Gerhana Matahari Cincin Minggu Ini Tergolong Langka, Bakal Terulang 19 Tahun Lagi

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil

Editor: Machmud Mubarok
earthsky.org
ILUSTRASI Gerhana Matahari Cincin - Foto Gerhana Matahari Cincin yang difoto Geoff Sims pada 10 Mei 2013. 

Adapun di 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana ini, karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0. Karena itu seluruh fase gerhana di kota-kota ini tidak akan teramati sehingga data kontak awal, puncak gerhana, dan kontak

Tujuh kota di Papua, tidak dapat mengamati puncak gerhana dan kontak akhir mengingat saat kedua fase ini terjadi, Mataharinya sudah terbenam. Karena itulah kontur magnitudo gerhana tidak ditampilkan untuk daerah di sebelah Timur garis berwarna oranye.

Warga di 50 kota yang tersebar di Papua, Papua Barat, dan sebagian besar Maluku tidak akan
mengamati kontak akhir
Waktu-waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbeda-beda. Peta waktu kontak awal GMC 21Juni 2020 di Indonesia ditampilkan pada

Di Indonesia, waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Sabang, Aceh, yang terjadi pada pukul 13.16.00,5 WIB. Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu pukul 15.19.49,3 WIB.

Demikian juga waktu Puncak Gerhana, akan berbeda-beda di setiap daerah. Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah kota Sabang, Aceh, yang terjadi pada pukul 14.34.52,4 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Agats, Papua, yaitu pukul 17.37.26,3 WIT.

Adapun waktu Kontak Akhir paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu yang terjadi pada pukul
15.06.39,8 WIB dan waktu Kontak Akhir paling akhir akan terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara,
pada pukul 17.31.44,9 WITA.

Dengan membandingkan selisih antara waktu kontak akhir dan waktu kontak awal di setiap kota
dapat diketahui bahwa durasi gerhana paling sebentar akan terjadi di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu
hanya selama 3 menit 17,1 detik. Sementara durasi gerhana paling lama akan terjadi di Sabang,
Aceh, yaitu selama 2 jam 27 menit 11,1 detik.

Secara umum, gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi
keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut
siklus Saros.

Gerhana-gerhana pada siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari 8 jam. Dua gerhana berdekatan dalam satu siklus Saros yang sama, konfigurasi posisi Matahari, Bulan, dan Buminya akan hampir sama. Karena itu pola peta gerhana global kedua gerhana tersebut akan mirip, meskipun lokasi visibilitas gerhananya berbeda.

Sebagai contoh GMC 21Juni 2020 ini merupakan anggota ke 36 dari 70 anggota pada siklus Saros 137. Gerhana
Matahari sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah GMC 10 Juni 2002.

Adapun gerhana yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah GMC 2 Juli 2038. Pola peta gerhana global ketiganya akan mirip.

Meskipun peristiwa GMC di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu.

GMC sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 22 Agustus 1998, yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara, GMC 26 Januari 2009 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan, dan GMC 26 Desember 2019 yang jalur cincinnya melewati  Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara.

Adapun GMC yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 21 Mei 2031, yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, serta GMC 14 Oktober 2042 yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Tmur. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved