Virus Corona Mewabah

Curhat Tenaga Medis yang Merawat PDP dan Positif Corona, 'Suami Sempat Minta Pindah Tugas'

Selain menghadapi pasien Covid-19, Sumiari pun harus berhadapan dengan pertentangan keluarga.

Editor: Machmud Mubarok

TRIBUNCIREBON.COM - Virus corona atau Covid-19 semakin mewabah di Indonesia. Penyakit menular ini sudah menjangkiti siapa saja, tak kenal kasta. Rumah sakit rujukan penuh oleh orang-orang yang menjadi pasien dalam pengawasan atau pun positif. Peran para tenaga medis menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 ini.

Menjadi garda terdepan menangani penyakit menular seperti corona bukan hal yang mudah bagi Kepala Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah Gusti Putu Rai Sumiari.

Selain menghadapi pasien Covid-19, Sumiari pun harus berhadapan dengan pertentangan keluarga.

Suami Sumiari sempat memintanya pindah tugas dari Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah, tempat pasien-pasien Covid-19 dirawat. Takut dan khawatir menjadi alasan terbesar keluarganya tak setuju.

"Semua keluarga takut, bahkan suami saya sempat meminta pindah dari Nusa Indah," kata dia

Jauh di sanubari Sumiari, petugas medis bukan sekadar pekerjaan. Lebih dari itu, ia mengemban sebuah tugas negara. Perlahan dengan kesabarannya, Sumiari menyampaikan pengertian tersebut kepada keluarganya.

"Ini adalah tugas negara dan kami mencintai profesi kami. Syukurlah keluarga mengerti," ungkap dia.

Modus Dirikan Taman Bacaan agar Bisa Cabuli Bocah, Pria Surabaya Ini Divonis 5 Tahun Penjara

ILMUWAN Ini Ungkap Skenario Terbaik Untuk Lenyapkan Covid-19, Bisa Berakhir Juni Ini, Begini Caranya

INILAH Doa Qunut Nazilah, MUI Imbau Umat Islam Baca Doa Itu, Agar Terhindar dari Musibah Covid-19

Sumiari juga menyampaikan, dirinya dibekali alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penularan virus corona ketika menangani pasien.

Tenaga kesehatan pun diwajibkan mengganti semua pakaiannya dan mandi sebelum pulang ke rumah.

Kewajiban merawat

Petugas medis lainnya yakni dokter spesialis paru di ruang isolasi Nusa Indah, I Gede Ketut Sajinadiyasa, mengatakan, keluarganya juga merasa khawatir.

I Gede kemudian menjelaskan, merawat pasien sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang dokter meski dengan segala risikonya.

"Dengan penjelasan-penjelasan bagaimana cara mencegah infeksi, menghindari infeksi, mereka bisa menerima kondisi seperti ini," kata dia.

Para petugas medis pun memberikan pesan bahwa tanggung jawab mengendalikan wabah bukan hanya pada tenaga medis, melainkan juga di tangan setiap orang, dengan cara menuruti aturan pemerintah untuk tidak keluar rumah.

3 Dokter Jadi Korban

Hingga Senin 23/3/2020, sedikitnya tiga orang dokter meninggal tertular virus Corona. 

Pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya sejumlah tenaga medis saat menangani pasien Corona.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan bahwa pemerintah bersedih atas meninggalnya para tenaga medis tersebut.

"Pemerintah menyatakan keprihatinan yang mendalam dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit COVID-19, Ini. Kami semua bersedih bawa ini menimpa kita," kata Yurianto dalam konferensi pers penanganan Corona, Minggu, (22/3/2020).

Pemerintah menurut Yurianto sangat menghargai dedikasi yang luar biasa dari para tenaga medis.

Oleh karena itu Pemerintah sangat bersedih penyebaran virus Corona turut merenggut para tenaga kesehatan.

"Kami sangat menghargai luar biasa dedikasi tenaga kesehatan, di semua lini yang telah memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara," katanya.

"Pemerintah bersedih untuk ini dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam dalamnya, yakin lah bahwa kita berada dalam pengabdian yang benar profesional dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang kita cintai ini."

Sebelumnya, sebanyak tiga dokter meninggal dunia akibat COVID-19 yakni dr Hadio Ali Khazatsin, dr Djoko Judodjoko, dan dr Adi Mirsa Putra.

Selain tiga dokter tersebut terdapat satu perawat yang meninggal setelah menangani pasien Corona.

Rapid Test Covid-19 di Jabar Dimulai, 300 Orang, Terdiri dari Dokter & Tenaga Medis RSHS Bakal Dites

Seorang Ahli di China Bongkar Rahasia Agar Virus Corona Bisa Segera Lenyap, Harus Ikuti Syarat Ini

Jumlah Pasien Positivf Covid-19 di Indonesia Tembus 500 Orang

Jumlah kasus positif virus corona (COVID-19) bertambah 64 orang, Minggu (22/3/2020). Karena tambahan itu, total menjadi 514 pasien positif COVID-19 di Indonesia.

Kabar itu disampaikan Juru bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers seperti diyatangkan di Channel Youtube BNPB Indonesia, Minggu (22/3/2020).

"Ada penambahan kasus baru yang kita catat sampai dengan hari ini pukul 12.00. Ada penambahan kasus positif 64 orang," ujar Yurianto.

"Sehingga totalnya 514 kasus," jelasnya.

Kemudian ada tambahan sembilan orang sembuh.

"Ada juga penambahan kasus yang sudah sembuh dan dibolehkan pulang sebanyak sembilan orang. Sehingga totalnya 29 orang," jelasnya.

Sementara kasus yang meninggal bertambah 10 orang.

Dengan begitu sudah 48 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di Indonesia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: Robertus Belarminus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Ditentang Keluarga, Petugas Medis yang Tangani Corona: Ini Tugas Negara", https://regional.kompas.com/read/2020/03/25/11000051/sempat-ditentang-keluarga-petugas-medis-yang-tangani-corona-ini-tugas-negara?page=all#page3.

Editor : Pythag Kurniati

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved