Mengenang Gedung Rijstpellerij Zaman Hindia Belanda Tahun 1927-1935 di Jalan Siliwangi Indramayu

Salah satu bangunan cagar budaya yang sangat melekat dengan Indramayu adalah Gedung Rijstpellerij atau Pabrik Penggilingan Padi zaman Hindia Belanda

Istimewa
Gedung Rijstpellerij di Jalan Siliwangi Indramayu koleksi milik Yayasan Indramayu Historia Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Salah satu bangunan cagar budaya yang sangat melekat dengan Kabupaten Indramayu adalah Gedung Rijstpellerij atau Pabrik Penggilingan Padi zaman Hindia Belanda di Jalan Siliwangi Indramayu.

Ketua Yayasan Indramayu Historia Indonesia, Nang Sadewo mengatakan, Gedung Rijstpellerij beroperasi pada tahun 1927-1935.

Gedung Rijstpellerij, Salah Satu Bangunan Cagar Budaya di Indramayu Lenyap Dari Ingatan

"Sesuai namanya Rijstpellerij ini diambil dari bahasa Belanda yang dahulunya merupakan tempat penggilingan padi atau palawija," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (19/4/2020).

Gedung Rijstpellerij ini juga merupakan pabrik penggilingan padi pertama yang ada di Kabupaten Indramayu pada saat Pelabuhan Bandar Cimanuk masih beroperasi.

Nang Sadewo menceritakan, pada zaman dahulu seluruh hasil pertanian para petani di Kabupaten Indramayu akan dikumpulkan di Gedung Rijstpellerij ini untuk dikelola.

Bahan Alami Ini Ampuh Turunkan Asam Urat Tinggi, Aman dan Sudah Diteliti Secara Medis

Hasil penggilingan tersebut nantinya akan dikirimkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok di daerah pesisir utara, seperti Cirebon, Kuningan, Subang, dan lain sebagainya.

Hasil padi itu juga dikirimkan ke Belanda melalui jalur laut dari Sungai Cimanuk hingga tembus ke laut lepas.

Berdasarkan catatan sejarah, diketahui masa kebesaran Pelabuhan Bandar Cimanuk berakhir pada 1772 karena fungsinya yang beralih bukan untuk transportasi dagang, melainkan untuk mengakomodasi bahan atau ke pentingan pertempuran di era Mataram.

Namun, disampaikan Nang Sadewo, Pelabuhan Bandar Cimanuk masih berfungsi sebagai pelabuhan kecil hingga 1935-1940-an.

Selama PSBB Bandung Raya, Akan Diberlakukan Penyekatan Sejumlah Ruas & Check Point, Ini Rinciannya

Hal itu dibuktikan dengan adanya enam buah patok besi bekas penambat kapal yang hingga saat ini masih tertanam di sisi-sisi jalan.

"Itu dahulu saya masih ingat sekali waktu kecil di dalamnya banyak kilang bekas pipa-pipa," ujar dia.

Kendati demikian, Gedung Rijstpellerij sekarang sudah lenyap dari ingatan berganti dengan bangunan gedung baru.

Gedung Rijstpellerij itu dibongkar dan mulai dibangun kembali menjadi gedung serba guba Kodim 0616/Indramayu sekitar 2 bulan lalu.

Zodiak Cinta Besok, Senin 20 April 2020: Sagitarius Dapat Kejutan, Pisces Dibutakan Oleh Cinta

"Ibaratkan nasi sudah menjadi bubur mau bagaimana lagi, tapi kami hanya ingin Gedung Rijstpellerij ini bisa dikembali kan lagi seperti semula hanya bagian depannya saja, kalau isinya untuk apapun ya tidak masalah," ujar dia.

Kendati demikian masyarakat yang ingin melihat potret lama Gedung Rijstpellerij ini masih bisa melihatnya di Museum Bandar Cimanuk (MBC) Jalan Veteran Nomor 1 Lemahabang, Indramayu.

"Kita di Museum Bandar Cimanuk masih memiliki fotonya, masyarakat masih bisa melihatnya di museum," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved