Vaksin Corona Belum Ditemukan, Jusuf Kalla: Bersiap Pakai Masker Hingga 3 Tahun Ke Depan

setelah vaksin berhasil, ekonomi pun akan kembali normal. Karena masyarakat sudah tidak takut untuk keluar rumah dan melakukan berbagai aktivitas.

Editor: Machmud Mubarok
IRNA
Ilustrasi Virus Corona 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pandemi Covid-19 di dunia bahkan Indonesia tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir. Sementara vaksin untuk virus ini masih berada dalam tahap pengujian dan belum  bisa diproduksi massal.

Kondisi ini akan berpengaruh kepada kegiatan masyarakat. Diperkirakan, penggunaan masker masih harus dilakukan selama 2 hingga 3 tahun ke depan.

Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan, nasib orang saat ini berada di tangan saintis, melalui vaksin Covid-19 yang akan mereka ciptakan. Waktu yang dibutuhkan untuk kembali normal setelah vaksin ditemukan sekitar 2-3 tahun.

“Setelah vaksin ditemukan akan diuji klinis sekitar awal tahun depan. Setelah itu baru bikin atau memperluas pabrik. Lalu baru produksi masal. Jadi selama itu (2-3 tahun) harus siap-siap pakai masker,” kata Jusuf Kalla pada kegiatan Webinar Series SBM ITB, From Surviving to Thriving: Business After Covid-19, Sabtu (11/7/2020).

Menurutnya, setelah vaksin berhasil, ekonomi pun akan kembali normal. Karena masyarakat sudah tidak takut untuk keluar rumah dan melakukan berbagai aktivitas.

Ia menilai dampak pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) berbeda dengan Krisis Moneter di Indonesia. Krisis Moneter 1998 hanya terjadi di beberapa negara yakni Indonesia, Thailand, dan Korea. Malaysa juga ikut terimbas, namun sedikit. Itupun segera bisa diatasi.

"Namun Covid-19 melanda hampir seluruh negara di dunia. Jadi, ketika dulu Indonesia meminta bantuan pada IMF, Jepang, atau negara-negara Eropa, kini tidak bisa. Sehingga timbul suatu kemandirian bangsa. Itu yang harus dijaga. Kita pasti bisa,” katanya.

Dampak positif yakni menumbuhkan kemandirian bangsa dibuktikan oleh salah satu perusahaan yang bergerak dibidang otomotif. CEO of Dharma Group, Irianto Santoso mengatakan, Covid-19 memukul industri otomotif. Tak terkecuali industri komponen otomotif yang dipimpinnya.

Siap-siap, Mulai Minggu Depan Tak Pakai Masker di Tempat Umum di Jabar Didenda Rp 100 Ribu

Daftar Harga HP Vivo Juli 2020, Lengkap Nih, Ada Bocoran Spesifikasi Seri Terbaru Vivo X50 & X50 Pro

Ternyata Ini Awal Virus Corona Menyebar di Secapa Bandung dari 2 Pasis yang Derita Penyakit Ini

Kondisi ini pun membuat supply chain terganggu. Komponen yang seharusnya impor, sulit didapatkan hingga perusahaannya menghadapi kendala. Namun agar perusahaan tetap berjalan,pihaknya melakukan terobosan dengan berinovasi ini untuk membuat komponen lokal dari fasilitas milik sendiri. “Kami akhirnya buat sendiri dan ada yang kerja sama dengan suplier,” katanya.

Di Jakarta, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan pentingnya penggunaan masker demi mencegah penularan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2).

Ia mengatakan, berdasarkan penelitian, penularan Covid-19 kebanyakan terjadi karena seseorang tidak mengenakan masker saat di luar rumah.

"Salah satu faktor yang menyumbang kasus positif terbanyak adalah ketidakdisiplinan menggunakan masker. Karena itu, kami mengingatkan gunakan masker. Gunakan masker yang nyaman," ucap Yuri dalam konferesi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (11/7/2020). 

Yuri menjelaskan, masyarakat dapat menggunakan masker kain atau masker kertas sekali pakai. Jika menggunakan masker kain, ia menyarankan agar masyarakat memilih masker dengan desain dan bahan yang nyaman.

"Masker kain sebenarnya memiliki kualitas yang cukup bagus, tapi jika desainnya terlalu ketat menutup hidung, ini juga membuat tidak nyaman," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved