PSBB Bandung Raya Akan Diajukan Rabu Depan, Begini Tanggapan Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Ridwan Kamil akan segera memproses dan mengajukan surat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung Raya

Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Gubernur Jabar Ridwan Kamil 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan segera memproses dan mengajukan surat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung Raya, kepada Kementerian Kesehatan RI pekan ini.

Hal tersebut seiring dengan terus bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Bandung Raya.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan di Jawa Barat akan ada tiga tahap PSBB. Pertama adalah wilayah Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Sembuh dari Covid-19, Ungkap Pesan Ini

Kawasan Bodebek ini menjadi prioritas penanganan Covid-19 skala nasional karena bagian dari Jabodetabek, yakni lokasi 70 persen kasus Covid-19 di Indonesia.

"PSBB kedua adalah Bandung Raya. Jadi kami sedang mempersiapkan surat kajian dan data, karena ada lompatan (kasus) di Bandung Raya. Di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan sedikit Kabupaten Sumedang."

"Maka dari itu, PSBB tahap dua yang kami rencanakan, dan yang ketiga jika dibutuhkan," kata Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (12/4).

Begini Cara Atasi Klaim Token Bermasalah, Login www.pln.co.id atau Hubungi No Whatsapp 08122-123-123

Pemberlakuan PSBB di Bandung Raya, katanya, tidak bisa diperbandingan dengan Bodebek karena Bodebek masuk cluster Jabodetabek.

Jadi, PSBB di Bodebek didahulukan karena masuk cluster 70 persen persebaran Covid-19 di Indonesia.

"Kota Bogor tidak dihitung satu per satu. Bandung Raya bukan tidak urgent. Karena kemarin ada dinamika terkait dengan Jakarta, kita konsentrasi dulu."

"Jadi, kalau tidak ada halangan, Rabu atau Kamis surat untuk Bandung Raya bisa kita kirimkan dengan prosedur yang sama, setelah kita juga melakukan review evaluasi terhadap Bodebek. Jadi makin hari makin baik, makin cepat, dan makin disiplin," ujarnya.

Anak Kamsiah Sempat Ngotot Ingin Evakuasi Sendiri Mayat Sang Ayah, Dihentikan Petugas Karena Ini

Emil menekankan benteng pertama pertahanan untuk melawan Covid-19 adalah benteng pencegahan melalui social distancing, yakni di antaranya berupa PSBB.

Pertahanan ini mudah dilakukan tapi juga akan susah jika tidak mau disiplin.

"Kalau jebol benteng pertama karena tidak disiplin, masuklah benteng kedua yaitu pelacakan, dengan pelacakan kita tahu di mana cluster-cluster penyebaran virus."

"Kalau pelacakan gagal dan jebol, baru benteng terakhir yang kita punya yaitu benteng perawatan terhadap mereka yang sakit dan akan mengalami kerepotan," katanya.

Anak Kamsiah Sempat Ngotot Ingin Evakuasi Sendiri Mayat Sang Ayah, Dihentikan Petugas Karena Ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved