Viral di Media Sosial

Ferdian Paleka Kembali Berulah Mengunggah Permohonan Maaf Palsu, Atas Ulahnya Ngeprank Waria

Alih-alih sembako, Ferdian Paleka dan dua temannya justru memasukkan sampah dan batu ke dalam dus mie instan.

Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Tangkapan layar video prank. 

"Remember the name, Ferdian Paleka, Never forget this name. May he burn in hell," twit pemilik akun @strawberrychaos.

"Ferdian Paleka shud be banned from entire universe," kicau pemilik akun @xochubs. Konten itu terpantau sudah hilang dari akun YouTube-nya pada Senin (4/5/2020) pagi.

Namun, tak sedikit akun YouTube yang mengunggah ulang video Ferdian Paleka prank waria.

Melalui akun Instagram-nya, @ferdianpalekaa, Ferdian juga sempat mengunggah story prank sebelum akunnya menghilang.

"Saya pribadi meminta maaf atas kelakuan saya dan itu... tapi bohong yaaa," ujar Ferdian Paleka.

Komunitas Transgender Lapor Polisi

Komunitas transgender atau waria Kota Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan mendampingi empat korban prank bantuan isi sampah oleh Youtuber Ferdian Paleka, mendatangi Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (4/5/2020) dini hari.

Kedatangan mereka untuk melaporkan perbuatan Ferdinan Paleka yang dianggap keterlaluan dengan membuat konten pembagian bantuan makanan di dalam dus tapi ternyata isinya sampah.

"Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video," ujar Abel, perwakilan empat korban.

Pantauan Tribun, ada belasan transgender yang mendampingi korban. Peristiwa pembagian dus itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie pada Kamis (30/5/2020) dini hari.

"Kami dari Srikandi Pasundan yang mendampingi dan mendukung empat orang rekan kami yang jadi korban, menerima bingkisan berisi batu dan sampah," kata Abel.

Abel mengatakan, beredarnya video itu membuat sakit hati banyak orang termasuk teman-teman transgender. Apalagi, perbuatan itu dilakukan di tengah keprihatinan warga di tengah kesulitan di masa pandemi virus corona.

"Mereka sakit hati. Saya yang tidak di TKP merasa sangat sedih karena di saat pandemi virus corona, sebungkus nasi berarti dan setelah dibuka teman-teman saya, isinya sampah, batu. Harapan saya segera tertangkap pelakunya dan dia jera bikin konten mendiskriminasi transgender di Indonesia," ‎ujarnya.

Empat korban prank itu saat kejadian sedang berada di Jalan Ibrahim Adjie. Awalnya, mereka enggak menyangka pemberian bantuan prank itu ‎tidak se-viral. Mereka kemudian berbagi cerita dengan rekan-rekannya di komunitas itu.

"Untung mereka kenal dengan komunitas. Sebelum mereka share ke yang lain, mereka share ke kami. Bukannya apa-apa, dengan gender kami ini, ‎kemana kami harus ngadu, terkadang bikin aduan pun suka disalahin," ucap dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved