Angka Kehamilan

WOW Angka Kehamilan Capai 400 Ribu di Masa Pandemi Komisi IX DPR & BKKBN Jabar Sosialisasi KB

di Indonesia tercatat ada sebanyak 400 ribu angka kehamilan baru dan itu sesuatu angka yang tinggi.

Editor: Mumu Mujahidin
huffingtonpost.in
Ilustrasi wanita hamil 
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNCIREBON.COM, PURWAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Karawang, Bekasi, Purwakarta, Putih Sari melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Koncara, Jalan Ibrahim Singadilaga, Purwakarta, dalam rangka mengampanyekan program keluarga berencana.
Putih Sari menyebut pihaknya mendorong semua kementerian lembaga untuk dapat menyesuaikan program-program yang bisa meringankan beban masyarakat, sehingga dalam kedatangannya ke Purwakarta bukan hanya menyosialisasikan terkait keluarga berencana melainkan memberikan bantuan pula berupa sembako terhadap warga terdampak Covid-19 di tengah pandemi.
"Kami sekaligus mendukung terhadap puskesmas dan tenaga kerja bidang pelayanan KB dengan memberikan sejumlah alat pelindung diri (APD) untuk perlindungannya dalam melayani masyarakat," katanya, Minggu (14/6/2020).
Dalam kegiatan ini anggota DPR tak sendiri, mereka dibantu bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Jabar, Pintauli R Siregar.
Ketika disinggung terkait angka kehamilan yang tinggi di masa pandemi saat ini, Putih mengaku sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi, bahkan, kata Putih, di Indonesia tercatat ada sebanyak 400 ribu angka kehamilan baru dan itu sesuatu angka yang tinggi.
"(Angka) itu bukan secara nasional tapi global. Peningkatan kehamilan di masa pandemi ini cukup prihatin ya, karena bukan masalah kehamilannya tapi masalah kualitas kesehatan ibu hamil yang hari ini dinyatakan hamil sehingga perlu diprioritaskan jangan sampai melahirkan generasi yang tak sehat," ujarnya.
Namun, berbanding terbalik dengan Kabid KBKR BKKBN Jabar, Pintauli yang justru mengaku tak ada kenaikan yang signifikan angka kehamilan khususnya di wilayah Jawa Barat. 
"Tinggi itu kunjungan orang hamil ke pelayanan cukup baik. Artinya kunjungan baik jadi gak ada kenaikan signifikan. Tingginya angka kehamilan belum terlihat. Namun, pelayanan KB tetap berjalan," ujar Pintauli.
Dalam kesempatan ini pun Anggota Komisi IX DPR RI dan BKKBN Jabar mengimbau kepada warga masyarakat untuk menunda kehamilan lantaran masih masa pandemi hingga benar-benar ditemukannya vaksin yang tepat.
"Kalau hamil kan daya tahan tubuh rawan kalau terinfeksi dikhawatirkan berpengaruh pula ke kesehatan janin," ucap Putih.
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved