Virus Corona Mewabah

INI 3 Skenario RSHS Bandung Hadapi Ledakan Jumlah Pasien Corona di Jabar, Satu Gedung Buat Covid-19

ada 5 ruang isolasi khusus yang selama ini dipakai pasien virus corona dan 24 kamar lainnya untuk pasien tuberculosis atau TBC.

Editor: Machmud Mubarok
Kolase Tribun Jabar
RSHS dan Ilustrasi Virus Corona 

"Kemudian PDP (Pasien Dalam Pengawasan) totalnya 132, yang selesai 49 orang, yang masih dalam pengawasan totalnya 83 orang," kata Setiawan saat menggelar konferensi pers terkait perkembangan COVID-19 di Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/3).

Setiawan mengatakan ODP (Orang Dalam Pemantauan) di Jawa Barat total 1.412 orang, selesai melakukan isolasi mandiri 594 orang, dan masih dalam pemantauan 816 orang.

Adapun menanggapi anjuran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menggelar rapid test dengan cakupan lebih besar, Setiawan berujar bahwa Pemerintah Provinsi Jabar akan mencoba menelaah kemungkinan tersebut.

"Kemarin sudah dengar semua, bahwa pergeseran anggaran dilakukan dan kami memang merencanakan membeli beberapa peralatan, termasuk test kit, PCR (Polymerase Chain Reaction), dan alat-alat pelindung diri lainnya. Termasuk juga bantuan rumah sakit terkait ruang isolasi," ucap Setiawan.

Rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan sebagai leading sector dan juga BKAD sudah dilakukan untuk menyiapkan anggaran itu. Dirinya berharap upaya di Jabar ini bisa lancar dan bisa memyediakan peralatan secepatnya. Diperkirakan akan menyediakan 10 ribu test kit.

Meski begitu, Setiawan menegaskan bahwa yang akan  dites adalah ODP dan orang yang didata dari hasil tracing.

"Pengawasan atau testing secara proaktif terus dilakukan, itu pun ada kriterianya karena keterbatasan anggaran dan alat, kami pilah mana yang diprioritaskan untuk tes di tahap pertama ini," katanya.

Dalam konferensi pers tersebut, Setiawan juga mengatakan, pihaknya telah mengatur jika skenario terburuk penyebaran COVID-19 ini terus meningkat di Jabar. Selain disokong oleh bantuan 90 hingga 900 bed siap pakai, Pemprov Jabar juga sudah merencanakan akan mengubah Gedung Kemuning RSHS Bandung khusus untuk pasien COVID-19.

"RSHS akan convert, yang saat ini Gedung Kemuning untuk pasien TB, akan memindahkan pasien TB tersebut ke rumah sakit lain dan satu gedung itu akan digunakan pasien COVID-19. Kami sudah menyiapkan berbagai skenario, termasuk apabila lonjakan tinggi sekali dan harus masuk (rumah sakit) mana saja," ucapnya.

Terkait agenda salat Jumat pada Jumat (20/3), Setiawan berujar bahwa Sekretariat Daerah Provinsi Jabar telah mengeluarkan panduan protokol sholat Jumat.

"Intinya, bahwa sebaiknya situasi jumatan yang sifatnya homogen, artinya yang kita tahu persis orang-orangnya, itu bisa dilakukan tetap dengan protokol COVID-19," ujarnya.

"Kedua, apabila sudah ada yang terinfeksi di sana, sebaiknya tidak dilakukan di ruangan tersebut. Lalu penyelenggaraannya, dibatasi jarak sesuai protokol COVID-19. Ceramah tidak terlalu panjang, harus disiapkan hand sanitizer, dianjurkan bawa sajadah sendiri. Yang pasti protokol COVID-19 harus selalu dipatuhi," imbaunya.

Setiawan pun memastikan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jabar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar termasuk MUI untuk memberikan protokol kesehatan terhadap pertemuan-pertemuan yang akan dilaksanakan.

Sekda pun mengatakan salah satu ASN Pemprov Jabar telah dirawat di RS Hasan Sadikin terkait Covid-19 dan sudah masuk ruang isolasi.

"Salah satutnya barangkali ASN, saat ini sudah dirawat di RSHS. Tentu saja klusternya harus segera dicek, kantornya pun disemprot disinfektan, sudah dikordinaskikan dengan dinas kesehatan. Sudah masuk di ruang isolasi," ujarnya.

Sekda mengatakan pihaknya pun tengah melakukan tracing melacak alamat warga Jabar yang mengikuti tabligh akbar di Malaysia. Sejauh ini yang sudah terlacak diprioritaskan untuk testing proaktif, termasuk yang ikut seminar di Bogor. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved