Ramadhan 2020

Anda Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Ini Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan, Jangan Sampai Merugi

Anda masih punya utang puasa Ramadhan tahun lalu? Padahal puasa bulan Ramadhan tahun ini sudah mau datang.

Tribunwow.com
Ilustrasi 

TRIBUNCIREBON.COM- Anda masih punya utang puasa Ramadhan tahun lalu? Padahal puasa bulan Ramadhan tahun ini sudah mau datang.

Berhutang puasa Ramadhan adalah fitrah setiap perempuan.

Sebab, seorang perempuan bisa jadi di bulan Ramadhan datang bulan atau haid. Padahal dia sedang mengerjakan puasa Ramadhan.

Menjelang Ramadhan, Inilah Hal-hal yang Harus Dipersiapkan Seorang Muslim untuk Menyambut Ramadhan

Tidak ada alasan untuk tetap puasa, perempuan datang bulan atau haid harus berbuka atau tidak berpuasa.

Sebaliknya, jika memaksa tetap berbupasa malah dia akan berdosa.

Hal lain yang menyebebkan seseorang menjadi berhutang puasa adalah jika dia dalam keadaan safar atau melakukan perjalanan jauh.

Allah SWT membolehkan orang yang safar atau bepergian jauh berbuka.

 

Nah, ketika keadaan menjadi normal, wanita haid tak lagi haid, seseorang yang safar kembali bermukim, maka ada kewajiban untuk membayar hutang puasa Ramadhan.

Sebagaimana firman-Nya dalam QS Albaqarah ayat 184:

مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَر

“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari-hari yang lain”.

Sedangkan dalil perempuan haid dan nifas adalah hadis dari ‘Aisyah yang termaktub dalam Shahih Muslim no: 335:

كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.

“Kami dulu mengalami haidh. Kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat.

Lalu kapan batas akhir membayar utang puasa qadha atau pengganti puasa Ramadhan yang hilang?

 Niat Puasa Ramadhan yang Benar Menurut Ajaran Rasulullah SAW

Dikutip dari laman bincangsyariah.com, Doktor Abdul Malik Al Qasim, dalam kitab Durus Al Am, menyebutkan bahwa seseorang yang berhutang puasa Ramadhan dan susah memasuki bulan Sya'ban, maka wajib baginya menyegerakan membayar hutang puasa.

Dia tidak boleh menunda puasa untuk membayar utang puasa hingga bulan Ramadhan yang akan datang tanpa ada udzur atau halangan.

Pendapat ulama lain mengatakan, ketika memasuki pertengahan bulan Sya'ban, maka sudah tidak berlaku lagi puasa untuk membayar utang puasa Ramadhan.

Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah Muhammad SAW yang menyebutkan 'masa mengganti puasa Ramadhan dimulai dari bulan Syawal dan berkahir bulan Sya'ban.'

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ، فَلَا تَصُومُو

“Jika sudah masuk pertengahan Sya’ban, janganlah berpuasa.” (HR. Abu Daud, At-Turmudzi, dan Ibnu Majah)

Namun ulama Al Munawi memberikan tafsir yang berbeda, yakni bolehnya berpuasa qadha atau membayar hitang sampai sebelum datangnya bulan Ramadhan.

Ceramah Rasulullah, Kabarkan Ramadhan yang Penuh Berkah, Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup

Rasulullah Muhammad SAW mengajurkan setiap Muslim untuk bergembira dengan hadirnya bulan Ramadhan.

Mengapa harus gembira? Sebab hadirnya bulan Ramadhan, memberikan peluang kepada setiap Muslim mendapatkan keberkahan atau bertambahkan kebaikan.

Rasulullah Muhammad SAW mengatakan, bulan Ramadhan itu penuh berkah.

Di dalam bulan Ramadhan itu Allah SWT mewajibkan kepada umat Muslim yang beriman berpuasa sebulan penuh.

Bentuk dari kebaikan Allah SWT dengan menghadirkan bulan Ramadhan adalah Allah SWT membukakan pintu-pintu langit atau pintu surga.

Allah SWT juga menutup pintu-pintu neraka, dan membelenggu setan.

Dan yang paling menggembirakan, di dalam bulan Ramadhan, Allah SWT menghadirkan satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan.

Hari itu dikenal sebagai hari lailatuh qadar.

Ceramah Rasulullah Muhammad SAW itu sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أتاكم رمضان شهر مبارك. فرض الله عز وجل عليكم صيامه، تفتح فيه أبواب السماء، وتغلق فيه أبواب الجحيم، وتغلّ فيه مردة الشياطين، لله فيه ليلة خير من ألف شهر، من حرم خيرها فقد حرم

Telah datang kepada kalian ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah wajibkan kepada kalian puasa di bulan ini.

Di bulan ini, akan dibukakan pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan nakal akan dibelenggu.

Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan.

 Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan Menurut Rasulullah SAW, Salah Satunya Dapat Jaminan Masuk Surga

Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan. (HR. Ahmad, Nasai 2106, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Dikutip dari laman muslim.or.id, sejumlah ulama menjelaskan bahwa ceramah Rasulullah Muhammad SAW atau hadis tersebut, menjelaskan bahwa hadit tersebut menunjukkan umat Muslim harus bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan.

Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan,

ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺑﺸﺎﺭﺓ ﻟﻌﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﺑﻘﺪﻭﻡ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﺧﺒﺮ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﺑﻘﺪﻭﻣﻪ ، ﻭﻟﻴﺲ ﻫﺬﺍ ﺇﺧﺒﺎﺭﺍً ﻣﺠﺮﺩﺍً ، ﺑﻞ ﻣﻌﻨﺎﻩ : ﺑﺸﺎﺭﺗﻬﻢ ﺑﻤﻮﺳﻢ ﻋﻈﻴﻢ

‏( ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ .. ﻟﻠﻔﻮﺯﺍﻥ ﺹ 13 ‏)

ﺃﺗﻰ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﻔﺘﺢ ﻓﻴﻪ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺠﻨﺔ ، ﻭ

“Hadits ini adalah kabar gembira bagi hamba Allah yanh shalih dengan datangnya Ramadhan.

Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberi kabar kepada para sahabatnya radhiallahu ‘anhum mengenai datangnya Ramadhan.

 Doa Berbuka Puasa Ramadhan yang Diajarkan Rasulullah SAW

Ini bukan sekedar kabar semata, tetapi maknanya adalah bergembira dengan datangnya momen yang agung.“[3]

Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan,

ﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﺒﺸﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﺑﻔﺘﺢ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺠﻨﺎﻥ ﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﺒﺸﺮ ﺍﻟﻤﺬﻧﺐ ﺑﻐﻠﻖ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﻨﻴﺮﺍﻥ ﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﺒﺸﺮ ﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﺑﻮﻗﺖ ﻳﻐﻞ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻣﻦ ﺃﻳﻦ ﻳﺸﺒﻪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﺯﻣﺎﻥ

“Bagaimana tidak gembira? seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka.

Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu.

Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadhan).

Nah, dengan perjelasan itu, sangatlah merugi jika seorang Muslim melalaikan hadirnya Ramadhan, apalagi tidak melakukan ibadah puasa.

Jadi, di bulan Ramadhan ini, seorang Muslim seharusnya meningkatkan amalan ibadah agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Ini Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan, Jangan Sampai Merugi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved