Mobil Pelat F Sukabumi Penuh Lumpur Diduga Ada di Lokasi Banjir Luwu Utara, Beredar di Grup-grup WA

Foto mobil pikap dengan cat putih bernomor polisi F 3293 UY itu terlihat penuh lumpur akibat terseret banjir bandang.

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Mobil Pikap Pelat Sukabumi diduga di Lokasi Banjir Luwu Utara Sulsel. 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Viral di aplikasi perpesanan sebuah foto mobil pikap alias bak terbuka bernomor polisi dari Sukabumi diduga ada di lokasi banjir bandang Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Foto mobil pikap dengan cat putih bernomor polisi F 3293 UY itu terlihat penuh lumpur akibat terseret banjir bandang.

Namun, untuk memastikan kebenaran mobil tersebut dari Sukabumi, Tribunjabar.id mengkonfirmasi kepada Kasat Lantas Polres Sukabumi AKP Riki Fahmi Mubarok.

Riki mengatakan, pihaknya telah mengecek nomor polisi mobil pikap tersebut.

Namun, setelah pihaknya mengecek, nomor polisi mobil pikap itu tidak terdaftar di sistem.

"Pelatnya gak terdaftar, bukan (dari Sukabumi, red)," kata Riki melalui pesan singkat, Senin (20/7/2020).

Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui pasti terkait keberadaan mobil tersebut. Apakah memang benar di lokasi banjir di Masamba atau bukan.

Sebagaimana diketahui, banjir bandang melanda daerah Masamba di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Korban jiwa akibat banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, bertambah tiga orang.

“Pagi ditemukan 2 korban, dan tim kembali menemukan 3 orang, sehingga jumlah korban meninggal dunia mencapai 19 orang,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar Rizal saat ditemui di lokasi, Rabu (15/7/2020).

Kabar Baik, 15 Kecamatan di Kota Bandung Masuk Zona Biru, Tidak Ada Kasus Baru Covid-19

Pulang Merantau dari Madura, Warga Asal Desa Cimuncang Majalengka Dinyatakan Positif Covid-19

Daftar Harga dan Spesifikasi HP Vivo Terbaru Bulan Juli 2020: Vivo X50 Pro Dibanderol Rp 9,9 Juta

Dia menambahkan, tiga jenazah yang kembali ditemukan sudah dievakuasi ke RSU Hikmah Masamba.

“Untuk jenazah kami serahkan kepada teman teman DVI Polri, karena masih ada 3 jenazah yang belum diidentifikasi di RSU Hikmah. Untuk satu korban sudah dikebumikan,” tuturnya.

Selain itu, petugas masih melakukan pencarian terhadap 23 orang dilaporkan hilang.

“Untuk korban yang sebelumnya terdata 56 orang setelah dikoordinasikan dengan BPBD didapatkan data untuk saat ini sebanyak 23 orang,” ucap Rizal.

Dia menambahkan, proses pencarian dibagi 3 titik utama yakni Desa Radda, Kecamatan Baebunta, titik Meli, dan titik Sungai Masamba.

Dari kedua titik tersebut, kemudian dibagi masing–masing tiga tim.

“Dalam pencarian ini kami terkendala dengan kedalaman lumpur yang mencapai 2 meter lebih, kendala kedua adalah aliran sungai sudah berpindah dari posisi sungai ke permukiman. sementara laporan warga ada warga yang tertimbun di rumah rumah warga,” ujar Rizal.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, terdapat 15.000 jiwa mengungsi akibat banjir bandang.

“Sesuai laporan warga yang melapor ke posko BPBD terdapat 23 warga hilang, ini data sementara. Korban yang mengungsi akibat banjir ini sebanyak 15.000 jiwa yang tersebar di beberapa titik posko, rumah kerabat dan keluarga,” kata Muslim.

Penerbangan Ditunda

Pascabanjir bandang yang menerjang lima kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7/2020) malam berdampak pada aktivitas penerbangan di bandara Andi Djemma Masamba.

Banjir merendam area bandara dan merusak pagar bandara, selain itu material lumpur sebagian memenuhi area landasan bandara.

Akibatnya, pihak bandara terpaksa harus harus menunda penerbangan.

Muhammad Sabu mengatakan, kejadian banjir bandang pada pukul 20.30 Wita membuat runway dan pagar rusak.

“Pagar yang rusak mencapai 500 meter, jadi bandara Andi Djemma yang melayani cargo dihentikan selama 14 hari dan kami berharap musibah ini segera cepat berlalu walau sampai saat ini air masih menggenang,” ucap Muhammad saat dikonfirmasi, Selasa (14/07/2020).

Menurut Muhammad, pihaknya belum bisa membersihkan bandara karena air masih tergenang di runway.

“Untuk membersihkannya kami lihat kondisi dulu, semoga besok setelah air surut sudah bisa dibersihkan,” ucap Muhammad.

Penundaan penerbangan ini berlangsung selama 14 hari ke depan. Namun, jika kondisi normal lebih cepat pihak bandara akan mempercepat pula penerbangan.

Untuk menanganinya dibutuhkan bantuan dari bandara terdekat untuk membantu perbaikan dan pembersihan bandara yakni Bandara I Laga Ligo Bua, Kabupaten Luwu.

Atas petunjuk Dirjen Perhubungan Udara, pembersihan bandara akan dibantu oleh Bandara I Laga Ligo Bua.

“Kami berusaha untuk memperbaiki fasilitas di bandara Andi Djemma akibat banjir bandang, dan langkah awal kami bawa sembako dan personel membawa peralatan kerja,” ujar Indra Rachman, Kepala Bandara Bua. (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved