Covid 19 di Banyumas
Pemudik Positif Covid-19 Kabur dari Jakarta,10 Petugas Karantina di Banyumas Jalani Isolasi Mandiri
Sadiyanto mengatakan, rencananya pihaknya akan melakukan rapid test terhadap 10 orang tersebut.
TRIBUNCIREBON.COM - Sebanyak 10 orang petugas tempat karantina dan pemudik di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, harus menjalani isolasi mandiri.
Hal itu menyusul adanya salah seorang pemudik terkonfirmasi positif corona (Covid-19) yang kabur dari Jakarta.
Pasien tersebut berjenis kelamin perempuan dengan usia 40 tahun.
"10 orang yang terdiri dari petugas karantina desa dan pemudik yang sekarang menjalani isolasi mandiri," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Sadiyanto melalui pesan singkat, Senin (11/5/2020).
Sadiyanto mengatakan, rencananya pihaknya akan melakukan rapid test terhadap 10 orang tersebut.
Pasalnya mereka melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
"Belum di-rapid test, masih nunggu waktu yang tepat. Rapid test syaratnya minimal satu minggu setelah kontak erat, kalau sekarang antibodi-nya belum terdeteksi," jelas Sadiyanto.
• Jadwal Acara TV Trans TV RCTI SCTV GTV ANTV Net TV, Senin 11 Mei, Ada Film X-Men & Percy Jackson
• Bacaan Doa dan Amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW di Malam Lailatul Qadar Ramadhan
• Ular Sanca 2 Meter Ikut Sahur di Kandang Ayam, Bikin Heboh Warga Kampung Nagrak Ciamis
Diberitakan sebelumnya, seorang pemudik yang menjalani karantina di Gedung Olahraga (GOR) Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ternyata diketahui sebagai pasien positif corona yang kabur dari Jakarta.
Sayangnya, informasi tersebut baru diketahui Pemkab setempat setelah pasien bersangkutan menjalani karantina selama tiga hari bersama pemudik lainnya.
"Pasien kabur dari Jakarta, ini yang menjadi masalah kabur dan sudah diterima di desa, dikarantina di desa tiga hari lalu dan sudah bersama-sama dengan orang lain dalam satu gedung dan sudah kontak dekat di desa," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Sabtu (9/5/2020).
Meski sudah telanjur, namun pihaknya menyayangkan sikap pemudik tersebut. Sebab, akibat ulahnya itu dapat membahayakan warga lainnya dan merepotkan banyak orang.
Untuk itu, ia meminta kepada warganya untuk jujur dan terbuka demi kebaikan bersama.
"Ini adalah pelajaran untuk kita, tolong jujur supaya dapat menyelamatkan orang banyak, karena ketidak jujuran ini kita harus melacak begitu banyak orang. Tapi kita akan tetap bekerja untuk menelusuri semaksimal mungkin," ujar Husein.
Terkait dengan adanya kasus pemudik yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 itu, Dinkes Banyumas akan melakukan tracing dan melaksanakan rapid test.
Sebab, saat pasien itu menjalani karantina di GOR Desa Panembangan diketahui ada sejumlah petugas dan pemudik lainnya yang diduga telah melakukan kontak erat.