Ilmuwan Temukan Obat Baru yang Bisa Membunuh Virus Corona Dalam Waktu 48 Jam, Bukan Klorokuin
Telah ditemukan obat anti-parasit yang umum digunakan bisa membunuh virus corona.
TRIBUNCIREBON.COM- Para ilmuwan terus melakukan upaya untuk membuat obat virus corona demi mengatasai pandemi global ini.
Selain itu beragam obat juga diuji untuk mencari tahu ada obat yang bisa digunakan untuk alternatif penyembuhan Covid-19.
Sejauh ini dua obat yang digadang manjur untuk mengobati virus corona adalah Klorokuin obat anti malaria dan Avigan obat dari Jepang.
Kemudian beberapa waktu lalu ada obat dari Swedia yang diyakini juga bisa digunakan untuk mengobati Covid-19 dengan akurasi 90%.
• Ini Link Pendaftaran Mendapat Kartu Prakerja Periode 8-9 April 2020, Yang Kena PHK Segera Daftar
Bahkan untuk mengobati pasien dalam kondisi kritis sekalipun.
Kali ini menurut Asia One pada Senin (6/4/20) ilmuwan kembali lagi umumkan telah menemukan obat alternatif untuk melawan virus corona.
Sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Monash University dan Doherty Institute di Australia telah menemukan obat anti-parasit yang umum digunakan bisa membunuh virus corona.
Obat ini bisa menghentikan virus corona dalam masa inkubasi dan berpotensi menyembuhkan pasien positif Covid-19, dan penyakit apapun yang disebabkan oleh virus.
• Sule Sindir Raffi Ahmad soal Gabung di Ini Talk Show, Suami Nagita Slavina: Gue Artis Gak Tahu Diri
Secara global obat ini dikenal sebagai ivermectin yang mampu membunuh SARS-CoV-2, virus corona yang tumbuh dalam kultur sel selama 48 jam atau dua hari.
Namun penelitian ini dilakukan secara vitro, artinya di lingkungan terkendali di luar organisme hidup.
Jadi data yang lebih kredibel bisa didapatkan setelah uji klinis dilakukan pada manusia.
"Kami melaporkan di sini bahwa ivermectin anti-parasit, yang disetujui FDA sebelumnya memiliki aktivitas antivirus secara in vitro, adalah menghambat virus penyebab," kata laporan itu.
Obat itu sebelumnya terbukti efektif melawan beragam virus termasuk HIV, demam berdarah, influenza, dan Zika.
Kyle Wagstaff seorang ilmuwan di Monash Biomedicine Discovery Institute mengatakan hasil optimis dari penelitian ini telah menjamin kemungkinan uji coba pada manusia.
• Disnaker Kota Cirebon Upayakan 20 Karyawan Ramayana yang Di-PHK Ditempatkan di Cabang Lain

• Imbas Pandemi Corona, Keluarga Kurang Mampu Akan Dapat BLT Rp 600 Ribu Selama 3 Bulan, Ini Syaratnya
Ini akan menjamin informasi kredibel mengenai kemanjuran obat dalam sel hidup.