Covid 19 di Indramayu
Sekeluarga Positif Covid-19 di Indramayu, Jejak Kontaknya Terus Dilacak dan Diperiksa
Berli mengatakan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar intens memetakan laboratorium-laboratorium pengetesan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Rantai penularan COVID-19 di Kabupaten Indramayu terus ditelusuri. Penelusuran ini amat krusial agar kasus positif dari transmisi lokal tidak melonjak, terlebih satu keluarga di Kabupaten Indramayu, yang tediri dari lima orang anggota keluarga, terkonfirmasi positif COVID-19.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat, Berli Hamdani, menyatakan penguatan koordinasi dengan Gugus Tugas Kabupaten Indramayu dilakukan guna mempersempit ruang gerak SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.
"Ada penambahan 5 kasus di satu keluarga di Indramayu. Kami berkoordinasi dengan Gugus Tugas Indramayu untuk melaksanakan surveilance, pelacakan kontak, pemeriksaan RDT (rapid diagnostic test) dan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction), serta pemantauan ODP dan PDP," kata Berli melalui ponsel, Sabtu (16/5).
Berli mengatakan, sebagai antisipatif keterlambatan hasil tes swab, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang telah diambil spesimen harus diisolasi dan dipantau secara ketat. Di saat bersamaan, pelacakan orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien dilakukan sebagai deteksi dini agar penularan tidak meluas.
"Dilakukan tracing kontak erat untuk deteksi, isolasi, dan pemantauan erat. Akan juga dilakukan rapid test atau tes swab sesuai dengan risiko dan ketersediaan logistik kepada orang-orang yang menjalin kontak dengan PDP. Itu dilakukan agar kasus positif dari transmisi lokal tidak melonjak," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu kembali memindahkan pasien berinisial S (18) warga Kecamatan Sindang untuk kembali dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu.
S sendiri dinyatakan positif Covid-19 setelah pulang dari Bandung.
Di sana S merupakan pelajar sekaligus santri.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, upaya pemindahan ini dilakukan guna meminimalisir risiko penyebaran Covid-19.
"Sekarang sudah dibawa lagi ke ruang isolasi kemarin," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (15/5/2020).
Dirinya menjelaskan, kondisi pasien sekarang ini berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Indramayu sejak 28 April 2020 lalu.
Pada tanggal 5 Mei 2020, pasien S bahkan dipindahkan untuk menjalani perawatan lanjutan di Gedung Karantina di RS MIS Krangkeng meski hasil tes swab tenggorokannya belum keluar saat itu.
• Satu Keluarga Positif Corona, Kasus Covid-19 Indramayu Melonjak, Pemerintah Minta Masyarakat Patuh
• BREAKING NEWS Satu Keluarga di Indramayu Positif Covid-19, Pasangan Suami Istri, Anak dan Mertua
Namun, setelah hasil swab tenggorokan pasien keluar pada 12 Mei 2020. Pemerintah Kabupaten Indramayu memutuskan untuk kembali memindahkan pasien ke ruang isolasi.
Pada hari kemarin juga, disampaikan Deden Bonni Koswara pihaknya sudah melakukan pengambilan swab lanjutan terhadap pasien untuk dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat.
"Tes swab juga sudah kita ambil kemarin," ujar dia.
Satu Keluarga Terpapar Corona
Pemkab Indramayu kembali mengumumkan perkembangan terkini kasus Covid-19, Kamis (14/5/2020).
Hari ini, terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu dengan penambahan pasien positif sebanyak 5 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, 4 di antara kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu adalah satu keluarga.
"Keempat orang tersebut merupakan keluarga dari pasien K (75) yang sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia lalu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 yang merupakan warga Kecamatan Karangampel," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Keempatnya adalah Nyonya A (58) asal Kecamatan Karangampel (istri pasien), Nyonya U (37) asal Pulogadung – Jakarta (anak pasien), DL (43) asal Pulogadung – Jakarta (menantu pasien), dan VL (11) asal Pulogadung – Jakarta (cucu pasien).
