Pembunuhan Ibu Kandung di Aceh

Pura-pura Sedih dan Tak Datang ke Pemakaman, Pria di Aceh Ini Membunuh Sang Ibu dengan Sadis

Hal itu terungkap setelah pihak kepolisian menyelidiki lebih lanjut kasus kematian Nek Fatimah.

Editor: Mumu Mujahidin
KOMPAS.com
Ilustrasi - Sejumlah warga mengatakan, Heri yang merupakan anggota Kostrad TNI itu sebelumnya menegur Otong dan Maryam atau Iyam yang diduga sedang berselingkuh 

TRIBUNCIREBON.COM - Seorang anak tega menghabisi ibu kandungnya sendiri di Aceh.

Bahkan Nasrul (35), pria yang menghabisi nyawa Nek Fatimah (63) rupanya sempat merekayasa pembunuhannya. 

Hal itu terungkap setelah pihak kepolisian menyelidiki lebih lanjut kasus kematian Nek Fatimah.

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi mengungkapkan, sejak awal polisi telah mencurigai pelaku pembunuhan yakni keluarga dekat korban.

Pasalnya bagaimana pembunuhan sadis itu bisa terjadi sedangkan seluruh pintu rumah terkunci.

Benar saja setelah ditelusuri ternyata pelaku pembunuhan tersebut adalah Nasrul, anak kandung Nek Fatimah sendiri.

“Pelaku telah mengakui perbuatannya, dia sudah kita tahan, kini kita lengkapi berkas-berkas penyidikannya,” pungkas AKP Rustam (8/6/2020).

Pengantin Wanita yang Ternyata Pria Jadi Tersangka, Mengaku Diancam Jadi Alasan Menikah

Segera Klaim Token Listrik Gratis Bulan Juni, Login di www.pln.co.id atau WhatsApp ke 08122123123

Sengaja Direkayasa

Menurut Rustam, pisau dapur yang digunakan untuk membunuh ibunya sudah dipersiapkan.

Pelaku juga masuk ke rumah korban dengan cara menerobos dinding rumah yg terbuat dari karung padi.

Rustam menyebut, pelaku menggorok leher korban dengan sekali sayatan.

Kemudian pelaku membalikkan tubuh korban untuk merekayasa peristiwa itu.

Rustam menyebut, pelaku menggorok leher korban dengan sekali sayatan.

Kemudian pelaku membalikkan tubuh korban untuk merekayasa peristiwa itu.

"Pelaku sengaja merekayasa semua, dari dari posisi tubuh korban hingga mengkunci pintu", jelasnya.

Setelah itu, pelaku keluar dan membersihkan tangan bekas darah dengan menggunakan abu.

Nasrul (35) pelaku pembunuhan ibu kandung Nenek Fatimah 63 tahun.
Nasrul (35) pelaku pembunuhan ibu kandung Nenek Fatimah 63 tahun. (Tangkapan Layar Serambinews)

Nongkrong di Warkop Usai Membunuh

Setelah membersihakan tangannya yang berlumuran darah, pelaku rupanya tidak melarikan diri.

Ia malah nongkrong di warung kopi Kota Pantonlabu.

Setelah nongkrong, pelaku kemudian kembali ke rumah dan pura-pura terkejut menemukan ibu kandungnya telah tewas bersimbah darah.

"Terakhir pelaku kembali ke TKP dan memberitahukan mak cik dan suadaranya Ibrahim, bila ibunya sudah meninggal dunia", kata Rustam.

Cara Mencairkan Dana Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan, Ada Tiga Cara, Online, Offline & KTP-el

Tata Cara Daftar PPDB Online untuk SMP dan SMA, Ada 3 Alur Pendaftaran, Cek di siap-ppdb.com

Pura-pura Sedih dan Tak Datang ke Pemakaman

AKP Rustam menerangkan jika pelaku sempat membuat alibi seolah-olah bukan dia yang melakukan pembunuhan.

Pelaku pura-pura sedih dan menangis setelah membunuh ibunya, dia keluar rumah dan mengunci pintu.

Bahkan sempat minum kopi di salah satu warung.

Setelah itu, pelaku pulang ke rumah dan menyampaikan pada tetangga bahwa ibunya ditemukan dalam kondisi tewas.

Jenazah Nek Fatimah diantar ke tempat peristirahatan terakhir pada Senin (8/6/2020) sekira pukul 18.00 WIB.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (net)

Korban dikebumikan di kuburan umum di desa kelahirannya, Teupin Bayu Kecamatan Tanah Jambo Aye.

Namun saat dikebumikan, anaknya Nasrul (35) tukang asal Alur Bili Rayeuk, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, tak ikut ke pemakaman.

"Saya tak melihat Nasrul (anak korban), saat ibunya dikebumikan. Sedangkan anaknya yang lain
bersama keluarganya hadir saat dikebumikan" ujar seorang warga.

Prabowo Subianto Masih Mendapat Dukungan dari PKS di Pilpres 2024 Sebagai Calon Presiden

Reisa Broto Asmoro Menyebut Jaga Jarak Dapat Turunkan Penularan Virus Covid-19 hingga 80 Persen

Motif Pelaku Bunuh Ibu Kandung

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi menyebutkan motif pembunuhan sadis yang dilakukan Nasrul terhadap Nek Fatimah.

Menurut dia, pembunuhan dilakukan Nasrul karena sang ibu tidak memberikan uang pada putranya.

“Pagi itu pelaku datang meminta uang sebesar Rp 300 ribu pada ibunya, namun korban menjawab tidak punya uang,” ungkap Kasat Reskrim AKP Rustam Nawawi, Selasa (9/6/2020).

Kemudian pelaku meminta uang lagi Rp 20 ribu untuk membeli rokok, namun dijawab lagi oleh korban jika dirinya tidak punya uang.

“Merasa kesal, pelaku lantas mengambil sebilah pisau menarik rambut korban dan menggorok lehernya,” ungkap AKP Rustam berdasarkan pengakuan pelaku.

Nasrul (35) pelaku pembunuhan ibu kandung Nenek Fatimah 63 tahun.
Nasrul (35) pelaku pembunuhan ibu kandung Nenek Fatimah 63 tahun. (Tangkapan Layar Serambinews)

Detik-detik Pembunuhan

Sebelum menghabisi nyawa ibunya, Nasrul sempat mengancam korban dengan pisau dapur.

Kesal karena tak diberi uang itu, maka sang anak kandung itu nekat menarik rambut nek Fatimah dan menggorok ibu kandungnya sendiri.

Terungkap detik-detik sebelum Nek Fatimah dihabisi secara sadis oleh anaknya sendiri.

Nek Fatimah sempat merintih dan berucap pasrah sebelum digorok anak kandungnya.

Ketika itu, pelaku Nasrul merangkul leher ibunya yang tak berdaya di bawah ancaman sebilah pisau.

Sebelum pelaku menghabisi sang ibu yang sudah tua renta, Korban sempat mengucapkan kalimat terakhir pada anak durhaka tersebut.

Sang ibu tidak takut dan malah menantang pelaku.

"Gorok saja leher saya, biar saya dapat surga!", itulah ucapan terakhir korban dihadapan Nasrul sebelum ajal menjemput.

"Mendengar ucapan ibunya, pelaku geram lalu menggorok leher ibunya,” ucap AKP Rustam.

(tribunjakarta/serambinews)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Siasat Pria di Aceh Rekayasa Pembunuhan Ibu Kandung, Pura-pura Nangis hingga Tak Datang ke Pemakaman
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved