13 Juli 2020 Menjadi Awal Tahun Ajaran Baru, Pemkot Cimahi Belum Menerapkan KBM Tatap Muka

pihaknya masih melaksanakan KBM secara daring (online). Rencananya, proses KBM akan dilakukan pada Bulan Desember 2020 atau Januari 2021 mendatang.

Editor: Machmud Mubarok
Instagram/Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil turut meninjau simulasi belajar tatap muka saat mendampingi kunjungan Wapres KH Ma'ruf Amin di SMAN 4 Kota Sukabumi, Rabu (7/7/2020). 

"Tetapi Pak menteri termasuk Pak Wapres berkeinginan kuat, bahwa Kota Sukabumi akan dijadikan pecontohan untuk pelaksaan belajar tatap muka. Oleh karena itu, kami terus melakukan simulasi belajar tatap muka," ucapnya.

 Sapi Limosin Ini Berbobot 9 Kuintal Dijual dengan Harga Rp 46 Juta, Yang Beli Warga Jatibarang

 Daftar Harga HP Vivo Juli 2020, Lengkap dengan Bocoran Spesifikasi Seri Terbaru Vivo X50 dan X50 Pro

 Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah, Beserta Niat dan Keutamaan Jelang Idul Adha

Puji SMAN 4 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim mengungkapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Kota Sukabumi menjadi percontohan di tingkat nasional.

Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat mendampingi kunjungan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin ke SMA Negeri 4 Kota Sukabumi, Rabu (8/7/2020).

Nadiem mengatakan, kesiapan sekolah tatap muka didasarkan pada keputusan kepala sekolah dan orangtua bebas tidak menyekolahkan anaknya dan tidak ada diksrikiminasi.

''SMAN 4 Sukabumi bisa menjadi percontohan untuk nasional dan bahkan SMA lainnya, Kuncinya pola pikir kepala sekolah, guru, pengawas, dan kepala dinas seperti apa mengutamakan pendidikan dengan berbagai inovasi," katanya pada wartawan.

 Pemkab Garut Evaluasi Pembukaan Objek Wisata, Banyak Pengunjung Langgar Protokol Kesehatan

 Obat Alami untuk Atasi Gigi Berlubang, Lengkap Dengan Cara Merawatnya, Rugi Kalau Tak tahu

 Puluhan Warga Kabupaten Cirebon Terjaring Razia Masker, Petugas Gabungan Terapkan Sanksi Ini

Nadiem mengatakan, SMA 4 Sukabumi misalnya luar biasa membuat 3 sif padahal 2 sif cukup. Langkah ini karena ingin benar-benar menerapkan protokol kesehatan.

"'Kemampuan kreativitas dan mindset pola pikir mereka akan mengajari kita dalam menemukan strategi terbaik, SMA 4 Sukabumi bisa menjadi percontohan untuk nasional dan bahkan tidak hanya SMA tapi lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kota Sukabumi, Rahmat Mulyana mengatakan, pihaknya sebagai pengelola pendidikan selalu mengacu terhadap berbagai aturan yang telah dituntukan.

Selain itu, kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi prioritas bagi pihaknya dalam menyiapkan dibukanya kembali KBM tatap muka.

"Jadi kamu tidak mau gegabah dan banyak parameter yang dilalui untuk menyiapkan ini.  Termasuk ini pun akan kami nilai dan evaluasi lagi, apa bisa diterapkan atau tidak," katanya.

Ia menambahkan, dalam memulai KBM tatap muka pihaknya telah mentiapkan berbagai fafasilitas juga sarana prasarana pendukung untuk kesehatan dan selamatan peserta didik.

"Kami sediakan 1 wastafel 1 rombel, dari seharusnya  1 westafel untuk 2 rombel. Selain itu dari 36 siswa perkelas kami membagi menjadi 3 kelas dengan jumlah 12 siswa per kelas, dari seharusnya 36 siswa ini dibagi 2 menjadi 16 siswa per kelas," katanya.

 Ada 1.102 Janda Baru di Kabupaten Bandung Selama Juni 2020, Rata-rata Masih di Bawah 30 Tahun

 Daftar Harga HP Oppo Terbaru Bulan Juli 2020: Oppo A31 Rp 2,8 Juta, Oppo F15 Rp 3,8 Juta

 Daftar Harga Sepeda Lipat 2020, Mulai dari Rp 1 Jutaan, Sepeda Lipat Element, United Hingga Polygon

Gubernur Jabar Ridwan Kamil di akun Instagramnya menjelaskan, proses belajar tatap muka ini hanya berlangsung 4-5 jam dan siswa langsung pulang.

"Tidak ada jam istirahat. Satu kelas dibagi 2-3 sif. Ada yang daring setengah minggu dan ada yang tatap muka setengah minggu. Setiap 2-3 hari gantian," katanya.

Menurut Kang Emil, siswa yang berdomisili di zona non hijau tetap belum boleh datang tatap muka ke sekolah yang sudah zona hijau.

Walaupun sudah zona hijau, orangtua boleh memilih anaknya untuk tetap belajar daring dari di rumah jika itu menjadi pilihannya.

"Semua dilakukan dengan kehati-hatian dan selalu perlahan bertahap," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved