Warga Geruduk Puskesmas Leuwigoong, Tak Terima Disebut Pernah Kontak dengan Pasien Positif Covid-19

Video berdurasi 36 detik memperlihatkan aksi warga memprotes status mereka ke Puskesmas. Video itu beredar di media sosial.

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Warga menggeruduk Puskesmas Leuwigoong, Garut setelah dijadikan orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19, Sabtu (20/6/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Puskesmas Leuwigoong didatangi sejumlah warga. Mereka memprotes karena disebut sebagai orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Kemarin kasus positif Covid-19 di Garut kembali bertambah dan berasal dari Leuwigoong. Kasus positif itu jadi yang ke 26 di Garut.

Video berdurasi 36 detik memperlihatkan aksi warga memprotes status mereka ke Puskesmas. Video itu beredar di media sosial. Sebagian warga tampak marah, bahkan saat berkomunikasi dengan petugas nada mereka pun terdengar tinggi.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman membenarkan aksi geruduk Puskesmas yang dilakukan warga di Leuwigoong. Warga marah karena tak terima dijadikan orang yang kontak erat dengan KC-26.

"Informasi yang saya terima seperti itu, ada kaitan dengan KC-26. Status yang kontak erat itu bisa OTG, ODP, atau PDP," kata Helmi, Sabtu (20/6/2020).

Petugas Puskesmas yang melakukan tracing dan tracking mendapatkan tekanan dari warga. Hal tersebut pun dikhawatirkan Helmi bisa mengganggu tugas tim tracing.

"Padahal mereka bekerja sesuai koridor. Tanpa mereka, sulit melakulan penanggulangan," ucapnya.

Meski mendapat tekanan, Helmi berharap agar petugas tetap melaksanakan pekerjaannya. Tugas tim tracing sangst mulia karena bisa menyelamatkan masyarakat.

Ini Daftar Kota/Kabupaten yang Berada di Zona Hijau dan Boleh Membuka Kembali Sekolah

Mendikbud Nadiem Makarim Beri Kabar Gembira untuk Mahasiswa, Ada Keringanan Uang Kuliah Tunggal

Dua Kelurahan di Kota Cimahi Masuk Zona Hijau, Tapi Tetap Waspada Masih Ada ODP

Masyarakat harus bisa memahami pencegahan Covid-19 ini. Pihaknya akan segera memanggil pihak terkait dalam menyelesaikan masalah ini.

"Ini kan ada efek sosialnya. Kami akan memanggil camat, desa, Puskesmas, dan pihak keluarga agar diselesaikan dengan baik," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved