Covid 19 di Jabar

PDP Meninggal di Jabar Sebanyak 1.631 Orang, Mulai Hari Ini Pengumumannya Bisa Cek di Pikobar

Hanya saja memang mereka belum sempat dites swab walaupun kontak erat dengan pasien positif Covid-19

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Proses pemakaman PDP Corona di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. 
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pusat Informasi dan Koordinasi Penanggulangan Covid-19 Jabar (Pikobar) akan mulai mempublikasikan angka Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal. Hal ini untuk menjalankan keterbukaan data dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan selama ini sesuai arahan pemerintah pusat, pihaknya hanya mempublikasikan angka pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
Sedangkan ODP atau PDP yang meninggal dunia sebelum dites melalui metode PCR Atau swab test, belum ditampilkan angkanya.
"Karena memang secara arahan, yang dilaporkan selama ini adalah yang meninggal dunia dalam status sudah di-swab dan hasilnya positif, ada sekitar 180 orang. Tapi yang meninggal dalam status ODP dan PDP, yang belum tentu Covid-19, tidak," katanya di Markas Kodam III Siliwangi, Senin (13/7).
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan sampai saat ini, angka ODP yang meninggal dunia di Jawa Barat adalah 138 orang, sedangkan jumlah PDP yang meninggal 1.631 orang, kemudian pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia 180 orang.
"Karena dapat status, ada 1.950 (ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19 meninggal), data itu mulai hari ini dan besok sudah akan ada di Pikobar, untuk orang atau siapa pun yang ingin mengetahui kondisi yang meninggal dunia," katanya.
Emil mengatakan ODP atau PDP yang meninggal dunia ini, katanya, bisa jadi bukan akibat Covid-19. Hanya saja memang mereka belum sempat dites swab walaupun kontak erat dengan pasien positif Covid-19 atau berasal dari zona berisiko.
"Bisa saja penyakitnya bukan Covid-19, tapi karena dia mudik, sehingga masuk kategori ODP, tolong tidak menerjemahkan yang meninggal ODP dan PDP ini sebagai kasus positif Covid-19. Karena yang ODP atau PDP kalau di-swab hasilnya positif, ya bergeser grupnya menjadi yang meninggal positif," katanya. 

Pemerintah kembali memperbarui data kasus Covid-19 di Indonesia. Pengumuman disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta pada Senin (13/7/2020) sore.

Berdasarkan data dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Senin pukul 12.00 WIB, jumlah kasus secara nasional masih bertambah sejak kasus pasien pertama terinfeksi virus corona diumumkan pada 2 Maret 2020.

Jumlah kasus positif dikonfirmasi berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Berikut ini, jumlah kasus Covid-19 hingga hari ini untuk provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung:

Jabar

Positif: 5160

Sembuh: 1896

Meninggal: 186

Jateng

Positif: 5573

Sembuh: 1965

Meninggal: 240

Banten

Positif: 1600

Sembuh:1095

Meninggal: 81

Sumsel

Positif: 2703

Sembuh: 1307

Meninggal: 125

Babel

Positif: 172

Sembuh : 142

Meninggal: 2

Lampung  

Positif: 209

Sembuh: 168

Meninggal: 12

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 13 Juli 2020", https://regional.kompas.com/read/2020/07/13/17002641/update-covid-19-di-jabar-jateng-banten-sumsel-babel-dan-lampung-13-juli-2020?page=2.

Editor : Setyo Puji

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved