Virus Corona

Istri Nyaris Diceraikan Suami di Surabaya Gara-gara Positif Covid-19, Ia Juga Dijauhi Keluarganya

Saat pertama kali dinyatakan sembuh, suaminya masih belum menerimanya kembali ke rumah, bahkan suaminya mengancam akan menceraikannya.

Editor: Mumu Mujahidin
bbc.co.uk/kompas.com
Virus Corona kini menyerang Wuhan China dan bisa menyebar ke Indonesia. Waspada! 

TRIBUNCIREBON.COM - Pernah dinyatakan positif Covid-19, seorang istri di Surabaya sempat diancam diceraikan oleh suaminya.

Hal ini diungkapkan oleh pendamping pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Surabaya.

Pihaknya membeberkan beragam kasus penolakan mantan pasien Covid-19 di lingkungan mereka.

Dari dijauhi keluarga hingga hampir diceraikan oleh suami.

Adalah LS, seorang istri di Surabaya sempat 2 kali dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya.

Saat pertama kali dinyatakan sembuh, suaminya masih belum menerimanya kembali ke rumah, bahkan suaminya mengancam akan menceraikannya.

"Saat itu dia drop, sehingga imunitasnya menurun dan kembali positif Covid-19," kata Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Radian Jadit, saat dikonfirmasi, Selasa (18/8/2020).

Setelah kali kedua dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya selama 3 hari, LS kembali sembuh.

Dengan pendekatan komprehensif kepada keluaganya, ahirnya LS diterima kembali di tengah-tengah keluarganya.

"Sekarang LS berada di rumah ibunya di Tulungagung, komunikasi dengan suaminya juga mulai cair dan bagus, ini soal komunikasi yang tidak lancar saja," terang dia.

LS adalah salah satu pasien yang memiliki masalah sosial karena mengidap Covid-19.

BLT Rp 600 Ribu Bagi Karyawan Cair 25 Agustus 2020, Begini Cara Cek Namamu di BPJS Ketenagakerjaan

Bocoran Spesifikasi Oppo A53 yang Bakal Segera Dirilis, Lengkap Daftar Harga Hp Oppo Agustus 2020

Radian mengatakan, beberapa pasien juga ditolak kembali ke lingkungan sosialnya seperti keluarga dan tempat indekos atau kontrakan, meski sudah membawa surat keterangan sehat dari Rumah Sakit Lapangan Surabaya.

Radian menuturkan, ditolaknya pasien di lingkungan sosial itu karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19.

"Tugas kami membuka komunikasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Covid-19," ujar dia.

Hingga Senin (17/8/2020), jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur tercatat sebanyak 28.239 kasus.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved