Sebanyak 32 Orang dari 1.106 Pelaku Perjalanan Reaktif Rapid Test di Puncak Bogor
Pengetesan masif dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6), di lima lokasi.
Editor:
Mumu Mujahidin
(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
Petugas gabungan check poin 1 Seger Alam Puncak Cianjur memutar balik kendaraan dari arah Bogor yang hendak masuk ke wilayah Kabupaten Cianjur, Kamis (28/5/2020).
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kawasan Wisata Puncak mulai dipenuhi wisatawan sehingga dapat memicu sebaran COVID-19 apabila tak disertai pengawasan ketat.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat pun menggelar operasi gabungan dan tes masif di titik-titik perbatasan denfan DKI Jakarta.
Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium pada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti, menyatakan tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat keinginan masyarakat luar Jabar berwisata di Puncak Bogor-Ckanjur sulit dibendung.
Pengetesan masif dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (20/6) dan Minggu (21/6), di lima lokasi.
Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kabupaten Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Argowisata Gunung Mas, dan Simpang Gadong Ciawi.
Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari. Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menyediakan sekitar 2.000 rapid test dan 500 swab test.
• Susi Pudjiastuti dan Ridwan Kamil Jadi Tokoh Nasional Paling Bersih Versi Lembaga Survei Ini
• VIDEO Perjuangan Driver Ojol Membeli Donat untuk Ibunya yang Ulang Tahun Viral: Ingin Menangis
Siska melaporkan, pihaknya mengetes 1.106 orang secara acak pada hari pertama. Hasilnya, 32 orang dinyatakan reaktif.Mereka yang reaktif langsung menjalani swab test dengan metode PCR.
"Pemeriksaan akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di Rest Area Segar Alam, Area Masjid Atta'awun, dan Argowisata Gunung Mas. Mereka yang dinyatakan reaktif di Simpang Gadong Ciawi swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Pananggulangan Bencana (BNPB)," katanya.
Siska memastikan, tes masif tersebut mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Pemeriksaan akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di Rest Area Segar Alam, Area Masjid Atta'awun, dan Argowisata Gunung Mas. Mereka yang dinyatakan reaktif di Simpang Gadong Ciawi swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Pananggulangan Bencana (BNPB)," katanya.
Siska memastikan, tes masif tersebut mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan terjamin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor atau imported case.
"Ini memperlihatkan kerja sama yang luar biasa antara Jabar dan Kabupaten Bogor. Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah," kata Mike.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor atau imported case.
"Ini memperlihatkan kerja sama yang luar biasa antara Jabar dan Kabupaten Bogor. Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah," kata Mike.
• Jangan Lupa Klaim Token Listrik Gratis Bulan Juni, Login di www.pln.co.id atau Chat ke 08122123123
• BREAKING NEWS Dua Orang Tenaga Kesehatan di Indramayu Kembali Positif Covid-19
Dinkes Kabupaten Bogor menerjunkan sebanyak delapan tenaga kesehatan dalam tes masif di kawasan Puncak.Mike menyatakan, kolaborasi semua pihak amat krusial dalam penanganan COVID-19 di Jabar.
"Dengan kolaborasi dan koordinasi yang baik, kita bersama-sama bisa memutus penularan COVID-19 ini, khususnya di Kabupaten Bogor dan Jabar," ucapnya.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengapresiasi operasi gabungan dan pengetesan masif yang digagas gugus tugas provinsi, karena dapat menekan potensi penularan baru di Cianjur, khususnya daerah Cipanas.
"Tes masif dapat menjamin di Cianjur ini clean and clear. Mudah-mudahan tidak ada yang positif. Kemudian, tes masif ini menjamin wisata akan dibuka kembali," ucap Herman.
Selain mendeteksi dini keberadan SARS-CoV-2 dan memutus rantai penularan, tes masif memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka yang mengikuti tes. (*)
"Dengan kolaborasi dan koordinasi yang baik, kita bersama-sama bisa memutus penularan COVID-19 ini, khususnya di Kabupaten Bogor dan Jabar," ucapnya.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengapresiasi operasi gabungan dan pengetesan masif yang digagas gugus tugas provinsi, karena dapat menekan potensi penularan baru di Cianjur, khususnya daerah Cipanas.
"Tes masif dapat menjamin di Cianjur ini clean and clear. Mudah-mudahan tidak ada yang positif. Kemudian, tes masif ini menjamin wisata akan dibuka kembali," ucap Herman.
Selain mendeteksi dini keberadan SARS-CoV-2 dan memutus rantai penularan, tes masif memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka yang mengikuti tes. (*)
Berita Terkait