Terungkap, Benda Mirip Kapal Karam di Laut Sukabumi Terekam di Google Maps Ternyata Ini
"Objek tertentu bisa saja muncul di salah satu gambar dan tidak muncul di gambar lainnya seiring berjalannya waktu
Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, terus berusaha melakukan berbagai upaya untuk memecahkan misteri benda mirip kapal karam di laut Pantai Cikembang, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terdeteksi citra satelit google maps.
Di antaranya pihak Menko Kemaritiman telah menyurati Google Indonesia pada tanggal 22 Juni 2020 untuk meminta klarifikasi kemungkinan terjadinya distorsi tersebut.
"Namun informasi ataupun pertanyaan terkait Google Maps hanya dapat ditangani oleh Google LLC di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, Google Indonesia akan menyampaikan surat balasan ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terkait hal tersebut," ujar Asisten Deputi Bidang Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Basilio Araujo, kepada Tribunjabar.id melalui pesan singkat, Kamis (25/6/2020).
Ia menjelaskan, Google Indonesia menyebutkan bahwa benda tersebut merupakan hasil kombinasi gambar yang diambil dalam waktu yang berbeda.
"Terlepas dari isu ini, pada umumnya gambar yang ditampilkan di Google Maps adalah hasil kombinasi beberapa gambar, yang diambil dalam beberapa waktu yang berbeda, dengan pencahayaan dan cuaca yang juga berbeda serta dari beberapa sumber yang berbeda," terangnya.
"Objek tertentu bisa saja muncul di salah satu gambar dan tidak muncul di gambar lainnya seiring berjalannya waktu," jelasnya.
• Daftar Harga HP OPPO Bulan Juni 2020: Oppo A9 2020 Rp 3,4 Juta, Oppo A7 F Rp 2,6 Juta
• Cerita Nus Kei Lolos dari Serangan Kelompok John Kei, Sempat Keluar Rumah Untuk Lakukan Ini
• Tak Kalah Seram & Sadis dari John Kei, Hercules Juga Punya Kasus Mengerikan, Obrak-abrik Rumah Sakit
Sebuah grup publik media sosial facebook, yaitu Sukabumi Facebook, dihebohkan dengan postingan kapal karam yang tertangkap google maps di laut pantai Cikembang atau Cibangban, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Foto kapal karam di google maps tersebut diposting oleh akun bernama Akbar Alfiana N di grup Sukabumi Facebook.
"Saha nu te apal palabuan ratu?? Pasti sadayana ge tos pada apal... cik keneh bieu na googlemap abdi ninggalian palebah palabuan ratu jiga aya penampakan kapal gede.. ari pas d zoom teh gening jiga kapal nu karam atau ti teleum... Cobi aya nu terang tur nga infoan seputar ieu gambar??," tulis Akbar.
Postingannya tersebut menuai beragam tanggapan dari netizen.
Tribunjabar.id mencoba menelusuri keberadaan foto kapal karam yang ada dalam google maps tersebut.
Saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi Ujang SB mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan informasi adanya kapal tenggelam tersebut.
"Saya belum tahu informasi yang sebenarnya, tetapi itu kalau pun benar ada kapal yang tertangkap foto google ya, tapi pastinya selama ini gak ada kapal-kapal baru yang tenggelam, ada kemungkinan kapal masa dulu," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (20/6/2020).
"Kalau lihat kontruksinya kayak kapal perang, gede banget itu, kalau diukur di skala sekitar 200 meter atau berapa gitu," katanya.
Ia juga mengatakan, ada kapal tenggelam, namun kejadiannya sudah lama dan sudah dibongkar, serta lokasinya bukan di area pantai Cibangban.
"Belum ada info kapal tenggelam, adapun kapal tongkang tenggelam itu sudah dibongkar dan lokasinya di dermaga Cisolok di Cikahuripan, kalau ini kan di Cibangban, kita belum dapat info terbaru kapal tenggelam," ujarnya.
Nelayan Cikembang Membenarkan
Nelayan Cikembang membenarkan terkait foto kapal karam yang ada di Google Maps.
Foto kapal karam tersebut menunjukkan berada di antara Pantai Cikembang, Desa Pasirbaru, dan Pantai Cibangban, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Salah seorang nelayan Cikembang, Jaka (38) alias Bah Goong mengatakan, nelayan setempat menyebut kapal karam tersebut "Badong".
"Ya betul, itu sebenarnya kalau nelayan lokal, khususnya nelayan Cikembang nyebutnya itu badong (bangkai kapal), dari dulu emang nelayan itu, emang itu suka untuk mancing," ujar Bah Goong kepada wartawan, Sabtu (20/6/2020).
• Mendikbud Nadiem Makarim Beri Kabar Gembira untuk Mahasiswa, Ada Keringanan Uang Kuliah Tunggal
• Kakek-kakek Mati di Hadapan Cewek yang Di-Bookingnya, Baru Buka Celana, Keburu Tewas, Kejang-kejang
• Ini Daftar Kota/Kabupaten yang Berada di Zona Hijau dan Boleh Membuka Kembali Sekolah
Ia menjelaskan, keberadaan bangkai kapal tersebut sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu.
"Kalau informasi dari dulu juga sudah ada, sudah lama ini ya, cuman beda ini aja kalau nelayan sini bilangnya badong, tapi untuk kapal jenisnya apa atau gimana mereka kurang begitu paham," ucapnya.
Menurutnya, saat ini lokasi kapal karam tersebut menjadi spot mancing atau menangkap ikan yang dilakukan oleh nelayan setempat.
"Cuma di situ, banyak kalau kita bawa tamu mancing ya dibawa kesitu, ke badong itu," jelasnya.
Kapal Tidak Terlihat dari Permukaan Laut
Bah Goong mengatakan, bangkai kapal tersebut tidak terlihat dari permukaan air laut.
Ia menyebutkan, kapal berada di kedalaman sekitar 40 meter dari atas permukaan laut.
"Gak, gak, itu kan kedalamannya sekitar kedalaman 40, 50 meter lah, kalau jarak tempuh dari darat sekitar 15 menit nyampe sih," katanya.
Ia mengaku, mengetahui keberadaan bangkai kapal tersebut dari tahun 2017, ia diberi tahu oleh sesepuh nelayan setempat.
"Dulu 2017 saya sudah sama teman-teman udah pernah bikin rumpon disitu, istilahnya kasih titik gitu, itu hasil petunjuk dari sesepuh-sesepuh nelayan," ujarnya.
Ia juga mengatakan, ukuran kapal tersebut sangat besar, panjang kapal mencapai sekitar 100 meter.
"Itu kapal besar ya, karena kalau bangkai, untuk istilah badong itu bisa untuk spot mancing, untuk rumah ikan, kalau kapal-kapal kecil gak mungkin apa ya, sama arus bawah laut pasti ilang. Ini kemungkinan kapalnya sekitar 100 meteran lah panjangnya. Lokasi tersebut menjadi salah satu spot mancing ikan favorit nelayan," terangnya. (M Rizal Jalaludin)