Arah Kiblat Ratusan Masjid di Cibadak Melenceng 2-21 Derajat, DHR Sukabumi Turun Memperbarui

lat yang digunakan untuk mengukur kembali arah kiblat itu di antaranya kompas, mizwala, busur derajat, serta alat lain yang dimiliki DHR

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi memperbarui arah kiblat ratusan masjid di 5 desa di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Ratusan masjid di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memperbarui arah kiblat, karena ternyata masih banyak yang kiblatnya tidak akurat. 

Pembaruan arah kiblat tersebut dilakukan langsung oleh Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi.

Operator DHR Kabupaten Sukabumi, Zaenurridwan, mengatakan, sekitar 120 masjid di 5 desa yang ada di Kecamatan Cibadak memperbarui arah kiblat.

"DHR ngukur kiblat masjid di 5 desa yang di Kecamatan Cibadak, ada 120 masjid," ujar Zaenurridwan, Rabu (24/6/2020).

Daftar Harga HP OPPO Bulan Juni 2020: Oppo A9 2020 Rp 3,4 Juta, Oppo A7 F Rp 2,6 Juta

INI Daftar Harga 5 Sepeda Polygon untuk Pemula, Mulai dari Sepeda Lipat Hingga Sepeda Gunung

Tak Kalah Sadis dan Seram dari John Kei, Hercules Juga Punya Kasus Mengerikan, Hancurkan Rumah Sakit

Ia menjelaskan, pengukuran ulang arah kiblat tersebut dilakukan karena masih banyak masjid yang arah kiblatnya tidak benar.

Di antaranya, masih terdapat masjid dengan arah kiblat yang melenceng sekitar 2 derajat. Bahkan masih ada yang melenceng hingga 21 derajat.

"Ini di ukur kembali karena banyak masjid arah kiblatnya tidak benar, deviasi bangunan ada yang melenceng 2 derajat, malah di salah satu masjid jami di desa Karangtengah ada yang melenceng sampai 21 derajat," terangnya.

Selain itu, lanjut dia, ada juga masjid yang meminta diakuratkan kembali arah kiblatnya.

"Ada yang ingin memastikan keakuratan arah kiblat, ada yang memang arah kiblatnya melenceng," jelasnya.

Ia menyebutkan, alat yang digunakan untuk mengukur kembali arah kiblat itu di antaranya kompas, mizwala, busur derajat, serta alat lain yang dimiliki DHR untuk mengukur arah kiblat.

"Alat yang kami gunakan kompas, mizwala, busur derajat, theodolit, aplikasi mizwanroid, aplikasi MQF," katanya.

"Ini pengukuran dilakukan selama beberapa hari kedepan, mulai dari kemarin sampai tanggal 13 Juli mendatang," ujarnya.* (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved