Ramadhan 2020
Ternyata Es Teh Memiliki Efek Buruk Saat Diminum Buka Puasa atau Sahur Loh, Cek Selengkapnya
Saat buka puasa, es teh bisa jadi menu favorit banyak orang untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa menahan haus dan lapar.
TRIBUNCIREBON.COM - Berbuka puasa dengan yang manis-manis memang dianjurkan di tengah bulan Ramadhan ini.
Namun tahukah Anda jika berbuka dengan es teh sangat tidak dianjurkan? kenapa?
Saat buka puasa, es teh bisa jadi menu favorit banyak orang untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa menahan haus dan lapar.
Sementara saat sahur, teh biasa disajikan dalam kondisi panas atau hangat karena bisa digunakan melawan hawa dingin pada dini hari.
Jika Anda termasuk masyarakat yang terbiasa minum teh saat buka puasa dan sahur, alangkah baiknya untuk memahami berbagai risikonya.
Teh memiliki efek diuretik
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, mengingatkan teh memiliki efek diuretik atau membuat tubuh sering ingin buang air kecil.
Kondisi itu tentu riskan apabila terjadi pada seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa karena bisa menimbulkan dehidrasi.
Padahal, siapa saja yang berpuasa dianjurkan untuk senantiasa menjaga pasokan cairan tubuh.
dr. Dien menyadari masyarakat Indonesia sukanya minum teh, termasuk saat bulan puasa. Kebiasaan itu pun dirasa sulit untuk diubah.
Maka dari itu, dia hanya menganjurkan masyarakat untuk bisa mengurangi konsumsi teh maupun kopi saat bulan puasa mengingat efek diuretiknya.
• Jadwal Buka Puasa Untuk Daerah Cirebon dan Sekitarnya, Minggu 26 April 2020
• Jadwal Buka Puasa untuk 34 Provinsi di Indonesia Hari Ini, Minggu 26 April 2020, 3 Ramadhan 1441 H
Minum teh yang disarankan, yakni hanya dilakukan setelah buka puasa.
Itu pun sebaiknya dilaksanakan beberapa saat setelah makan besar karena teh dianggap bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi dari makanan.
Dia tidak menganjurkan minum teh dilakukan saat santap sahur karena setelah itu seseorang harus berpuasa atau tak punya lagi kesempatan untuk segera mengganti cairan tubuh yang mungkin hilang akibat efek diuretik teh.
dr. Dien mengatakan, baik teh maupun kopi terbukti mengandung kafein yang bisa merangsang keluarnya air seni lebih banyak dan menyebabkan haus.