Pendiri PKS Meninggal Dunia, Ketua DPD PKS Majalengka: Banyak Motivasi yang Diberikan Oleh Guruku
Keluarga besar Pertai Keadilan Sejahtera (PKS) di seluruh Indonesia saat ini sedang berduka.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Kiprah politik Hilmi dimulai sejak tahun 1980-an saat ia mendirikan gerakan dakwah yang dikenal sebagai Harakah Tarbiyah.
Jatuhnya rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden kedua RI Soeharto menjadi momentum bagi Hilmi Aminuddin dan kawan-kawan untuk mendirikan Partai Keadilan pada tahun 1998.
Ustad Hilmi Pendiri PKS Meninggal
Salah satu pendiri yang juga mantan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Hilmi Aminuddin dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa (30/6/2020).
Hilmi Aminuddin dikabarkan tutup usia di Rumah Sakit Santosa Central, Bandung, Jawa Barat pada pukul 14.24 WIB.
Pernyataan ini dikonfirmasi Juru Bicara PKS Pipin Sopian saat dikonfirmasi Kompas.com pada Selasa siang.
"Betul. Insya Allah akan ada pengumuman resmi dari keluarga dan Humas PKS," ujar Pipin.
Hingga saat ini belum diketahui informasi mengenai sakit apa yang diidap pria yang akrab disapa Ustaz Hilmi itu.
Belum diketahui juga mengenai rencana pemakaman. Selama ini, Hilmi Aminuddin diketahui tinggal di Lembang, Jawa Barat.
"Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya serta menempatkannya di tempat terbaik di jannah (surga)," ucap Pipin.
Politisi PKS, Mardani Ali Sera juga menginformasikan tentang meninggalnya pendiri PKS ini. Ini mencuit di Twitter.
"Telah berpulang ke rahmatullah ust Hilmi Aminuddin, Selasa 30/6/2020 pukul 14.24 di ruangan Berlian Timur RS. Santosa Central, Jl Gardujati, Kota Bandung Semoga Almarhum husnul khotimah, diterima amal ibadahnya dan dilapangkan kuburnya. Aamiin".
Dari Wikipedia, Hilmi Aminuddin merupakan pendiri gerakan dakwah atau yang diera 1980-1990-an dikenal dengan sebutan harakah tarbiyah dan kini ia menjabat sebagai Ketua Majelis syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hilmi Aminuddin adalah putra Danu Muhammad Hasan, satu dari tiga tokoh penting Darul Islam (Tentara Islam Indonesia) pimpinan Kartosoewirjo.
Pada usia enam tahun, Hilmi memulai pendidikannya dengan mendaftar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Selulusnya dari sana, dia berkelana ke sejumlah pesantren di Jawa. Pada tahun 1973, Hilmi memutuskan untuk berangkat ke Arab Saudi dan belajar di Fakultas Syariah Universitas Islam di Madinah. Selama enam tahun menuntut ilmu di universitas tersebut, Hilmi kerap berkumpul dengan Yusuf Supendi yang juga merupakan tokoh perintis PKS. Kala itu Yusuf sedang berkuliah di Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh.
Sekitar tahun 1978, Hilmi lulus kuliah dan pulang ke Indonesia. Sepulangnya dari Arab Saudi, Hilmi memulai kariernya dengan berdakwah. Tapi karena Hilmi tidak memiliki Pondok Pesantren seperti kebanyakan ulama di Indonesia saat itu, Hilmi pun berdakwah dari masjid ke masjid, atau dari satu kelompok pengajian ke kelompok pengajian lainnya. Pada tahun 1998, Hilmi bersama beberapa rekannya mendirikan Partai Keadilan dan pada tahun 2002, partai tersebut berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera agar bisa ikut pemilihan umum dua tahun berikutnya.