Ujian Sekolah untuk SD dan SMP di Garut Ditiadakan, Belajar dari Rumah Diperpanjang Hingga 14 Juni
Wacana pembukaan sekolah, lanjutnya, belum bisa direalisasikan. Butuh waktu untuk mempersiapkan protokol kesehatan di setiap sekolah.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Belajar di rumah bagi siswa di Kabupaten Garut kembali diperpanjang hingga 14 Juni 2020. Ujian sekolah bagi para siswa tingkat SD dan SMP juga ditiadakan karena pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Garut, Totong, mengatakan, sesuai surat edaran Bupati Garut nomor 443.1/8839/Kesra, maka perpanjangan belajar di rumah dilakukan sampai pertengahan Juni.
"Belajar mandiri sesuai keputusan pak bupati diperpanjang sampai 14 Juni 2020. Walau sudah fase new normal, tapi sekolah belum bisa dibuka," ucap Totong saat dihubungi, Senin (1/6/2020).
Wacana pembukaan sekolah, lanjutnya, belum bisa direalisasikan. Butuh waktu untuk mempersiapkan protokol kesehatan di setiap sekolah.
"Sekitar 60 persen itu (sekolah) belum siap soal protokol kesehatannya. Jadi akan dibahas lagi untuk pembukaan sekolah," katanya.
Mengenai ujian sekolah dan ujian kenaikan kelas bagi para siswa, Totong menyebut tidak akan dilaksanakan. Menurutnya, kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk mengadakan ujian.
• Kumpulan Kata-kata Bijak & Ucapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020, Cocok Dipasang di Media Sosial
• Seru Banget Nih, Begini Cara Mengedit Foto Oplas Challenge di Aplikasi FaceApp, Mau Coba?
• Jadwal Acara TV, Senin 1 Juni 2020: Trans TV SCTV RCTI GTV Indosiar ANTV, Ada Film Charlies Angel
Bagi siswa kelas 6 SD dan 9 SMP, kelulusan akan dinilai dari raport selama lima semester terakhir. Ditambah prestasi selama sekolah dan penugasan sebelum Covid-19.
Sedangkan bagi siswa SD dan SMP yang akan naik kelas, penilaian diambil dari hasil raport semester sebelumnya, prestasi di sekolah dan tugas sebelum Covid-19.
"Ujian online sangat tidak memungkinkan juga. Tidak semua bisa melaksanakan ujian online. Apalagi untuk daerah pelosok," ucapnya.
