Human Interest Story

Nenek Juamsah Penderita Tumor di Desa Sukarasa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Penyakitnya

Sujono mengatakan, sebagai masyarakat desa tentu sangat berterimakasih kepada pemerintah dan elemen masyarakat.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mumu Mujahidin
Ahmad Ripai - Tribun Cirebon
Juamsih terlihat lemas saat berbaring di Kasur kamar rumah Durahim 

Laporan Kontributor Tribuncirebon.com, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Juamsah (65) dikabarkan meninggal dunia.
Kematian itu percis terjadi, Jumat (13/3/2020) sekira pukul 16 : 15 WIB.
“Iya kang, Mak Juamsah maot (meninggal),” ucap Sujono yang juga tokoh masyarakat desa setempat. 
Sujono mengatakan, sebagai masyarakat desa tentu sangat berterimakasih kepada pemerintah dan elemen masyarakat.
“Terutama yang telah membantu Mak Juamsah semasa hidup,” terang dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sukarasa, Kecamatan Darma Toto mengatakan, melihat cuaca yang cukup ekstrim saat ini, kemungkinan, pemakaman akan dilakukan besok.
Masyarakat yang terus berdatangan ke rumah duka, tidak lain untuk mendo’akan almarhumah tersebut.
“Iya gak nyangka, padahal kemarin ibu bupati datang kerumahnya,” jelas warga, 
Sebelumnya, Usia senja yang meski mendapat ketenangan dalam kehidupan seseorang.

Semasa Hidup Nenek Juamsah

Usia senja yang mestinya dapat dilalui dengan ketenangan, sepertinya tak berpihak pada Juamsah (65), warga RT 19/05 Dusun Wawarung, Desa Sukarasa, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.

Saat ditemui di kediamannya Jum’at, (13/03/2020), Ia terlihat lemas dan hanya dapat berbaring di atas kasur kapuk yang sudah lapuk.

Ia menumpang di rumah Durahim (63), yang diketahui sebagai adik kandung Juamsih.

“Mungkin akibat benjolan itu, Juamsah hanya berbaring saja,” kata Durahim kepada wartawan tadi pagi.

Ada benjolan yang cukup besar atau sekira ukuran bola takraw di bagian kepala depannya, kontan membuat pandangan Juamsih tergganggu alias tidak jelas.

“Gimana mau lihat, itu terhalang benjolan,” ujarnya.

Menurutnya benjolan tersebut belum genap setahun, bermula dari musibah yang menderita Juamsih, saat terjatuh di kamar mandi.

“Kalau diperhatikan pas dari jatuh, benjolan itu mulai membesar,” katanya.

Berumur sekitar 8 bulan dari musibah jatuh Juamsih di kamar mandi, sekitar bulan Mei lalu.

Kejadian itu, sontak membuat prihatin keluarga.

Pasalnya, usaha untuk memulihkan ulang kondisi kesehatan Juamsah, tidak berhasil seperti keadaan semula.

“Usaha mah, sudah kemana-mana. Ya, sampai kami bawa berobat ke Rumah Sakit Cigugur, namun hasilnya hanya seperti ini,” terang Durahim.

Menurut keterangan dokter saat itu, benjolan tersebut adalah tumor.

Mendengar penyakit tumor, kontan keluarga makin khawatir dengan kesembuhan Juamsih.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved