Tukang Becak Harus Keluarkan Rp 200 Ribu Lebih untuk Beli Kuota Anaknya Belajar Online

Namun, tidak sedikit pula orang tua siswa yang merasa keberatan dengan kebijakan tersebut, terutama untuk memenuhi kebutuhan kuota internet.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Para tukang becak yang tergabung dalam Becak Tanpa Rokok (Betaro) saat menunggu penumpang di depan Toserba Yogya Indramayu, Jumat (17/7/2020). 

Namun, ia berkomitmen berhenti demi bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

"Bagi saya karena penghasilan tukang becak tidak seberapa, untuk membeli rokok itu terlalu mahal. Sebelumnya saya perokok, sangat merokok lah terus ada Betaro jadi bisa berhenti," ujar dia.

Imej Baru Tukang Becak

Di Kabupaten Indramayu terdapat sebuah komunitas beranggotakan tukang becak.

Uniknya para tukang becak ini berkomitmen untuk berhenti merokok demi kenyamanan para penumpang.

Mereka mengatasnamakan diri Becak Tanpa Rokok atau disingkat Betaro Indramayu.

Komunitas Betaro ini sengaja dibentuk oleh kalangan masyarakat yang peduli tentang bahayanya asap rokok bagi kesehatan.

Pembina Bentaro, Soimalia Mahar (53) mengatakan, komunitas ini sudah dibentuk sejak tahun 2012 lalu dan mampu membina sebanyak 225 tukang becak.

"Awalnya karena saya melihat teman-teman atau saudara-saudara kita khususnya para tukang becak itu banyak sekali yang merokok," ujar dia saat melakukan sosialisasi kepada para tukang becak di Sport Center Indramayu, Jumat (17/7/2020).

 Hasil Sidak Disperdagin di Swalayan dan Pabrik di Kabupaten Cirebon: Mereka Patuh Protokol Kesehatan

Para tukang becak itu awalnya sering merokok sembari mengayuh becak. Hal ini banyak dikeluhkan oleh para penumpang karena merasa tidak nyaman.

Upaya membentuk Betaro ini, diakui Soimalia Mahar sekaligus menjadi upaya pihaknya mensosialisasikan kawasan tanpa rokok yang sudah diatur pemerintah dalam Perda Nomor 8 Tahun 2016.

Di sana dijelaskan terkait bahayanya merokok dan tempat-tempat yang ditetapkan sebagai kawasan tanpa rokok, seperti di kantor pemerintahan, fasilitas layanan kesehatan, tempat belajar, taman bermain, tempat ibadah, angkutan umum, dan lain sebagainya.

"Apalagi kan becak itu masuknya sebagai angkutan umum selain angkot, bis, dan lainnya," ujar dia.

Soimalia Mahar berharap, dengan adanya komunitas ini bisa menjadi solusi bagi para becak untuk membiasakan diri menjaga kesehatan dengan tidak merokok.

Tidak merokoknya para tukang becak pun secara tidak langsung menjadi cara agar mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga di tengah persaingan transportasi sekarang ini.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved