaga Covid-19, dan ini dilakukan berkala,” kata Agus saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com, Senin (3/8/2020).
Kaitan dengan kasus terkonfirmasi positif, kata Agus ini tidak berdampak terhadap pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar, red) di setiap sekolah yang berada di daerah.
“Untuk teknis penyemprotan yang di lakukan di sejumlah sekolah, jumlah sudah banyak, dan hingga kini tetap berlangsung penyemprotan cairan disinfektan di sekolah yang berada di Kecamatan Kuningan, Cigugur, Darma, Kadugede, Kramatmulya dan daerah kawasan kuningan lainnya,” katanya.
• Daftar Harga HP Vivo Terbaru Agustus 2020: Vivo X50 Rp 6,9 Juta, Vivo Z1 Pro Rp 3,4 Juta
• INI Spesifikasi Oppo Reno 4, Lengkap Dengan Daftar Harga HP Oppo Terbaru Agustus 2020
• Kisah Pahit Cewek PL Karaoke di Bandung, Gak Punya Duit buat Makan, Anak Kelaparan, Diusir dari Kos
Agus menambahkan, untuk RSUD 45 Kuningan meniadakan jam besuk dan membatasi jumlah penunggu pasien. “Hal itu dilakukan setelah 19 tenaga kesehatan (nakes) RSUD 45 Kuningan dinyatakan positif terpapar covid-19,” ungkapnya.
Selain meniadakan jam besuk dan membatasi jumlah penunggu pasien, pihak RSUD 45 Kuningan juga menunda melakukan operasi.
“Namun penundaan itu hanya berlaku bagi operasi yang tidak emergency,” katanya.