Kilas Balik Soeharto
Detik-detik Soeharto Wafat Diceritakan Sang Adik, Bressinah: Saya Menangis Memandangi Jenazahnya
Hajah Noek Bressinah Soehardjo menceritakan bagaimana dia pulang menemui sang kakak, Soeharto yang tengah dirawat di rumah sakit.
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
"Nonton gamelan, rame, nanging ana sing aneh (menonton gamelan, ramai, tetapi ada yang aneh,"ujar Soeharto saat itu yang lagi-lagi ditirukan Hajah Noek Bresinah Soehardjo.
Tutut kemudian menanyai Soeharto.
• Berawal dari Diplomasi Kencing, Kisah Soeharto Ubah Nama Irian Barat ke Irian Jaya, Sekarang Papua
"Apa yang aneh, Pak?" tanya Tutut.
Soeharto lalu menjawab pertanyaan putrinya itu.
"Kuwi lho, sindene kokwong Sunda kabeh (itu lho, penyanyinya kok orang Sunda semua)?" ucap Soeharto.
Mendengar jawaban sang ayah, Tutut lalu tersenyum, dan mengatakan sesuatu.
"Lha, sindene mesti ayu-ayu to, Pak (Itu penyanyinya pasti cantik-cantik ya Pak?" ujar Tutut menanggapi ucapan Soeharto.
"Ya embuh, ora weruh wong kahanane peteng (ya saya tidak tahu karena suasananya gelap)," jawab Soeharto lalu tersenyum.
Mendengar jawaban Soeharto tersebut, mereka kemudian tertawa.

Sedangkan, Soeharto kemudian melanjutkan tidurnya lagi, hingga azan magrib tiba.
Selang dua tahun dari mimpi itu, Soeharto kemudian meninggal dunia.
Tepatnya, pada 2008. (Tribuncirebon.com/Mutiara Erlanti)