Majalengka Disebut-sebut dalam Pidato Kenegaraan Presiden, Ini Tanggapan Anggota DPR RI Komisi VIII
pihaknya menilai harapan tersebut agaknya kurang realistis bila tidak didukung oleh kebijakan yang fundamental, fokus dan terarah.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pidato kenegaraan Presiden Jokowi yang menyebut Subang dan Majalengka sebagai bagian dari pengembangan kawasan industri super Pantai Utara Jawa disambut antusias oleh berbagai lapisan masyarakat.
Salah satunya datang dari anggota DPR RI Komisi VIII Dapil Subang, Majalengka, Sumedang (SMS), H Nurhasan Zaidi.
Nurhasan mengapresiasi Presiden terkait rencana program percepatan pembangunan Super Koridor Ekonomi Pantura.
Majalengka dan Subang menjadi prioritas sasaran program tersebut.
"Terkait harapan Presiden agar super koridor ekonomi ini mampu mengundang investasi berkualitas yang bersinergi dengan UMKM serta dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, cukup cermat dan harus didukung," ujar H Nurhasan, Sabtu (15/8/2020).
• Yati Takut Anaknya yang Kuliah di Kedokteran Unpad Berhenti di Tengah Jalan, Takut Gak Bisa Bayar
• PAN Minta Kasus Anak Amien Rais Tak Diperpanjang Lagi, Bawa Nama Novel Baswedan dan Uang Negara
• BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sabtu 15 Agustus 2020, Hujan Petir di Sejumlah Daerah
Namun, pihaknya menilai harapan tersebut agaknya kurang realistis bila tidak didukung oleh kebijakan yang fundamental, fokus dan terarah.
Terutama, membangun mental dan kualitas SDM serta membina iklim ekonomi masyarakat berbasis UMKM yang kondusif.
"Karena, harus diakui bahwa keberpihakan Presiden maupun pemerintah terhadap pengembangan UMKM dan peningkatan kualitas mental dan kompetensi SDM, terutama di daerah pesisir pantura, saat ini belum terasa. Apalagi di masa-masa sulit menghadapi efek pandemi Covid," ucapnya.
Kalaupun Presiden ingin melakukan lompatan besar bersama UMKM, sambung Nurhasan, baiknya bangkitkan dulu UMKM.
Hal itu agar UMKM dapat berdiri tegak dan siap melompat, termasuk pulihkan ekonomi masyarakat yang saat ini sedang terpuruk.
"Bagi masyarakat Subang dan Majalengka, ini tantangan sekaligus peluang, namun bukan tidak mungkin akan menjadi ancaman.
Ancaman bahwa jangan-jangan masyarakat di sini nantinya hanya menjadi penonton di negeri sendiri ditengah geliatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi dari program itu," jelas dia.
Belum lagi, Nurhasan menambahkan, masalah komunikasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yang saat ini menjadi barang mahal.
Selain itu, Presiden dan jajarannya harus menterjemahkan secara detail, jangan ada gagap dan gagal pemahaman yang menyebabkan kegaduhan serta kekacauan di lapangan.
"Terakhir, harapan Presiden untuk menciptakan ekosistem nasional yang kondusif bagi pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja yang berkualitas, jangan cuma mimpi tanpa realisasi, masyarakat sudah bosan dengan janji.
Kita tantang Presiden beserta jajaran pemerintah pusat merealisasikan mimpi itu, bersama-sama membangun Super Koridor Ekonomi Pantura yang membawa maslahat bagi masyarakat dan mewujudkan perekonomian yang adil, seperti yang dikatakannya dalam sidang tahunan kemarin," kata Anggota Komisi VIII RI tersebut.
Pidato Kenegaraan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ekosistem nasional yang kondusif harus dibangun untuk memperluas kesempatan kerja yang berkualitas.
Hal tersebut selaras dengan upaya pemerintah yang saat ini tengah melakukan pengembangan kawasan-kawasan industri untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
"Ekosistem nasional yang kondusif bagi perluasan kesempatan kerja yang berkualitas harus kita bangun," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Menurut Jokowi, penataan regulasi juga harus dilakukan agar ekosistem makin kondusif. Dengan demikian, tidak ada lagi regulasi yang tumpang tindih, rumit, bahkan hingga menjebak.
"Penataan regulasi harus kita lakukan, regulasi yang tumpang tindih, merumitkan, menjebak semua pihak dalam risiko, harus kita sudahi," kata dia.
Beberapa kawasan industri yang saat ini tengah dikembangkan oleh pemerintah, antara lain Kawasan Industri Batang serta Subang-Majalengka.
Kawasan tersebut dirancang agar mampu mengundang investasi berkualitas yang bersinergi dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pengembangan kawasan industri, kata Jokowi, akan memberikan nilai tambah yang signifikan untuk perekonomian nasional, serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Kawasan industri serupa juga akan dibangun di berbagai daerah di seluruh Indonesia, yang selalu bersinergi dengan kewirausahaan masyarakat dan UMKM. B
Tujuannya, untuk menyediakan kesempatan kerja bagi 12 generasi muda yang belum bekerja dan meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri.
"Semua ini kita dedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil, untuk kepentingan yang sudah bekerja, yang sedang mencari kerja, untuk mengentaskan kemiskinan dengan menyediakan kesempatan kerja berkualitas seluas-luasnya," kata Jokowi. "Kami ingin semua harus bekerja. Kami ingin semua sejahtera," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Ekosistem Nasional yang Kondusif Harus Dibangun", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/08/14/10533101/jokowi-ekosistem-nasional-yang-kondusif-harus-dibangun.
Penulis : Deti Mega Purnamasari
Editor : Kristian Erdianto
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L