Pemerintah Arab Saudi Umumkan Ibadah Haji Tetap Dibuka, Tapi Cuma Segini Orang yang Bisa Berhaji

Keputusan untuk membatasi kuota jemaah haji diambil karena Negeri "Petrodollar" masih kewalahan menghadapi lonjakan kasus virus corona.

Editor: Machmud Mubarok
Associated Press/Mosa'ab Elshamy
Jemaah haji mengeliling Ka’bah di Mekkah, Saudi Arabia. 

TRIBUNCIREBON.COM -  Pemerintah Arab Saudi pada Senin (22/6/2020) mengumumkan, akan menggelar ibadah haji 2020 dengan kuota jemaah yang sangat terbatas.

Negara juragan minyak itu menambahkan, hanya para jemaah yang sudah berada di sana yang diizinkan melakukan ibadah haji.

Upaya ini dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona yang masih melanda Arab Saudi maupun negara-negara lainnya.

Kegiatan ibadah haji yang bakal menyedot jutaan umat Islam ke Arab Saudi jika tetap digelar normal, diprediksi bakal menjadi pemicu lonjakan kasus baru Covid-19.

Oleh karenanya, Arab Saudi memutuskan akan menggelar ibadah haji 2020 secara terbatas, menyusul beberapa negara yang telah membatalkan keberangkatan jemaahnya.

"Diputuskan untuk mengadakan ibadah haji tahun ini dengan jumlah yang sangat terbatas... dengan bangsa-bangsa lain yang berada di kerajaan ini," tulis kantor berita resmi Saudi Press Agency, mengutip Kementerian Haji setempat.

"Keputusan ini diambil untuk memastikan ibadah haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat... dan sesuai dengan ajaran Islam dalam melestarikan kehidupan," lanjut bunyi pernyataan itu dikutip dari AFP Senin (22/6/2020).

Keputusan untuk membatasi kuota jemaah haji diambil karena Negeri "Petrodollar" masih kewalahan menghadapi lonjakan kasus virus corona.

Hingga Selasa (23/6/2020) siang WIB, jumlah kasus Covid-19 di Arab Saudi mencapai lebih dari 161.000 dengan 1.307 korban meninggal dunia dan 105.175 pasien sembuh, menurut data dari Worldometers.

Tinggal di Rumah Reyot Terancam Roboh, Setiap Turun Hujan Ade Sekeluarga Memilih Mengungsi

Bandara Husein Sastranegara Sediakan Fasilitas Rapid Test, 15 Menit Langsung Ada Hasil

Rawat Pasien Positif, Satu Rumah Sakit Swasta di Bali Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Pembatasan kuota jemaah haji akan menjadi kehilangan pendapatan besar bagi Arab Saudi, yang sudah terpukul telak sektor perekonomiannya akibat pandemi virus corona dan turunnya harga minyak.

Hanya 1.000

Pembatasan kuota yang diterapkan pemerintah Arab Saudi benar-benar sangat minim, yaitu hanya mengizinkan sekitar 1.000 jemaah untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Pernyataan itu disampaikan setelah Riyadh memutuskan menggelar secara sangat terbatas, dikarenakan wabah virus corona yang menghantam.

"Jumlah yang diizinkan untuk mengikuti ibadah haji adalah 1.000 jemaah. Mungkin bisa kurang, mungkin bisa lebih sedikit," jelas Menteri Haji, Mohammad Benten.

Kepada awak media, Benten menegaskan bahwa tahun ini, pelaksanaan ibadah suci itu tidak akan diikuti oleh puluhan atau ratusan ribu jemaah. Keputusan terebut merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah Arab Saudi yang modern, seperti dilaporkan AFP Selasa (23/6/2020).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved