Uji Klinis Vaksin Covid19

Mantan Jenderal Kopassus Ini Daftarkan Dirinya Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Doni Monardo telah mendaftarkan dirinya untuk menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19.

(DOKUMENTASI BNPB)
Doni Monardo 

"Saya kerja di luar. Pas saya pulang, saya tidak mau bawa virus sampai istri anak jadi korban. Motivasi besarnya buat masyarakat juga, setelah ini berhasil kan bermanfaat buat orang lain juga," ucapnya.

‎Sejauh ini, uji coba vaksin virus corona ini pertama kali dilakukan di dunia pada manusia. Untuk vaksin Sihovac buatan Tiongkok, sudah masuk fase uji coba ke tiga yakni pada manusia.

"Soal efek smaping, sempat takut sih. Tapi saya sudah melewati fase takut itu. Tapi yang paling saya takutkan itu, saya tidak bisa kerja dan tidak bisa nafkahi anak istri," ucapnya.

Rencananya, uji vaksin ini akan dilakukan pada 1,620 relawan. Informasi yang dihimpun, saat ini sudah ada 1,200 relawan. Ia mengajak warga lainnya untuk sama-sama uji coba vaksin, selagi masih ada kesempatan.

"Jangan takut divaksin. Kalau takut efek samping, perbanyak baca. Jangan terlalu percaya hal-hal lain. Kita harus waspada dengan Covid," ujar Fadly.

Relawan Lain

Nina (32), merasa lega seusai menjalani penyuntikan vaksin Covid-19, siang hari.

Sembari menenteng beberapa helai berkas, perempuan yang mengenakan kerudung berwarna hitam itu keluar dari pintu utama Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran bersama dengan dua orang saudari kandungnya.

Nina menilai penyuntikan uji coba vaksin itu merupakan sebagai benteng utama guna melawan serangan penyakit Covid-19. Kendati, pemantauan kondisi relawan sangat dibutuhkan hingga rampung nanti.

"Setidaknya ada benteng buat kami. Untuk penyuntikan di lengan kiri dan sekali. Cairannya apa kami enggak boleh melihat," ujar Nina, saat diwawancara, di lokasi, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

Menurutnya, ketika sebelum pemberian vaksin tersebut dilakukan pengambilan sample darah. Yakni, kemarin dan hari ini. Setidaknya baru dua kali.

"Dari petugas beri tahu kalau suntik itu pasti sakit. Rasanya pas disuntik saja, selebihnya enggak ada. Petugas bilang enggak ada efek samping," katanya.

Dia bilang saat melakukan pendaftaran menjadi relawan via tautan daring hari Senin kemarin. Memperoleh informasi dari seorang karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin.

"Kalau kerja, saya di klinik. Sekeluarga (dua saudari) saya yang ajak. Ini buat masa depan juga, kan enggak tahu juga penyakit ini mau sampai kapan?," ujarnya.

Setelah mengikuti proses penyuntikan vaksin hari ini, dia berharap besar terhadap penelitian yang dilakukan oleh kampus dan industri tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved