Ibu RT dan Sekuriti Positif Covid 19
Seorang Satpam di Indramayu Positif Covid-19, Berawal dari Kecelakaan hingga Hasil Rapid Tes Reaktif
Tim medis, pada saat itu juga melakukan rapid test terhadap pasien, hasilnya reaktif Covid-19.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Seorang petugas keamanan atau security asal Kabupaten Indramayu positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, Security itu diketahui merupakan laki-laki berinisial E (38) warga Kecamatan Bongas.
"Tn E ini adalah seorang petugas keamanan Mall di Jakarta yang berasal dari Kecamatan Bongas," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (21/8/2020).
Terkonfirmasinya pasien, dijelaskan Deden Bonni Koswara berawal saat pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dan masuk IGD RSUD Indramayu pada tanggal 16 Juli 2020.
Pasien saat itu didiagnosa Open Fraktur Cruris Sinistra.
Tim medis, pada saat itu juga melakukan rapid test terhadap pasien, hasilnya reaktif Covid-19.
"Yang bersangkutan adalah security mall di Jakarta yang mendapat izin cuti, kemudian pulang ke Indramayu dan mendapat musibah kecelakaan," ujarnya.
Karena hasil rapid test reaktif, terhadap pasien lalu dilakukan tes usap pada 17 Agustus 2020 dan hasilnya keluar pada 19 Agustus 2020 dengan hasil positif Covid-19.
"Saat ini untuk kontak erat yang baru terdata ada dua orang," ujar Deden Bonni Koswara.
• Waspada, Banyak Ibu Rumah Tangga di Indramayu Terkena Covid-19, Bulan Agustus Sudah Ada 4 Orang
• Ibu Rumah Tangga di Indramayu Meninggal karena Covid-19, Alami Gejala Batuk Selama Seminggu
Waspada Banyak Ibu Rumah Tangga Positif Covid-19
Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu juga banyak menyerang kaum ibu rumah tangga.
Pada bulan Agustus 2020 saja, tercatat sudah ada 4 orang ibu rumah tangga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, dari sebanyak 4 ibu rumah tangga yang terkonfirmasi, dua di antaranya adalah pasien baru.
Masing-masing berinisial L (38) warga Kecamatan Kedokan Bunder dan S (57) warga Kecamatan Haurgeulis.
"Ada 3 orang terkonfirmasi positif Covid-19 baru. Ketiga orang tersebut yakni 2 ibu rumah tangga dan 1 petugas keamanan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (21/8/2020).
Deden Bonni Koswara mengatakan, terkonfirmasinya pasien L, awalnya diketahui saat yang bersangkutan melakukan chek up dengan keluhan sakit perut di RS Arjawinangun Cirebon pada awal Agustus kemarin.
Kemudian dilanjut dengan tindakan CT-Scan di RS Mitra Plumbon. Di sana pasien dinyatakan Apendisitis Akut.
"Selanjutnya pasien pada tanggal 8 Agustus 2020 datang ke Puskesmas Kedokan Bunder untuk membuat rujukan tindakan operasi APP," ujarnya.
• 12 Juta Rekening Calon Penerima BLT Rp 600 Ribu Sudah Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, Cek Namamu
• Daftar Harga Hp Oppo Terlengkap Agustus 2020: Mulai dari Oppo A5, A92, F11, F15, Reno3 hingga Reno4
Pada tanggal 10 Agustus 2020, pasien lalu mengunjungi Poliklinik RS Pertamina Cirebon dan dilakukan rapid test dengan hasil reaktif.
Tim medis pun lalu melakukan tes usab pada tanggal 12 Agustus 2020 di Labkesda Indramayu. Hasilnya baru keluar pada 18 Agustus 2020 dan dinyatakan positif Covid-19.
"Saat ini pasien sudah masuk ruang isolasi RSUD. Kontak erat ada 9 orang dan akan dilakukan tracing kasusnya," ujar dia.
Sedangkan pasien S, dijelaskan Deden Bonni Koswara, masuk RSUD Indramayu pada tanggal 16 Agustus 2020. Ia merupakan pasien rujukan dari RS Bhayangkara Indramayu Losarang dengan rapid test reaktif dan diagnosa CKD.
Masih dijelaskan Deden Bonni Koswara, pasien tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota. Namun, pasien melakukan kontak erat dengan anaknya yang baru pulang dari Jakarta.
Pasien sudah dilakukan tes usap dan hasilnya dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 pada 19 Agustus 2020.
"Saat ini pasien telah diberikan tindakan HD dan untuk kontak erat belum terdata secara akurat," ujarnya.
Sementara dua ibu rumah tangga lainnya, diumumkan terkonfirmasi Covid-19 pada Selasa (18/8/2020) kemarin.
Masing-masing berinisial T (64) warga Kecamatan Tudana dan berinisial AP (34) warga Kecamatan Kertasemaya.
Pasien T bahkan dilaporkan meninggal dunia pada 14 Agustus 2020, setelah selama sepekan sebelum meninggal menderita batuk akut.
Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Indramayu menjadi pasien keenam yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Pasien tersebut diketahui berinisial T (64) warga Kecamatan Tukdana.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, tidak ada penyakit kronis yang menyertai pasien sehingga menyebabkannya meninggal dunia.
"Kalau diagnosa dari dokter yang menangani dia hanya mengeluhkan pneumonia bacterialis dengan DD Covid-19," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (18/8/2020).
• Update Mobil Bak Menabrak Tebing yang Tewaskan 3 Pemburu Babi Hutan, Begini Status Hukum Sopirnya
Deden Bonni Koswara menjelaskan, sebelumnya pasien diketahui menderita batuk selama seminggu lamanya.
Pasien pun kemudian dirawat di RSUD Indramayu selama sehari dan dilakukan tes usap.
Hasilnya baru keluar pada tanggal 14 Agustus 2020 dengan hasil positif corona.
Hanya saja, pasien meninggal dunia saat dievakuasi petugas ke ruang isolasi.
"Kemudian kami langsung lakukan isolasi bersama Muspika dan bisa dievakuasi namun dengan takdir Allah beliau meninggal jam 20.31 WIB," ujarnya.
• 28 Sekolah di KBB Batal Melaksanakan Belajar Tatap Muka, Ini Alasannya
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu mengupdate jumlah kasus Covid-19, kini total sudah mencapai 63 pasien.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, pada hari ini ada penambahan sebanyak 3 kasus baru yang diumumkan.
Dua di antaranya adalah ibu rumah tangga, masing-masing berinisial T (64) warga Kecamatan Tudana dan berinisial AP (34) warga Kecamatan Kertasemaya.
• Suami Kaget Lihat Video CCTV, Istrinya Memukuli dan Injak Sang Anak yang Berusia 15 Bulan
Satu orang lagi merupakan anak balita berinisial Z (3) yang sekaligus anak dari pasien AP.
Keduanya terkonfirmasi Covid-19 setelah terpapar dari sang ayah berdasarkan hasil tracing.
Ibu dan anak itu kini sudah diisolasi di RSUD Indramayu untuk mendapat perawatan.
"Yang bersangkutan adalah kontak erat dari pasien terkonfirmasi Tn D yang sedang isolasi di Wisma Atlet," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (18/8/2020).
Sementara T, sekarang ini sudah meninggal dunia.
• BLT Rp 600 Ribu Bagi Karyawan Cair 25 Agustus 2020, Begini Cara Cek Namamu di BPJS Ketenagakerjaan
Ia menjadi pasien keenam di Kabupaten Indramayu yang meninggal akibat virus corona.
Deden Bonni Koswara menceritakan, awalnya pasien menderita batuk selama seminggu lamanya.
Kemudian dirawat di RSUD Indramayu selama sehari, tim medis juga melakukan tes usap untuk memastikan kondisi pasien.
Pada tanggal 14 Agustus 2020, hasilnya menyatakan pasien positif Covid-19.
• Meggy Wulandari Minta Cerai Karena Sakit Hati Saat Kiwil Ucapkan Ini, Ungkap Perlakuan Istri Pertama
Pihaknya pun segera melakukan penjemputan ditemani Gugus Tugas tingkat kecamatan.
"Kemudian kami langsung lakukan isolasi bersama Muspika dan bisa dievakuasi namun dengan takdir Allah beliau meninggal jam 20.31 WIB," ujar dia.
Secara keseluruhan sampai tanggal 18 Agustus 2020 pukul 08.00 WIB, tercatat sudah ada sebanyak 63 kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Dengan rincian, sebanyak 6 pasien meningggal dunia, 46 pasien sembuh, dan 11 pasien lainnya masih menjalani perawatan.
Daerah Paling Rawan Covid-19 di Indramayu
Pandemi Covid-19 di Kabupaten Indramayu sampai saat ini belum reda
Penyebarannya pun masih masif dan bisa menyerang siapa saja.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, khusus Kecamatan Karangampel dan Tukdana sekarang ini menjadi fokus pemerintah dalam melakukan penanganan.
Dua daerah itu menjadi daerah terawan dengan tingkat penyebaran tertinggi saat ini.
"Yang terpenting ada dua daerah, yaitu cluster Tukdana dan cluster Karangampel," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (18/8/2020).
• Balita 3 Tahun dan Ibunya di Indramayu Terkonfirmasi Positif Covid-19 Terpapar dari Ayahnya
• Ibu Rumah Tangga di Indramayu Meninggal karena Covid-19, Alami Gejala Batuk Selama Seminggu
Ia menjelaskan, di Kecamatan Karangampel Covid-19 ini sudah menyerang kelompok usia mulai dari anak-anak sampai usia lanjut usia.
Sedangkan di Kecamatan Tukdana, sudah ada satu keluarga yang terkena Covid-19 hingga menyebabkan sebanyak 3 orang anaknya juga ikut terpapar.
Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap waspada dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang sudah dianjurkan pemerintah.
"Di dua daerah tersebut kami imbau berhati-hati. Tapi pada intinya bahwa zonasi itu hanya sebagai peringatan saja, karena semua zona itu tetap berbahaya," ujar dia.

Balita dan Ibunya Positif Covid-19
Istri dan anak dari pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu ikut terpapar virus corona.
Mereka adalah seorang ibu rumah tanggal berinisial AP (34) dan anak balitanya Z (3) warga Kecamatan Kertasemaya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, mereka terpapar dari sang ayah yang sebelumnya sudah lebih dalu terkonfirmasi Covid-19.
"Yang bersangkutan adalah kontak erat dari pasien terkonfirmasi Tn D yang sedang isolasi di Wisma Atlit," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (18/8/2020).
• Jenazah Siswi Kelas VI SD Ini Matanya Terbuka dan Berkedip saat hendak Dimandikan
• Ibu Rumah Tangga di Indramayu Meninggal karena Covid-19, Alami Gejala Batuk Selama Seminggu
Deden Bonni Koswara menjelaskan, keduanya terkonfirmasi setelah dilakukan tracing pada tanggal 11 Agustus 2020.
Hasilnya baru diketahui pada 14 Agustus 2020 dan dinyatakan positif Covid-19.
Kini keduanya sudah dilakukan evakuasi dan tengah dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu.
Dalam hal ini, pemerintah Kabupaten Indramayu meminta kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Fase Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) yang dibuat pemerintah jangan menjadikan masyarakat lengah.
Terlebih hingga saat ini Kabupaten Indramayu masih masuk kategori zona kuning atau belum sepenuhnya aman dari penyebaran virus corona.
Pemerintah pun sudah merencanakan untuk melakukan swab massal sebagai langkah antasipasi sebagai memetakan penyebaran virus corona di Kabupaten Indramayu.
"Rencananya swab massal dilakukan terhadap 1 persen dari jumlah penduduk. Sekarang kita sudah sekitar 5.700 swab," ujar dia.