Virus Corona Mewabah
Dua PDP Covid-19 di RSUD dr Slamet Garut Meninggal Dunia, Hasil Tes Swab Belum Keluar
Kasus ODP per hari ini bertambah sebanyak 83 kasus. Sebanyak enam ODP sudah dinyatakan selesai masa pemantauannya
"Kita juga konsul dulu ke dokter spesialis paru, kebetulan dokter paru di sini dan di RSUD Indramayu itu sama," ujar dia.
Hasilnya, gejala yang dialami pasien memang mengarah pada gejala virus corona.
Pasien pun ditetapkan sebagai kategori PDP virus corona.
Kendati demikian saat hendak dirujuk ke rumah sakit rujukan pemerintah, dalam hal ini RSUD Indramayu pasien yang bersangkutan mendadak sesak napas berat dan meninggal dunia.
"Jam 11 kita siapkan untuk pemberangkatan ke RSUD Indramayu, tapi saat itu pasien keadaannya memburuk, tiba-tiba pasien sesak napas berat dan tidak tertolong nyawanya lalu meninggal pukul 11.40 WIB," ujar dia.
15 RS Rujukan enggan terima karena penuh
Pihak RS Mitra Plumbon Indramayu kesulitan merujuk pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 ke rumah sakit rujukan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
//
Pasien PDP itu diketahui merupakan laki-laki berusia 48 Tahun. Meski merupakan asli warga Kabupaten Indramayu, namun yang bersangkutan diketahui bertempat tinggal di daerah Bekasi.
Dr Dedi Rohendi mengatakan, pihaknya sudah mencoba menghubungi sebanyak 15 rumah sakit rujukan untuk menampung pasien tersebut.
Namun, dari semua rumah sakit itu tidak satu pun yang bisa menampung pasien karena kondisinya rumah sakit sudah penuh.
"Kami juga sudah membentuk Satgas Covid-19 lalu menghubungi sebanyak 15 rumah sakit rujukan tapi tidak ketemu, jadi bukan nolak ya hanya saja di setiap rumah sakit itu penuh, termasuk di RSUD Indramayu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di RS Mitra Plumbon Indramayu, Rabu (25/3/2020).
Rumah sakit yang dicoba dihubungi itu meliputi RSUD Indramayu, RSU Gunung Jati, RS Arjawinangun, RS Waled, RS Subang, RS Hasan Sadikin, RS Purwokerto, RS Paru Sulianti Suroso, RS Dustira Bandung, RS Fatmawati, RS Rotin Sulu, RS Persahabatan, RSPAD Gatot Soebroto, RS Darurat Wisma Atlet.
Usaha tersebut dilakukan RS Mitra Plumbon Indramayu seusai berkonsultasi dengan dokter spesialis paru yang menyarankan agar pasien sebaiknya di rawat di rumah sakit rujukan.
"Kebetulan dokter paru di sini dan di RSUD Indramayu itu sama, dia menyarankan untuk dirujuk," ujar dia.