Terkonfirmasinya pasien positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab yang diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu dari Labkesda Provinsi Jawa Barat pada Rabu 13 Mei 2020 sekitar pukul 20.40 WIB.
• Berburu Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir Ramadhan, Ini Amalan & Doa yang Dibaca Rasulullah SAW
• Sembuh dari Covid-19, Wander Luiz Kini Selalu Terapkan Hidup Sehat & Jaga Asupan Makanan
Sedangkan, satu pasien terkonfirmasi positif lainnya merupakan laki-laku berinisial S (18) warga Kecamatan Sindang.
“Hasil pemeriksaan PCR Labkesda Provinsi Jawa Barat pada tanggal 12 Mei 2020 hasilnya dinyatakan poitif Covid-19, sekarang kondisi pasien secara umum baik,” ujar dia.
Protokol Khusus
Gugus Tugas Pecepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar memperlakukan jenazah suspek COVID-19 sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dari jenazah.
Selain itu, WHO pun telah memperbarui pedoman bahwa orang yang meninggal bergejala klinis diduga COVID-19 harus dimasukkan sebagai korban pandemi. Dengan pedoman itu, angka kumulatif kematian bukan saja tercatat dari mereka yang terkonfirmasi positif melalui tes swab, melainkan juga dari mereka yang terduga COVID-19, termasuk ODP dan PDP.
Berli memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit darurat, dan rumah sakit rujukan sudah mendapat sosialisasi dan menerapkan pedoman terbaru WHO tersebut.
"PDP yang meninggal dunia akan diperlakukan seperti kasus positif, dengan semua kontak erat untuk diisolasi dan melakukan rapid test atau tes swab," ucapnya.
Sebelumnya, Berli mengatakan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar intens memetakan laboratorium-laboratorium pengetesan COVID-19.
Selain Labkesda Jabar, ada 8 laboratorium yang ditunjuk Pemda Provinsi Jabar untuk melakukan pemeriksaan PCR, yakni Unpad Jatinangor, RSHS, RSUI, Labkesda Kota Bekasi, Labkesda Kabupaten Bekasi, IPB, VET Subang, dan BBTKL Jakarta.
"Kita sudah mempunyai laboratorium-laboratorium jejaring. Dengan begitu, pemeriksaan PCR tidak menumpuk di Labkesda Jabar. Total kapasitas pengetesan mencapai 5.838 spesimen per hari, tapi kemampuan pengetesan per hari berada di angka 2.999 spesimen atau 60 persen dari total kapasitas," kata Berli.
Berli mengatakan, Pemda Provinsi Jabar konsisten meningkatkan kapasitas pengetesan dengan menyiapkan laboratorium jejaring lainnya. Terdapat 11 laboratorium, yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar, tengah dipersiapkan untuk menjadi tempat pengetesan dengan metode PCR.
Ke-11 laboratorium tersebut yaitu LIPI, BB Vet Bogor, RS Cibinong, Citra Arafik, RS Hewan Cikole, Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, RSUD Pelabuhanratu, RS Waled, Al-Ihsan yang bekerja sama dengan Unisba, Poltekes, dan RSP Kerawang.
"Pemda Provinsi Jabar sudah memfasilitasi pelaksanaan visitasi kelayakan dan kesiapan ke-11 laboratorium satelit tersebut, serta keluarnya rekomendasi operasional ke Litbangkes Kemenkes. Juga menyiapkan Reagensia PCR-reagensia ekstraksi-VTM-swab sticks," ucap Berli.
Kesiapan laboratorium akan membuat tes dengan metode berjalan optimal. Tes swab sendiri dilakukan untuk menerapkan intervensi yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan, menyeimbangkan pengendalian pandemi kesehatan dengan kebutuhan hidup dasar masyarakat Jabar yang menjalani PSBB. (Sam)