Positif Corona Kab Cirebon Bertambah
Begini Teknis Swab Test Massal yang Bakal Dilaksanakan di Kabupaten Cirebon, Targetkan 1.000 Orang
Hal itu, menurut dia, bergantung pada kategori orang yang akan dites dan risiko yang dimilikinya.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
• Tes Swab Massal di Kabupaten Cirebon Ditargetkan untuk 1.000 Orang
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia, Selasa 13 Mei 2020: Bertambah 484 Kasus Baru, Total 14.749 Kasus
Tes swab massal Covid-19 akan dilaksanakan di Kabupaten Cirebon dalam waktu dekat.
Juru Bicara Pusat Data dan Informasi Covid-19 (Pusicov) Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, mengakui tes swab massal itu tidak dilaksanakan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon.
Menurut dia, pada tahap pertama tes swab massal itu ditargetkan untuk 1000 orang.
"Nanti hasilnya seperti apa tentunya akan dievaluasi dulu untuk melihat efektivitasnya," kata Nanang Ruhyana saat ditemui di Labkesda Kabupaten Cirebon, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (12/5/2020).
Ia mengatakan, jika tes swab itu telah dilaksanakan terhadap 1000 orang maka akan dilihat perkembangan kasusnya.
Selanjutnya pihaknya akan mengkaji hasil uji swab massal tersebut untuk memetakan sebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
Setelah dipetakan nantinya akan diketahui tingkat penyebarannya di setiap kecamatan se-Kabupaten Cirebon.
• Peringatan Dini Cuaca, Besok Rabu 13 Mei 2020: Jabar Berpotensi Hujan Lebat, Cek Wilayah Lainnya
• Daging Babi Beredar di Bandung, Begini Cara Bedakan Daging Sapi, Daging Babi dan Celeng
"Nanti penanganannya juga akan difokuskan di kecamatan yang sebarannya paling banyak," ujar Nanang Ruhyana.
Ia mengakui saat ini penanganan belum bisa difokuskan karena saat ini masih belum diketahui penyebarannya.
Padahal, menurut Nanang, terdapat 21 dari total 40 kecamatan se-Kabupaten Cirebon yang data penyebaran pasien positif Covid-19, PDP, dan ODP paling banyak.
"Dalam tahap awal ini kami masih buta kecamatan mana yang sebarannya paling banyak, mungkin setelah tes swab massal baru diketahui," kata Nanang Ruhyana.