Idul Adha 1441 H

Ini 10 Amalan Sunnah Sebelum dan Setelah Shalat Idul Adha Sesuai dengan Contoh dari Rasulullah SAW

Amalan sunnah yang dianjurkan antara lain mandi sebelum berangkat shalat Idul Adha, bertakbir hingga jalan kaki ke tempat shalat.

Editor: Machmud Mubarok
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
SALAT IDUL ADHA - Ribuan umat Islam melakukan salat Idul Adha 1439 H di Masjid Agung Jamik hingga meluber ke Alun-alun Merdeka Kota Malang, Rabu (22/8/2018). Salat Idul Adha di Masjid Agung Jamik Kota Malang diimami pengasuh Pondok Pesantren Al Amanah Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang. 

TRIBUNCIREBON.COM - Hari Raya Idul Adha 1441 H sudah tiba. Shalat Id akan digelar pada Jumat (31/7/2020). Untuk menyambut hari raya Idul Adha 2020, ada baiknya mengamalkan 10 amalan sunnah sebelum menjalankan shalat Id, dari takbiran, berjalan kaki hingga mandi besar.

Dalam hitungan jam umat muslim siap menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 H.

Sesuai dengan sidang isbat, Kementerian Agama telah menetapkan perayaan Idul Adha 2020 jatuh pada hari Jumat 31 Juli 2020.

Terkecuali di beberapa tempat yang memang sedang terpapar bahaya pandemi yang sedang terjadi.

INI Jadwal Pencairan Gaji ke-13 dan Uang Pensiunan PNS 2020, Ada 6 Tunjangan Lagi Selain Gaji Pokok

Ini Harga dan Spesifikasi Realme C15, Punya Baterai Jumbo Bisa Jadi Power Bank Tahan 57 Hari

Ini Gambar Bergerak GIF Ucapan Selamat Idul Adha 2020, Kirim untuk Keluarga dan Teman, Tinggal Copas

Namun di beberapa tempat lain yang sudah memasuki zona hijau, dipastikan akan dilakukan shalat Idul Adha 2020.

Terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan umat muslim baik sebelum maupun sesudah shalat Idul Adha.

Amalan sunnah yang dianjurkan antara lain mandi sebelum berangkat shalat Idul Adha, bertakbir hingga jalan kaki ke tempat shalat.

tribunnews
Idul Adha (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Dikutip TribunStyle.com dari berbagai sumber, berikut amalan sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah sholat Idul Adha :

1. Mandi sebelum sholat Idul Adha

Sebelum berangkat menunaikan shalat Idul Adha, terlebih dahulu disunnahkan untuk mandi besar.

Tujuan mandi besar untuk membersihkan anggota badan dari segala kotoran dan bau.

Kesunahan mandi adalah untuk semua kaum muslimin, laki-laki maupun perempuan, baik yang akan akan berangkat melaksanakan shalat Id maupun bagi perempuan yang sedang udzur syar’I sehingga tidak bisa melaksanakan shalat Id.

Rasulullah biasa mandi sebelum berangkat sholat ‘id. Demikian pula para sahabat.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Majah)

2. Memakai pakaian terbaik

Memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci menjadi salah satu sunnah sebelum berangkan shalat Idul Adha.

Rasulullah mengenakan pakaian terbaik ketika sholat ‘id.

Beliau juga memerintahkan sahabat mengenakan pakaian terbaik.

Sebagaimana hadits dari Hasan As Sibhti:

أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في العيدين أن نلبس أجود ما نجد ، وأن نتطيب بأجود ما نجد

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbagus dan wangi-wangian terbaik. (HR. Hakim)

3. Memakai Wewangian Bagi Pria

Dianjurkan menggunakan wewangian, khususnya bagi pria.

Adapun bagi kaum muslimah, sebaiknya tidak menggunakan parfum yang baunya tajam karena ada hadits yang melarangnya.

Memakai wewangian dan pakaian berlebih bagi kaum perempuan hukumnya makruf.

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ.

Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukuplah ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian.

4. Takbiran saat Menuju Tempat Sholat

Disunnahkan takbiran saat berangkat menuju tempat sholat.

Bahkan disunnahkan sejak 9 Dzulhijjah setelah Subuh.

Di antara lafazh takbir, boleh dua kali takbir, boleh pula tiga kali takbir.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya.

5. Berjalan Kaki

Dianjurkan berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang.

Tidak naik kendaraan kecuali ada hajat, misalnya sangat jauh.

Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang. (HR. Ibnu Majah)

6. Mendengarkan Khutbah

Ketika selesai sholat Idul Adha, jangan bergegas untuk pulang.

Dianjurkan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahulu.

Mendengarkan khutbah merupakan salah satu sunnah pada saat melaksanakan shalat Idul Adha.

7. Melewati Jalan yang Berbeda Ketika Pulang

Disunnahkan saat berangkat dan pulang dari Sholat Idul Adha untuk mengambil jalan yang berbeda.

Anjuran ini berdasarkan pada kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah Muhamad SAW.

Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘id, beliau lewat jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang. (HR. Bukhari)

8. Wanita Haid Tetap ke Lapangan

Disunnahkan pula untuk wanita yang sedang haid tetap berangkat ke lapangan tempat Shalat Idul Adha diselenggarakan.

Dari Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha mengatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengajak keluar gadis yang baru balig, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha…. Saya bertanya: Ya Rasulullah, ada yang tidak memiliki jilbab? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya saudarinya meminjamkan jilbabnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

9. Makan Setelah Shalat Idul Adha

Pada hari Raya Idul Adha disunnahkan untuk makan setelah selesai melaksanakan sholat Idul Adha.

Hal ini berbeda dengan saat melaksanakan Sholat Idul Fitri.

Pada saat akan menunaikan shalat Idul Fitri disunnahkan untuk makan kurma berjumlah ganjil.

عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع

Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali kerumah.

10. Menyegerakan Shalat Idul Adha

Sunnah sholat idul adha lainnya yakni menyegerakan dimulainya sholat.

Hal ini dimaksudkan agar lebih banyak tersedia waktu untuk menyembelih hewan qurban.

Simak niat, bacaan, dan rukun shalat Idul Adha di bawah ini dikutip dari zakat.or.id melalui Tribunnews,

Berikut ini bacaan niat dan tata cara shalat Idul Adha

1. Niat

Niat menjadi rukun yang harus dilakukan.

Niat merupakan itikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan.

Meskipun niat menjadi urusan dalam hati, melafalkannya akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut.

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Bacaan Latin : Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala”

2. Takbiratul Ihram

Setelah takbiratul ihram yakni membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali di rakaat pertama.

Di antara takbir tersebut, terdapat bacaan khusus.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Bacaan Latin : Allahu Akbar Kabiro, Walhamdulillahi Katsiro.. Wasubhanallohi Bukrotaw Wa'ashila...

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Bisa juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Bacaan Latin : SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar".

3. Shalat seperti biasa

Setelah itu, umast Islam yang melaksanakan shalat Idul Adha melakukan shalat seperti biasa.

Diawali dengan membaca surat Al-Fatihah dan lanjutkan dnegan surat lainnya.

Disunnahkan untuk membaca surat Qof, Al- Qomar, Al- A'la, atau surat Al-Gosiyah.

Kemudian dilanjutkan dengan ruku', sujud, duduk di anatar dua sujud dan seterusnya.

4. Takbir 5 kali di rakaat kedua

Pada rakaat kedua, umat Islam wajib membaca takbir sebanyak lima kali.

Bacaan khusus sama seperti pada rakaat pertama.

Pada rakaat kedua, umat Islam dianjurkan untuk membaca surat Al-Ghasyiyah.

Shalat kemudian dilanjutkan seperti baisa dan diakhir dengan mengucap salam.

5. Membaca takbir di awal khutbah

Setelah salam, disarankan untuk tidak bergegas pulang.

Umat Islam dianjurkan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahullu hingga selesai.

Di awal khutbah pertama disunnahkan membaca takbir 9 kali secara berkesinambungan.

Sementara pada khutbah kedua, disunnahkan membaca takbir sebanyak 7 kali.

(TribunStyle/Listusista/Dhimas)

 6 Kelompok Pelanggan PLN Ini Bakal Dapat Insentif Listrik, Siapa Saja?

 Gaji ke-13 PNS/TNI Polri Cair Agustus 2020, Begini Skema Pembayarannya

 Niat dan Tata Cara Shalat Idul Adha Berjamaah atau Sendiri: Selalu Patuhi Protokol Kesehatan

 Potret Jamaah Ibadah Haji 2020: Jamaah Lakukan Tawaf Qudum dengan Protokol Jaga Jarak

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul SAMBUT Idul Adha 2020 Dengan 10 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Id, dari Takbiran hingga Mandi Besar

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 10 Amalan Sunnah Sebelum Melaksanakan Shlat Idul Adha 1441 H, dari Takbiran hingga Mandi Besar, https://aceh.tribunnews.com/2020/07/30/10-amalan-sunnah-sebelum-melaksanakan-shlat-idul-adha-1441-h-dari-takbiran-hingga-mandi-besar?page=all.

Editor: Amirullah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved