Foto Dua Perawat Kuningan Kelelahan

Foto Dua Perawat yang Kelelahan Setelah Rawat Pasien Covid-19 di Kuningan Curi Perhatian Warganet

Nurman menerangkan, memang standar perawat dalam melangsungkan tindakan terhadap pasien terpapar covid19.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mumu Mujahidin
ISTIMEWA
Foto Kedua Perawatan Ambil oksigen saat tindakan kepada pasien covid Akibat Tak Tahan panas Gunakan APD 

Laporan Kontibutor Tribuncirebon.com, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Foto dua perawat tampak lemas kelelahan di Kabupaten Kuningan menjadi perhatian netizen.

Keduanya tampak memprihatinkan di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Bener gak nya tidak tahu bahwa dia memang perawat atau bukan?" ungkap salah seorang warga Teti sambil memperhatikan foto tersebut, Minggu (10/05/2020).

Terlebih dalam foto tersebut tertulis keterangan 'saat oksigen minim karena masker dan tindakan belum selesai, cara terbaik adalah rest beberapa saat dengan masing2'

"Kalau dari kepsennya memang perawat," ujar dia.

Ternyata orang dalam foto tersebut adalah Nurman Purnama dan Dudy.

"Betul, itu foto saya dan teman," kata H Nurman saat dihubungi via ponsel.

Menurutnya memang saat itu dirinya dan temannya sedang menghirup udara akibat kelelahan saat melakukan tindakan (perawatan, red) terhadap pasien.

Kunci Jawaban Soal SMP, Materi Polusi Air, Program Belajar dari Rumah TVRI, Senin 11 Mei 2020

Kunci Jawaban Soal SD Kelas 1-3 Materi Karung Tedampar, Belajar dari Rumah TVRI, Senin 11 Mei 2020

"Iya kang, kami gunakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri, red) atau hazmat ini level tiga," katanya.

Nurman menerangkan, memang standar perawat dalam melangsungkan tindakan terhadap pasien terpapar covid19.

"Semua berlapis dan dua rangkap. Seperti masker dan hazmat lalu mengenakan sepatu husus," ujarnya.

Sekarang bisa bayangkan, ketika menggunakan masker rangkap dua dan berada dalam ruangan yang tak lembab alias panas.

"Nah seperti itu keadaan kami saat bertugas untuk memberikan perawatan terhadap pasien," katanya.

Sehingga tidak menutup kemungkinan, siapapun perawat yang mengenakan seragam standar saat tindakan terhadap pasien, akan mengalami kelelah akibat organ tubuh kita kurang sirkulasi udara alias pengap.

"Kemudian, saat mengenakan pakain (APD) rata-rata tidak lebih dua jam," ungkapnya.

Ini Alasan Para Napi Lakukan Perundungan Terhadap Youtuber Ferdian Paleka CS di Tahanan

Video Ferdian Ditelanjangi dan Digunduli di Sel Tahanan Beredar, Direkam HP Selundupan Napi

Ada teknik dan aturan main, kata Nurman saat menggunakan pakaian APD seperti tadi.

"Sangat perlu diperhatikan adalah, efektif efisien dalam bekerja," kata dia.

Misal tidak boleh berjalan yang mengundang cepat capek dan harus bisa mengatur nafas saat pelaksanaan tersebut.

"Apalagi ruang pasien terpapar tidak dilengkapi AC (Air Conditioner, red)," ujarnya.

Mengenai ketidaklengkapan ruang rawat pasien, kata dia, senggaja dilakukan agar virus tidak bisa hidup berlama-lama, apalagi untuk berkembangbiak.

"Jadi udara dalam ruangan pasien memang tidak lembab,"ujarnya.

Driver Ojol Habisi dan Gasak Harta Teman Kencannya Seusai Berhubungan Badan di Hotel

Tak Mau Mantan Pacar Menikahi Perempuan Lain, Wanita Ini Kacaukan Pernikahan Datang Mengaku Hamil

Menyinggung fotonya yang menyebar cepat, kata dia, semata bentuk sosialisasi dalam pencegahan penyebaran virus corona.

"Sebab dengan pakaian yang saya kenakan bikin cepat lemas," kata Nurman.

Nurman mengatakan, cara lain untuk bisa bertahan saat menggunakan hazmat, yaitu dengan perawatan yang biasanya dilakukan para perawat.

Meski demikian, kata Nurman, pekerjaan ini sangat memberikan pembelajaran hidup.

"Terlepas sebagai tenaga medis bahwa kegiatan ini sosial untuk kebaikan dan itu bagian dari pada ibadah," katanya.

Saat melangsungkan tindakan terhadap pasien, seperti memberikan obat, mengecekan kondisi tubuh baik tensi darah dan sebagainya.

"Tugas satu orang diluar ruang pasti dibutuhkan saat memenuhi perlengkapan kurang ketika bertindak," ujarnya.

Sebanyak 15.500 Tes Kit PCR Disalurkan ke Bandung Raya dan Bodebek, untuk Pengetesan Masif

Pelacakan COVID-19 Dilakukan Intensif di Wilayah yang Mengalami Peningkatan Kasus di Jawa Barat

Saat jam tugas, kata dia, sebanyak tujuh pasien di lantai dua, diberikan tindakan tidak dalam satu waktu.

"Tadi kami bertindak hanya kuat tiga pasien dalam satu waktu atau sekitar 30 menit. Nah dari situ kami keluar ambil oksigen dalam beberapa waktu dan kami masuk kembali bertindak," katanya.

Menurutnya apa yang dilakukan para tenaga medis ini sebagai garda terdepan sangatlah berat.

Oleh karena itu Nurman berharap masyarakat bisa mengikuti anjuran pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona.

"Misal dengan hidup sehat dan bersih serta menghindari kerumunan. Kemudian tidak lupa menggunakan masker dalam kesehariannya," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved