PDP Meninggal di Indramayu Bertambah
Sudah Ada 2 Pasien Positif & 16 PDP Meninggal Dunia, Indramayu Masih Zona Kuning Covid-19
Terus bertambahnya PDP dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu belum membuat pemerintah daerah meningkatkan zona
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Terus bertambahnya Pasien Dalam Pangawasan (PDP) dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu belum membuat pemerintah daerah meningkatkan zona penyebaran Covid-19.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Indramayu masih mempertahankan zona kuning penyebaran Covid-19.
Padahal, per hari ini atau tanggal 17 April 2020 saja tercatat sudah ada sebanyak 2 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab tenggorokan.
• Cara Ampuh Bersihkan Karang Gigi, Tak Perlu Ke Dokter, Cukup Gunakan Bahan Alami Ini
Selain itu, sebanyak 47 orang juga tercatat masuk kategori PDP Covid-19 dengan 16 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, untuk peningkatan zona ke tingkat lebih tinggi seperti oranye maupun merah penyebaran Covid-19 harus masif.
"Yang pernah saya jawab, untuk zona itu dibagi empat mulai dari zona hijau, kuning, oranye, dan merah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com belum lama ini.
• Gara-gara Pasien yang Berbohong, 46 Tenaga Medis di Semarang Dinyatakan Positif Covid-19
Deden Bonni Koswara menjelaskan, untuk meningkatkan zona Kabupaten Indramayu ke tingkat oranye, penyebaran virus corona harus masif dalam satu wilayah desa atau kecamatan.
Dirinya mencontohkan, dikategorikannya zona oranye jika pasien itu datang dari luar daerah lalu menularkan ke orang lain dalam satu desa atau satu kecamatan sebanyak 20-50 orang.
Sedangkan untuk zona merah, dikatakan Deden Bonni Koswara, bilamana daerah tersebut terjadi transmisi lokal.
Atau dengan kata lain, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu tidak habis berpergian kemana-mana namun hasil tes swab tenggorokannya menyatakan pasien yang tersangkutan positif terjangkit virus corona.
"Misal pasien ini tidak kemana-mana, tidak pernah ke Yogyakarta, tidak pernah kemana-mana tapi tahu-tahunya dia positif, maka baru ditetapkan red zone," ujarnya.
• Sniper KKB Papua Tewas Saat Baku Tembak dengan TNI-Polri, Beroperasi Pakai Senapan SS1 Rampasan
Sebelumnya, Deden Bonni Koswara menjelaskan, banyaknya PDP Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia dipengaruhi dua faktor.
Yakni, faktor usia dan penyakit bawaan yang akut ditambah gejala yang mirip Covid-19 seperti demam tinggi, sesak napas dan lain sebagainya.
"Masing-masing mempunyai penyakit penyerta, seperti hipertensi, jantung, diabetes, dan lain sebagainya," ujar dia.