Ternyata George Floyd Pernah Jadi Rekan Kerja Derek Chauvin, Polisi yang Menghabisi Nyawanya
Proses Derek Chauvin menindih leher George Floyd dengan lutut yang berlangsung beberapa menit hingga tewas itu
TRIBUNCIREBON.COM, MINNESOTA - Seorang polisi di Minnesota, Amerika Serikat dituduh menjadi penyebab terbunuhnya seorang warga setempat bernama George Floyd.
//
Adapun Derek Chauvin, nama polisi itu menekan leher George Floyd hingga tewas.
Tewasna George Floyd memicu kerusuhan di beberapa daerah di Amerika Serikat.
Pengacara keluarga George Floyd, Benjamin Crump, menyebut tindakan pembunuhan yang dilakukan Derek Chauvin adalah pembunuhan berencana.
Pasalnya, Derek Chauvin dan George Floyd disebut saling kenal, dan aksi penangkapan Floyd pada Senin (25/5/2020) berlangsung beberapa menit hingga akhirnya ia tewas.

Proses Derek Chauvin menindih leher George Floyd dengan lutut yang berlangsung beberapa menit hingga tewas itu memunculkan anggapan ada unsur kesengajaan.
Dikutip Tribunnews.com dari cbsnews.com, awalnya Derek Chauvin didakwa pasal pembunuhan berlapis, yakni tingkat kedua dan ketiga.
Pembunuhan tingkat kedua masuk kategori pembunuhan tidak berencana.
Sementara tiga anggota polisi lain yang saat itu diam saja melihat Derek Chauvin membunuh George Floyd sudah dipecat tanpa dakwaan.

Pihak pengacara yakin, Derek Chauvin memang ada niatan untuk membunuh.
"Kami pikir bahwa (Chauvin) ada niatan (untuk membunuh)," tegas Crump.
"Karena tak hanya semenit dua menit, tapi lebih dari delapan menit, nyaris sembilan menit dia menindih (Floyd) dengan lutut padahal (Floyd) sudah memohon dilepas karena tak bisa bernapas," terangnya.
Crump melihat apa yang dilakukan Derek Chauvin bukan lagi sekadar menangkap seseorang yang melakukan aksi kriminal, di mana George Floyd awalnya ditangkap karena penggunaan uang palsu.
Prosedur penangkapan George Floyd sudah menyalahi aturan pihak kepolisian hingga menyebabkan nyawa melayang.