PSBB Bandung
Jika Hingga Pelaksanaan Hari Ke-12 Kasus Covid-19 di Bandung Tidak Turun, PSBB Bisa Diperpanjang
PSBB di Kota Bandung bisa saja diperpanjang, jika hingga hari ke-12 tidak terjadi penurunan kasus penularan Covid-19.
Enam Hari PSBB Malah Naik
Selama nnam hari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bandung, ternyata eskalasi penyebaran virus corona belum mengalami penurunan.
Berdasarkan data pusat informasi Covid-19 Kota Bandung (Pusicov) pada hari pertama PSBB, Rabu 22 April 2020 pukul 15.00 WIB, terdata jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 2.992, dalam proses 469 dan 2523 selesai. Pasien dalam pengawasan (PDP) 433, masih dirawat 233, pulang dan sehat 210 serta kasus positif 155, dirawat 111, sembuh 18 dan 26 meninggal.
Di hari ke enam PSBB, tercatat total ODP 3.333 orang, dalam proses 462 orang, selesai 2.871 orang, kemudian PDP 567 orang, masih dirawat 275 orang, selesai 292 orang, positif 220 orang, dirawat 172 orang, sembuh 20 orang, meninggal 28 orang.
Sekertaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengakui jumlah warga yang masuk kategori ODP, PDP dan positif belum mengalami penurunan. Apalagi, selama PSBB ini Pemkot Bandung sedang gencar melakukan rapid test.
"Tidak pernah sekalipun turun, jadi naik terus apalagi nanti kita sedang berposes rapid test, sedang dilakukan sebanyak empat ribu lebih, kemudian di sana pun sudah ada yang positif 371 orang, tapikan itu harus di swab dulu, kita tunggu, saya harapkan semuanya negatif, tapi kalau dari rapid angkanya seperti itu," ujar Ema, di Balai Kota Bandung, Selasa (28/4/2020).
Menurut Ema,PSBB itu bukan jalanan di Kota Bandung menjadi sepi atau masih ramai, tapi adanya penurunan penyebaran virus corona. Idealnya, kata Ema, selesainya PSBB, dapat diikuti dengan menurunnya tren penularan Covid-19.
"Nah, perilakunya kita diam di rumah, bekerja dan beribadah di rumah, kalau pun ada yang beraktivitas itu harus yang benar-benar dikecualikan," katanya.
• INI Kunci Jawaban Soal SD/SMP/SMA Belajar Dari Rumah di TVRI Senin 20 April 2020, Cek di Sini
• Rumah Anda Tak Bisa 100 Persen Aman dari Covid-19, Waspada Virus Corona Bisa Nempel Benda-benda Ini
• Bacalah Doa Setelah Sholat Tarawih dan Witir, Lengkap dengan Latin dan Arti Doa Kamilin
Tidak Ada Klaster Baru
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung yang juga ketua harian Gugus Tugas percepatan penangan Covid-19, Ema Sumarna memastikan tidak ada klaster baru dalam penyebaran virus corona.
"Belum (ada klaster baru), tapikan dari awal di Bandung itu sudah ada sub klaster, jadi itu terjadi di Bandung, dan di jawa barat juga saya belum mendengar dan jangan sampai ada," ujarn Ema, di Balai Kota Bandung, Selasa (28/4/2020).
Ema meminta kepada masyarakat untuk lebih terbuka, melaporkan ke petugas kesehatan jika ada yang merasa menjadi carrier atau orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.
"Covid-19 ini bukan penyakit aib, jadi masyarakat berterus terang saja, laporkan informasikan jangan sampai terjadi seperti yang di Antapani, jadi awal April dia sudah terinformasikan dan mengingatkan agar isolasi, tapi faktanya tetap bekerja dan berinteraksi dengan orang lain dan sekarang akhirnya toko itu ditutup," katanya.
Ema berharap, peristiwa tersebut tidak terjadi lagi. Sebab, akan sangat berbahaya karena tanpa sadar dapat menularkan kepada orang disekitanya.
"Mudah-mudahan kondisi seperti ini tidak terjadi lagi di mana pun, mau dia karyawan pemerintah atau swasta terbuka saja kepada petugas kesehatan," ucapnya.