Human Interest Story

Kisah Pasutri Lansia Kuningan Hidup di Rumah Reyot, Harus Mandi di Halaman Belakang Saat Gelap

Rayem (63) dan Kurdi (70), merupakan Warga Dusun Sumbang, Kabupaten Kuningan tinggal di sebuah rumah tergolong tak layak huni. Begini Kisah mereka

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Rayem (63) dan Kurdi (70), merupakan Warga Dusun Sumbang, RT 07/02, Desa Dukuhbadag, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan tinggal di sebuah rumah tergolong tak layak huni. 
Laporan kontribur Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN – Rayem (63) dan Kurdi (70), merupakan Warga Dusun Sumbang, RT 07/02, Desa Dukuhbadag, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan tinggal di sebuah rumah tergolong tak layak huni.
Hal itu menyusul dengan kondisi rumah yang masih beralaskan tanah dan tidak memiliki kamar MCK (mandi, cuci dan kakus, red).
“Kami hidup berdua belum lama dari usia pernikahan,” ungkap Kurdi yang keseharianya sebagai pesuruh di kawasan ladiang perusahaan perhutani daerah Kuningan timur. Senin, (23/03/2020).
Rumah pasangan lansia sudah berumur puluhan tahun.
“Umur rumah ini sudah puluhan tahun, lihat saja bentuk dan pola bangunan ini,” kata Kurdi seraya menunjukkan beberapa bagian yang rapuh termakan umur.
Bangunan semi permanen tidak layak huni, tentu membuat prihatin sejumlah warga.
Terlebih saat melihat dinding yang terbuat dari geribik itu sudah tidak bagus lagi.
”Biliknya rapuh sudah berusia lama,” kata Kurdi lagi.
Dia menceritakan, untuk melakukan aktivitas dalam rumah tangganya, tidak menggunakan alat perkakas modern.
Seperti saat ini, pasangan suami istri masih menggunakan tungku.
"Kalau masak yang di hawu (tungku,red) ini,” ungkapnya.
Rumah pasutri itu tidak memiliki MCK, melainkan halaman belakang rumahnya yang tersedia penampungan air berukuran besar, menjadi tempat untuk mandi.
“Kalau istri saya mandi itu pas waktu gelap atau waktu magribanlah,” kata dia.
Saat musim penghujan seperti ini, Kurdi mengatakan, alas rumahnya otomatis becek akibat genangan air.
Kondisi ini tentu akibat bangunan atas dirumahnya banyak yang bolong – bolong.
“Kalau hujanmah, pasti balocor (pada bocor, red). Coba saja lihat genteng diatas,” kata Kurdi seraya menunjukan keatas rumahnya, tanpa langit – langit.
Kurdi resmi menjadi suami dari Rayem itu baru dua tahun. Namun, sebelumnya, keduanya sudah lama saling mengenal.
“Mak Rayem menjanda sudah puluhan tahun,akibat ditinggal mati suaminya,” katanya.
Semasa janda, Rayem dan istri kurdi sudah saling mengenal satu sama lain. Terlebih mereka bekerja di sebuah perusahaan sector pertanian dibawah tanggungjawab perhutani.
“Jadi, istri saya sebelum meninggal itu sering ngomong ke Mak Rayem untuk menjaga saya,” kata Kurdi.
Jadi, lanjut Kurdi, pernikahan dirinya dengan Rayem itu dalam posisi janda dan duda.
Pada saat prosesi pernikahnya, memang tidak merayakan pesta perkawinan seperti kaula muda saat hajatan.
“Pada waktu itu, Kami undang penghulu untuk menikahkan saya, dan disaksikan keluarga rayem di rumah ini,” ungkapnya.  
 Dalam waktu bersamaan, Rayem mengatakan, perjalanan rumah tangga dengan Kurdi sampai sekarang saling pengertian.
Apalagi dalam memenuhui kebutuhan bioligis suaminya.
“Wah, umur sakiyeumah tara mikiran kitu, tapi aya sakali – kali,(Ya, umur seginimah tak mikiran gitu, tapi ada sekali-kali,red) ” kata Rayem sambil tersenyum.
Untuk memenuhui hajat kebutuhan hidupnya, kata Rayem, pasangan suami istri ini dalam kehidupannya, hanya bisa makan saja sudah bersyukur.
“Kalau makanmah aya bae,(kalau makan sih ada saja,red),” ungkapnya.
Pasangan suami istri kepada wartawan menaruh harapan ingin punya kamar mandi.
“Ya ari kahayangmah, boga bak mandi jeung wc, anu tertutup (pengen punya bak mandi dan wc tertutup, red),” ujarnya.
Pantauan di lingkungan sekitar, bangunan rumah pasangan Kurdi dan Rayem itu memang terbilang antic.
Pasalnya, rumah tergolong tak layak huni itu, memiliki bangunan dengan penataan batu bata yang berukuran besar.
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved