Human Interest Story
Fitriyah, Bocah di Indramayu Derita Tumor, Enggak Bisa Berobat karena Miskin, Butuh Bantuan Dermawan
Penyakit tersebut diduga berasal dari kelainan cacat mata yang sudah ia alami sejak lahir.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Fitriyah Safara, diusianya yang baru menginjak 6 tahun ini sudah harus bergelut dengan tumor yang bersarang di mata sebelah kanannya.
//
Penyakit tersebut diduga berasal dari kelainan cacat mata yang sudah ia alami sejak lahir.
Saat ditemui Tribuncirebon.com, anak dari pasangan Tarjono (40) dan Tiah (35) warga Desa Pengauban, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu ini terlihat lebih banyak terdiam sembari merasakan rasa sakit di kepalanya tersebut.
Sesekali ia juga terlihat memegangi kepalanya yang membenjol tersebut.
Ayah Fitriyah, Tarjono mengatakan, benjolan itu awal mulanya baru terlihat saat anak bungsunya tersebut menginjak usia 2 tahun.
"Fitriyah ini anak kedua, waktu lahir memang sudah ada kelainan di mata, cuma waktu itu masih rata belum ada benjolan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/7/2020).
Tarjono mengisahkan, tidak jarang anaknya tersebut merasakan sakit kepala yang teramat. Ia selalu mengeluhkan kepalanya pusing.
• H Usep Romli Dikenal Juga Sebagai Wartawan Perang, Pengalaman Meliput Perang Afganistan & Bosnia
Namun, karena terkendala faktor biaya berobat. Fitriyah Safara hanya diobati seadanya dengan obat warung.
Tarjono yang merupakan buruh tani hanya berpenghasilan sekitar Rp 750 ribu per bulan, itu pun tidak menentu karena tergantung ajakan bilamana ada yang memerlukan tenaganya.
Sedangkan istrinya hanya seorang ibu rumah tangga.
Selain itu, rumah yang mereka tinggali pun merupakan rumah saudaranya. Tarjono sekeluarga hanya ikut menumpang.
"Paling cuma saya kasih obat dari warung, dikasih bodrek langsung tidur," ujarnya.
Puncaknya, benjolan tersebut semakin membesar pada bulan Maret 2020 kemarin.
Beruntung, keluarga mereka terdaftar dalam program BPJS Kesehatan pemerintah kelas 3.
Terakhir, Fitriyah Safara dirujuk berobat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Karena kondisinya cukup parah, pihak rumah sakit menyarankan agar bocah berusia 6 tahun itu segera dioperasi.
Kendati demikian, karena menggunakan BPJS Kesehatan, Fitriyah Safara mesti menunggu jadwal operasi yang tidak diketahui kapan bisa dilaksanakan.
Mengingat, banyak pasien yang harus ditangani terlebih dahulu.
"Kata pihak dokter prosesnya lama, tahun depan juga tidak tahu tanggal berapa-berapanya bisa dioperasi," ujarnya.
Sementara itu, jika ingin berobat umum. Tarjono mengaku tidak memiliki biaya yang dinilai tidak sedikit untuk biaya operasi.
"Saya mohon khususnya untuk pemerintah Kabupaten Indramayu kepada para dermawan, saya minta bantuannya untuk pengobatan dede Fitriyah agar anak saya bisa cepat sembuh," ujar Tarjono.